Swadaya Listrik: Mengatasi Pembodohan TDL PLN

Memang tidak dapat dipungkiri bahwa sulit melepaskan diri dari jeratan monopoli PLN. Dan kita tahu bahwa tarif TDL kita sangat mahal. Sudah begitu pemerintah lebih bodoh lagi dengan membiarkan monopoli ini terus berakar kuat tanpa ada kebijakan atau solusi yang kreatif. Bukankah para staf ahli pemerintahan kebanyakan adalah orang-orang terpelajar yang amat-sangat terpelajar? Kapan kita mau lepas dari pembodohan dan kenaikan TDL yang terus menerus kalau orang-orang terpelajar ini tidak berusaha mengajari kita? Jawabannya adalah: MANDIRI!

Berhemat?

Terus terang bingung memikirkan hal ini. Solusi untuk berhemat seharusnya tidak perlu didengungkan. Karena memang kebutuhan listrik dewasa ini dimana eranya teknologi dan industri maju sudah pasti akan terus naik. Sayangnya memang mungkin kurangnya rencana pengembangan dan kebijakan kelistrikan, atau memang karena pemerintah/PLN tidak punya uang, maka peningkatan kapasitas pasok listrik negara sangat kecil dibandingkan dengan kebutuhan dan peningkatan konsumsi listrik masyarakat. PLN tidak dapat memungkiri kenyataan bahwa mereka tidak bisa memasok listrik sampai ke pelosok negeri ini sebagai bagian dari USO. Sudah begitu manajemen PLN terlihat tidak baik dengan semakin terpuruknya neraca keuangan PLN sampai harus meminta subsidi pemerintah karena defisit. Dimana salahnya?

Swadaya?

Solusi jitu untuk masalah yang merupakan lingkaran-setan ini adalah dengan melakukan swadaya listrik. Dengan begitu kita bisa bebas dari polemik berkepanjangan ini dan bisa terbebas dari masalah PLN dan pemerintah (yang selalu bermasalah).

Mengapa kita harus mandiri? Bukankah kita memiliki PLN? Bukankah lebih lebih praktis jika berlangganan PLN?

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini kita harus melihat ke permasalahan saat ini. PLN dan pemerintah telah mengajukan kenaikan TDL dan DPR beserta rakyat telah menolaknya mentah-mentah. Lucunya PLN/Pemerintah hanya mengusulkan 2 opsi, yaitu:

  • TDL naik. Terakhir diberitakan akan naik 10-15% untuk pelanggan 2,000 watt.
  • Pemerintah harus memberi (menaikkan) subsidi untuk menalangi defisit PLN.

Tampak memang pemerintah didesak untuk menyetujui kenaikan tarif hanya gara-gara ditodong subsidi. Ah… betapa naifnya. Pemerintah tidak memberikan solusi lain di luar kedua solusi di atas. Lucunya DPR juga menolak dengan dalih-dalih berdasarkan ke-2 opsi yang disodorkan tersebut. Mungkinkah ada solusi lain selain kedua solusi di atas? Silakan bapak2/ibu2 yang berkompeten dan amat-sangat terpelajar berpikir lebih kreatif lagi!

Swadaya Listrik Daerah

Beberapa daerah terpencil yang tidak terjamah PLN telah dengan kreatif mengadakan swadaya listrik dengan dibantu beberapa universitas atau LSM yang peduli terhadap mereka. Seharusnya proyek swadaya listrik ini juga dapat diterapkan di pedesaan atau perkotaan walau pun sejatinya desa atau kota ini telah memiliki pasokan listrik dari PLN.

Dan seharusnya listrik swadaya daerah ini menjadi contoh proyek swadaya listrik yang baik dan berhasil.

Swadaya Listrik Industri

Beberapa industri baik berskala rumahan mau pun berskala menengah-besar telah memiliki sumber daya listrik independen. Biasanya berbahan bakar solar (atau campuran bio-diesel). Dan tragisnya industri ini terpuruk saat kenaikan BBM tempo hari.

Peristiwa tragis ini membuat banyak industri gulung tikar, atau minimal mengurangi jam operasi dan jumlah karyawan. Korbannya lagi-lagi adalah masyarakat (buruh) yang bekerja di industri ini. Setelah mereka dihantam kenyataan bahwa harga-harga kebutuhan pokok naik, kini mereka malah tidak memiliki penghasilan karena di-PHK.

Mencari Solusi Swadaya Listrik

Bagaimana kita dapat mengurangi beban biaya hidup ini? Dalam kasus ini kita akan mencari solusi untuk mengurangi biaya listrik. Berhemat jelas bukan solusi yang baik. Yang terbaik adalah dengan mencari solusi lain. Sebisa mungkin murah dan mudah. Efisien dan efektif. Tetapi apa solusinya? Bukankah kita telah punya PLN dan telah bertahun-tahun menjadi pelanggan setianya? Walau pun setia, tapi apakah kita nyaman menjadi pelanggan PLN?

Caranya adalah dengan meniru swadaya listrik dari daerah-daerah terpencil dan menghindari cara swadaya listrik industri yang ternyata masih terpengaruh kenaikan BBM yang tidak menentu, kita harus mulai berpikir untuk mencari teknologi swadaya listrik yang betul-betul kebal terhadap ketidakmenentuan situasi dan kondisi negeri ini.

Minimal solusi swadaya listrik ini harus kebal terhadap:

  • Kebal kenaikan TDL PLN. Jadi tidak bergantung sama sekali dengan PLN.
  • Kebal kenaikan BBM. Jadi tidak menggunakan BBM atau alternatif BBM lainnya seperti bio-diesel, dll.
  • Kebal terhadap regulasi pemerintah. Swadaya listrik ini tidak melanggar regulasi yang telah ada tentang kelistrikan. Dan seharusnya tidak bertentangan dengan PLN. Sebagai catatan, sampai sejauh ini belum ada undang2 yang mengharuskan kita berlangganan dan menggunakan PLN.
  • Kebal terhadap isu lingkungan hidup. Berarti teknologi yang dipakai harus ramah lingkungan, misalnya: limbah sangat sedikit dan tidak berbahaya sehingga tidak menyebabkan polusi, suara tidak berisik, tidak memakan tempat yang sangat besar atau luas, dll.
  • Kebal terhadap isu resiko. Seharusnya resiko yang ditimbulkannya dapat minimal, bahkan seharusnya tidak ada resiko sama sekali sehingga dapat dengan mudah diaplikasikan dalam masyarakat.
  • Dan kebal-kebal yang lain. (Lagi mikir lagi nih…)

Idealis?

Nampaknya beberapa syarat solusi swadaya listrik di atas adalah sangat idealis. Tetapi mungkinkah ada solusinya? Jawabnya: ADA!!!

Berikut adalah beberapa contoh solusinya:

  • Pembangkit listrik tenaga surya. Kita dapat memanfaatkan cahaya matahari sebagai sumber energi. Kita dapat menggunakan solar-cell untuk mengkonversi cahaya menjadi tenaga listrik. Memang aplikasinya masih mahal untuk dapat memenuhi segala kebutuhan listrik kita sehari-hari karena harga solar-cell ini sendiri masih cukup mahal. Tetapi dengan volume produksi yang meningkat, pasti harga dapat turun dengan cepat.
  • Pembangkit listrik tenaga panas. Dahulu pernah penelitian pemanfaatan energi panas, baik panas bumi mau pun panas cahaya matahari. Rasanya ini dapat menjadi pertimbangan teknologi swadaya listrik.
  • Pembangkit listrik tenaga angin. Kita dapat memanfaatkan angin sebagai pembangkit listrik dengan menggunakan generator listrik. Sedangkan angin berfungsi memutar kincir yang dipasang pada generator ini.
  • Pembangkit listrik tenaga air. Teknologi PLTA ini telah lama diadopsi oleh PLN. Sayangnya mengapa tidak dioptimalisasi atau investasi baru untuk membuat PLTA baru? Mungkin kita bisa membuat PLTA-PLTA kecil yang memanfaatkan arus sungai atau air terjun. Swadaya listrik desa terpencil lebih banyak memanfaatkan teknologi PLTA ini.

Sebenarnya masih ada beberapa solusi lain, misalnya pembangkit listrik dari gelombang laut, gas bumi (baik lewat alirannya mau pun pembakarannya), dll. Tetapi rasanya akan sulit diaplikasikan secara swadaya. Terutama butuh investasi yang sangat besar dan teknologi yang cukup tinggi.

Penerapan?

Penerapannya di masyarakat harus memenuhi beberapa kriteria berikut ini:

  • Murah. Dapat dibeli oleh masyarakat, baik secara perorangan mau pun kelompok.
  • Mudah. Dapat mudah diterapkan. Tidak perlu teknologi yang terlalu tinggi, dan hendaknya teknologinya dapat dipelajari dengan mudah dan segera.
  • Resiko rendah. Harus memiliki resiko yang sangat kecil, bahkan kalau mungkin tidak ada resiko. Resiko tersebut misalnya: meledak, keracunan, dll.
  • Tidak ada limbah. Seharusnya limbahnya tidak ada. Kalau pun ada, seharusnya tidak berbahaya bagi mahluk hidup.

Lalu bagaimana menerapkannya?

  • Skala kecil yang mudah dan praktis. Kita dapat membuat pembangkit ini dalam skala kecil yang praktis dalam bentuk sebuah modul pembangkit. Daya yang dapat dipasoknya pun dalam orde yang kecil.
  • Memiliki skalabilitas yang tinggi. Modul pembangkit ini harus memiliki skalabilitas yang tinggi, misalnya kita dapat membuat modul pembangkit 100V ~ 1A (100 Watt). Dan kita dapat membuat 2 modul ini dalam rangkaian serial sehingga akan menaikkan voltase menjadi 200V atau membuatnya paralel sehingga menaikkan ampere-nya. Kombinasi serial dan paralel akan meningkatkan tegangan dan arusnya sekaligus.
  • Diterapkan oleh perorangan atau kelompok. Untuk pengadaan dan penerapannya kita dapat melakukannya secara perorangan atau pun kelompok. Untuk kelompok kita bisa berpatungan dan bagi-pakai dalam 1 RT/RW.
  • Gabungan pembangkit. Beberapa teknologi pembangkit dapat digabungkan, misalnya penggunaan pembangkit tenaga surya dengan tenaga angin. Bisa juga dengan gabungan lebih dari 3 macam pembangkit. Misalnya ingin ditambahkan pembangkit tenaga air sungai.
  • Availability. Dengan penggabungan beberapa macam pembangkit seperti yang dijelaskan di atas, maka dapat meningkatkan ketersediaan pasokan listrik. Contohnya: pada siang hari tenaga surya akan memasok listrik, sedangkan malam tenaga air yang akan memasok.
  • Penyimpanan. Pasokan listrik dari macam2 sumber ini harus dapat disimpan untuk dipergunakan saat tidak ada sumber pasokan listrik. Kita dapat menggunakan aki (baik kering mau pun basah) atau baterai, kondensator, dll.
  • Bertahap dan komplemen. Kita juga dapat menerapkan penggunaan listri swadaya ini secara bertahap. Mungkin listrik dari hasil swadaya dapat digunakan untuk sistem penerangan rumah saja sedangkan sumber listrik untuk perangkat lain masih menggunakan PLN, terutama perangkat listrik yang membutuhkan daya listrik yang besar seperti lemari es, mesin cuci, dll.
  • PLN sebagai backup. Dalam penerapannya mungkin kita masih memerlukan PLN. Masih digunakannya PLN ini terutama untuk backup. Jika pembangkit kita mati atau gagal berfungsi, maka kita dapat beralih ke sumber PLN.

Manfaat Swadaya Listrik

Mungkin dibutuhkan investasi awal yang cukup besar, tetapi ini sebanding dengan tidak perlunya iuran dan pembayaran tarif TDL pada PLN yang terus menerus dan cenderung terus naik. Akhirnya tercipta kebebasan dari ketergantungan terhadap 1 penyedia listrik, dalam hal ini adalah PLN. Sehingga apa pun masalah PLN kita dapat terbebas darinya.

Penutup

Tulisan ini hanya sekedar pemicu bagi ketersediaan teknologi alternatif pembangkit listrik yang dapat diterapkan pada level individu dan kelompok sehingga dapat menjadi pilihan kompetitif bagi pasokan listrik dari PLN.

Penulis juga menyadari bahwa tulisan ini tidak ditunjang dengan penelitian yang mendalam dalam bidang teknologi dan terapannya. Tetapi teknologi dan penerapan yang dituliskan di sini telah ada dan telah diterapkan.

Akhir kata, semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Dan diharapkan kita dapat mulai dapat berpikir secara kreatif untuk mengatasi semua masalah yang kita alami di negeri tercinta ini.

Tulisanku yang lain tentang energi/listrik:

128 pemikiran pada “Swadaya Listrik: Mengatasi Pembodohan TDL PLN

  1. Semoga para ahli kelistrikan tergerak untuk mengatasi masalah listrik di negri dan tidak hanya bergantung pada PLN. Saya merasa sepertinya semua pejabat di negeri tercinta saat ini hanya berpikir dari perspektif keuangan saja, yaitu harus untung atau cashflow tidak minus. Sehingga dalam pikiran mereka yang hanya upaya menaikan harga dan meminta konsumen berhemat. Sebenarnya minta konsumen berhemat itu aneh, sebab kalau konsumen berhemat berarti kan income PLN berkurang. Mereka tidak berpikir dalam perspektif pengembangan sumber daya alam yang nantinya akan menambah income PLN. Jadi, sebaiknya kita propagandakan saja kemungkinan-kemungkinan pengembangan sumberdaya untuk pembangkit tenaga listrik dalam kapasitas2 kecil tapi tersebar secara merata. PLN nantikan tambah kewalahan dikelilingi pesaing-pesaing kecil.
    Kita garap yuuukk….

  2. Sebetulnya kalau pemerintah mau, bisa dimulai dari sepanjang garis pantai selatan pulau Jawa (untuk uji coba!). Angin di sepanjang pantai itu cukup kencang karena berbatas dengan samudra lepas, samudra Hindia. Generator listrik tenaga angin (kincir angin) bisa di pasang di sepanjang pantai Selatan. Listriknya bisa disalurkan untuk kota-kota di belahan Selatan Jawa, seperti Cilacap, Wonosari, Pacitan dsb.

    Teknologinya, kita kuasai kok. ITB, ITS, dsb punya. Bahkan mahasiswa ITS sudah sanggup bikin dan diuji cobakan di pantai kenjeran. Harganyapun relatif murah 16 juta per unit. Mungkin kalo dibuat massal bisa lebih murah.

    Tapi – ya itu, karena itu menyangkut masalah penghasilan – hal hal seperti ini nggak pernah didukung dan diekspos. Padahal kalau pembangkit ini bisa diterapkan, berapa energi yang bisa dihemat. Tul gak?

    Tabik.

    • Sebenarnya sejak Nabi Adam AS s/d kiamat di NKRI dari Aceh s/d Papua ter sedia gelombang laut yg abadi dari samudra hindia,dari Pulau Miangas s/d Kep. Natuna & dari Kep Biak s/d Manado tersedia gelombang laut yg abadi dengan baling2 air yg digabung pompa air ditampung reservoir tank over flownya diarahkan utk menggerakan baling2 generator listrik sehingga tersedia listrik abadi sampai kiamat tidak perlu ITB – UI – ITS cukup anak tamatan BLK sudah bisa mewujudkan

  3. Memang, listrik bagi pengguna umum merupakan monopoli PLN. PLN sendiri telah mempertimbangkan berbagai kemungkinan dalam menentukan Tarif Dasar Listrik (TDL). Termasuk kemungkinan pengembangan pembangkit listrik independen bagi pelanggan, jika biaya listrik terlampau mahal. Tapi yang jelas jika listrik independen berkembang, maka masyarakat kita akan semakin kreatif.
    Dan setuju untuk sdr. Teguh Budiono Said, tinggal teknologi itu dikembangkan untuk lebih murah dan terjangkau masyarakat luas.

  4. Persoalan energi di negeri ini memang memprihatinkan. Sudah begitu, solusi yang diambil selalu bukan yang meringankan tetapi semakin memberatkan. Ambil contoh dalam rangka memenuhi kebutuhan listrik upaya yang dilakukan selalu mendasarkan pada bahan bakar fosil, yang jelas-jelas ketersediaanya terbatas dan sangat dipengaruhi oleh situasi perekonomian dunia.
    Saya sangat setuju sekali atas ide pengembangan energi utama (bukan lagi alternatif) dengan menggunakan tenaga surya, tenaga angin dan ombak. Sementara mesin-mesin berbahan bakar fosil hanya sebagai backup saja.
    Untuk itu diperlukan gerakan yang revolusioner dari seluruh lapisan masyarakat, terutama dari kalangan akademisi dan lembaga-lembaga riset.
    Hidup Energi Hijau !!

  5. Bagaimana kalau kita sharing mengenai informasi lampu tenaga surya ini Bapak-bapak sekalian ! kita dapat melihat produk ini di website http://www.solitedia.com
    Perusahaan ini akan melakukan kerja sama yang baik yang merupakan solusi untuk hemat energi dan 100% hemat biaya hanya sosialisasi produk ini masih dalam tahap berjalan berbagai aplikasi produk di sediakan untuk menghadapi krisis energi.

  6. saya ingin mendapatkan informasin pembangkit listrik dengan menggunakan kincir air. apakah bisa dibantu?klo bisa dengan sdikit ilustrasi.trims.plz reply

  7. permisi numpang gabung!
    boleh gak saya minta info tentang donatur yang mau ngedanain riset tentang Pembangkit LIstrik Tenaga Angin.
    makasi ya

  8. saya ingin membuat pembengkit listrik tenaga surya, karena itu yg cocok untuk desa saya, kalau ada informasi tentang itu tolong dikirim ke e-mail saya, sssarjono@yahoo.com, keperluan listrik mandiri agak mendesak agar tak tergantung pln terus, apalagi pelayanannya payah.
    ttd

    sarjono

  9. Salam kenal pak emanuel

    aku pribadi setuju bahwa lokalisasi *maksudnya dibuat lokal, jangan terpusat* pembangkit energi listrik kecil namun tersebar itu lebih baik daripada mega power plant yang terpusat… apalagi untuk daerah-daerah terpencil yang ‘tidak ekonomis’ untuk pembangunan jalur distribusinya. Aku pernah dengar (karena belum pernah liat sendiri) adanya pembuatan pembangkit listrik mikro-hidro (micro-hydro power plant) untuk daerah-daerah tertentu… tentunya harus kita dukung.

    Mengenai wind energy, wah ini adalah topik yang sangat sangat sangat saya minati … sayangnya teknologi yang diterapkan di eropa tidak bisa langsung diterapkan di Indonesia karena karakteristik angin yang berbeda… apalagi mengingat bahwa sepengetahuan saya, hanya daerah NTT/NTB yang mempunyai angin yang cukup kuat (atau ekonomis ya?) untuk pembuatan wind-farm…

    Wave/tidal energy … sebuah sumber energi yang sangat menggiurkan, aku tidak terlalu tahu mengenai yang satu ini, belum banyak ‘googling’ juga … tapi punya ‘feeling’ nih kalo suatu saat nanti bakalan sangat berkembang …

    udah ah .. komentarnya gak menambah wawasan gini … maap .. 😀 …
    Hidup RE (Renewable Energy) … moga2 nanti datang waktunya untukku berkarya di bidang itu .. doakan ya pak Emanuel… :D… kalau liat postingan2nya pak Emanuel, tampaknya sangat concern dengan energi ya pak? tolong berikan pencerahan2 ya pak.. karena saya juga ingin mendalami RE.

    ps: ngomong2 … kok theme kita sama ya pak? :D…tapi contentnya beda hihihi… punyaku masih berisi yang gak penting doang 😀

  10. Sebenarnya untuk pembangkit tenaga angin terdapat 2 macam turbin, yaitu yang berporos vertikal dan berporos horizontal. Masing-masing turbin memiliki kelemahan dan keunggulan. Saya rasa untuk Indonesia kita bisa memilih salah satu yang sesuai.

    Selamat berkarya Mas Goio.

    • betul2,tp birokrasi indonesia ini ruwet,temanq dijogja berhasil mengembangkan listrik bertenaga magnet n grafitasi,tp dia ngak berani mengeluarkanya di umum,takut ama birokrasi pemerintah

  11. selamat pagi semua, saat ini saya sedang membutuhkan data peta angin di indonesia khususnya di jawa seperti cilacap karena kemungkina nantinya perusahaan saya mengembangkan wind power plant di daerah sana. Ada yang bisa bantu gak?
    Saat ini kami sedang mensurvei daerah2 di Indonesia yang mempunyai potensi angin yang cukup bagus.
    Kalau ada tolong infoin yah
    thanks
    Wind is Power

  12. kalau mau mmengetahu ttg prinsip tenaga angin bisa dicari dengan search engine kaya google, coba kata kuncinya :wind power
    selamat mencoba

  13. Pak dewo, wind turbine dengan poros vertikal masih jarang digunakan untuk keperluan power plant… kalau dengar dari rekan yang lain, masalah utama wind energy untuk indonesia (kalau dibandingkan dengan eropa) adalah karena karakteristik anginnya yang kecepatannya kurang dan density-nya rendah… aku belum melihat/membaca assessment mendalam mengenai ini, tapi mungkin *semoga saja* bahwa rendahnya kecepatan dan density tersebut adalah untuk power plant besar yang terdiri dari banyak wind turbine (wind farm)yang satu buah wind-turbine bisa menghasilkan 2MW… wuih…bisa untuk berapa desa tuh? apalagi kalau banyak?… semoga saja kecepatan dan density yang rendah ini cukup untuk membuat.. ernn, yah semacam micro-windfarm atau yang kecil-kecil lah …

    untuk informasi dasar mengenai wind energy, monggo datang ke website ini: http://www.windpower.org/en/tour.htm … bagus banget, aku belajar banyak dari situ …

    Pak Uum, beberapa waktu yang lalu aku udah googling untuk nyari ‘peta angin’ di Indonesia .. cuman nemu satu *lupa di mana tapi*, tapi hanya menampilkan daerah lombok … googling kok, kalo gak salah keywordnya adalah: wind atlas atau wind map

    kalau Pak Uum nemu yang lebih lengkap, tolong kabari ya… terima kasih…

    PS; pak dewo, kok diganti themenya? hihihihi.. gak kompak lagi deh :D…

  14. Halo lagi Mas Goio. Iya, rupanya kita juga harus memperhatikan peta angin juga ya? Yuk kita belajar bareng-bareng. Konsep micro power plant atau pun independent power memang harus digalakkan & disosialisasikan. Siapa tahu kita dapat membuat modul pembangkit mini komersial yang murah meriah. Pasti laku.

    Terima kasih Pak Uum atas informasinya. Saya mau pelajari lebih lanjut.

    NB: Mas Goio, aku memang sering gonta-ganti theme. Kebetulan theme sebelum ini sudah betah lebih dari 2 bulan. Sudah harus dirotasi 😀 Tapi lebih bagus kan?

  15. Salam kenal dan salam sukses selalu.

    saya tertarik untuk membuat PLTY angin.
    itu di karenakan rumah/pondok kami di pinggiran kota dan blom terjangkau oleh listrik.

    Para pengasuh/pakar untuk masalah PLT angin ini, kami sangat mengharapkan Bapak/ibu/saudara-i untuk sudilah kiranya mengirimkan kepada kami denah/gambar dari PLT angin tersebut. juga bahan-bahan yang digunakan.

    kami sangat berharap dapat dibantu.
    terima kasih banyak.

    peace.

  16. iya saya setuju sekali dengan pemikiran mas.Karena apa? saya sendiri sudah merasakan, bahwa masyarakat jangan terus di jadikan sapi oleh pemerintah. Saatnya sudah tiba untuk menuju masyarakt yang lebih mandiri. Dengan cara masyarakat memiliki sumber energi sendiri, dan tanpa campurtangan pemerintahan yang beralibi dengan pemerataan. Sedangkan menurut kita PEMERASAN.

  17. salam kenal,
    ide dan comment2nya berguna sekali untuk bertahan hidup di dunia yang pemerintahnya masih lambat dalam menyerap aspirasi khalayak.
    saya pribadi menyikapinya dengan belajar lebih dalam mengenai pembangkit listrik alternatif tersebut, mungkin dengan berjalannya waktu, dapat dilakukan kombinasi yang tepat untuk memenuhi kebutuhan listrik tersebut.

  18. Saya setuju 100 % dengan gagasan sdr Emmanuel. Sekarang ini, saya sedang mengembangkan mesin penggerak jenis baru yang jika berhasil nantinya dapat juga untuk memutar dinamo dan menghasilkan listrik. Sebenarnya, mesin tersebut dirancang khusus untuk menggerakkan kapal dan untuk memompa air. Namun dengan sedikit modifikasi dapat juga untuk menggerakkan pembangkit listrik. Mesin tersebut tergolong external combustion engine seperti steam engine dan stirling engine dengan berbagai variannya, namun prinsip kerjanya jauh berbeda. Jika sudah jadi, mesin tersebut dapat dibuat untuk memiliki 100 % kekebalan yang disyaratkan oleh sdr Emmanuel yaitu :
    1. Pembangkit mandiri sehingga kebal kenaikan TDL
    2. Dapat menggunakan bahan bakar apa saja termasuk limbah pertanian ( tongkol jagung, kulit kacang, serbuk gergaji, dll ) sehingga kebal krisis BBM
    3. Menggunakan teknologi yang tidak dilarang untuk umum,sehingga tidak melanggar hukum dan aturan pemerintah
    4. Nyaris tidak memerlukan pelumasan kecuali pada bearing dan tidak menghasilkan limbah beracun sehingga ramah lingkungan
    5. Resiko kecelakaan rendah karena tidak menggunakan boiler
    Selain itu, mesin tersebut tidak menggunakan piston dan komponen-komponen mekanik rumit lainnya yang memerlukan teknologi presisi sehingga memenuhi persyaratan yang diajukan oleh sdr Emmanuel yaitu :
    1. Murah, dapat dibuat sendiri. 95% bahan-bahannya tersedia di toko besi dan 5 % sisanya di toko onderdil kendaraan atau toko teknik atau di loakan
    2. Mudah, 95 % bagian mesin dapat dibuat di bengkel-bengkel las dengan alat-alat standar dan 5 % sisanya dapat dipesan di tukang bubut.
    3. Aman dipakai, tidak ada resiko meledak karena tanpa boiler, tanpa kompresor, dan tanpa spark ( busi )
    4. Relatif bersih, pembakaran dilakukan pada tekanan atmosfer sehingga tidak terbentuk gas-gas polutan semacam SOx dan NOx.

    Secara garis besar, mesin tersebut bekerja berdasarkan prinsip-prinsip termodinamika. Pengembanganya sudah dimulai sejak sebelum tahun 2000 dengan protoype pertama ( STX-1 ). Prototype pertama belum bekerja sesuai rancangan namun telah memberikan harapan dan gambaran bahwa mesin tersebut tidak mustahil untuk diwujudkan. Ada masalah serius pada desain bagian pengendali siklus sehingga mesin hanya mau hidup beberapa siklus saja kemudian mati. Setelah melakukan pengkajian-pengkajian dan percobaan-percobaan selama lebih dari 5 tahun barulah masalah pengendali siklus tersebut ditemukan solusinya. Tepatnya pada pagi hari Jumat 28 Juli 2006 lalu sewaktu saya mandi. Sejak hari itu, mulailah prototype kedua ( STX-2 ) didesain dan selesai akhir Agustus. Sekarang ini, sudah masuk ke tahap pengerjaan ( pembuatan prototype ) yang ditargetkan selesai akhir Desember nanti. Ada beberapa masalah kecil di sana-sini tetapi secara umum masih terkendali dan masih sesuai dengan rencana. Kendala utama adalah waktu. Saya mulai kerja di workshop sore sesudah pulang kerja ( kalau tidak kecapekan ) dan hari libur ( Sabtu – Minggu ). Sekedar info, saya bukanlah seorang sarjana/ahli mesin dan pekerjaan saya tidak berhubungan dengan mesin. Semua ilmu dan ketrampilan yang saya pakai, saya pelajari secara otodidak dan dari lingkungan pergaulan. Saya juga punya partner dari jurusan fisika dan pertambangan dan ada teman yang mengajar di akademi teknik. Dapat dikatakan bahwa saya hanya seorang yang hoby kerja di workshop dan baru menghasilkan sedikit sekali kreasi teknologi. Meskipun amatiran, namun setidaknya pernah menghasilkan sesuatu yang bermanfaat dan menghantar anak binaan saya menjadi finalis lomba tingkat nasional di ITB ( LED 2005 ) dan ITS ( LCEN 2006 ). Hal tersebut terus memacu semangat saya bahwa saya pasti bisa. Kalau mesin tersebut sudah jadi dan dapat bekerja sesuai rancangan, menurut rencana akan dipantentkan. Menurut saya, itu wajar dan tidak berlebihan ( matre ) karena saya telah bersusah payah selama bertahun-tahun dengan biaya yang tidak sedikit dari kocek pribadi.
    Disamping mengembangkan mesin baru, saya juga mendesain kincir air, kincir angin poros vertikal, dan kolektor sinar matahari yang semuanya berbeda dari yang sudah ada tetapi belum pernah dibuat prototype-nya dalam skala penuh. Masih menunggu waktu dan moment yang tepat.
    Untuk saudara Emmanuel, mohon bantuan doa dari Anda semoga Tuhan mengijinkan saya untuk mewujudkan mesin yang saya, Anda, dan semua orang perlukan dan impikan tersebut. Kalau ada perkembangan baru, ijinkan saya untuk menuliskannya di forum milik Anda ini. Terimakasih.

  19. @ Paijo
    Luar biasa. Anda betul-betul inventor, kreator dan inovator. Rasanya tidak sabar menunggu kreasi Anda jadi dan dipublikasikan. Saya sangat berbahagia bisa bertemu dengan Pak Paijo walau pun hanya lewat blog.

    Forum ini sangat terbuka bagi Pak Paijo. Terima kasih telah berbagi pengetahuan dan pengalaman.

    GBU.

  20. Dear sdr,Emanuel Setio Dewo
    Saya juga sangat prihatin dengan masyarakat disekitar saya tinggal,tepatnya Tungkal ulu-Tanjung jabung barat-Jambi.
    Didaerah kami,bagi masyarakat yang mampu,dapat menikmati listrik dari tenaga mesin diesel.Bagi yang kurang mampu,menyalur kabel dengan 3 lampu 10 watt dan TV ,mereka harus membayar 80 ribu setiap bulan.
    Adapun hidupnya hanya pk.18.00 s/d 06.00.Bilamana anda berkenan,saya minta dikirimi gambar detail untuk membuat Listrik tenaga angin,agar saya dapat membantu masyarakat dilingkungan saya tinggal.Terima kasih sebelumnya.
    Mohon kirimkan via email ke fajar_wks@yahoo.co.id.Salam

  21. Hallo Mas Fajar Gustami,
    Saya turut prihatin dengan keadaan masyarakat di Tungkal Ulu, Tanjung Jabung Barat, Jambi. Saya akan coba gali dan cari lebih lanjut tentang teknis listrik alternatif ini. Mungkin dari para pembaca juga dapat membantu Anda.

    Secepat saya mendapat teknisnya, saya akan segera kirimkan kepada Anda.

    Salam.

  22. salam kenal…. mas Emanuel Setio dewo.
    pertama kali saya coba bergabung dalam komunitas diskusi ini dengan harapan dapat menambah pengayaan wacana tentang keenergian khususnya wacana tentang PLTMH.
    klo kita berbicara tentang kesejahteraan dan keadilan bersama bagi masyarakat dalam menikmati listrik jauh dari apa yang dicita-citakan,kata sejahtera hanya milik segelintir masyarakat yang mampu dari segi finansial dan kebetulan dari segi geografis dapat dipasok oleh jaringan listrik namun bagaimana halnya dengan saudara-saudara kita yang tinggal dipedalaman tuk mendapatkan hal yang sama…..?
    Dalam media diskusi ini saya coba menceritakan bahwa ada sebuah desa yang terletak dipedalaman sumbawa yang memilki Sumber Daya Alam yang potensial skali untuk dikembangkan.Tidak jauh dari desa terdapat potensi air terjun yang bisa dimanfaatkan untuk PLTMH. Potensi alamnya lainnya adalah tanaman kopi.sebagian besar masyarakat berprofesi sebagai petani kopi.Dengan adanya potensi alam seperti itu sangat sayang sekali jika tidak bisa dimanfaatkan untuk mengangkat kesejahteraan masyarakat.sampai saat ini untuk penerangan dirumah-rumah penduduk menggunakan tenaga listrik dari solar sel yang kapasitasnya maximumnya hanya 55 watt per rumah.begitupun dengan pengelolaan hasil alam (kopi) masi belum optimal,hasil panen kopi dijual dengan harga yang rendah dikarenakan kualitas kopiyang dijual masi dalam keadaan basah. harapan masyarakat dengan adanya PLTMH mereka bisa mendapatkan penerangan listrik yang layak dan hasil kopinya bisa ditingkatkan kualitasnya dengan mengharapkan adanya sentuhahan teknologi agar kopi bisa dijual dalam kondisi kering atau produk yang dijual bisa dalam bentuk kopi bubuk kemasan. Besarnya antusiasme masyarakat agar bisa menikmati listrik dengan layak masi belum terakomodir oleh pemerintah setempat.
    kepada mas Emanuel, saya sangat mengharapkan bantuannya guna merintis adanya PLTMH tersebut.
    Langkah-langkah apa yang harus saya lakukan…..?
    Terima kasih banyak atas bantuan saran dan perhatiannya.

  23. Untuk sdr Anak Bangsa, saya tertarik untuk ikut nimbrung menanggapi masalah di daerah anda. Menurut pengalaman saya, Anda perlu mengumpulkan informasi detil ( yang memang cenderung bersifat teknis ) dan menyampaikannya ke forum ini atau pihak lain yang diharapkan akan membantu menemukan solusinya. Saya akan menceritakan beberapa hal ( mungkin masih belum cukup lengkap ) berdasarkan pengetahuan dan pengalaman saya tentang informasi macam apa yang kiranya diperlukan untuk merencakan sebuah proyek pembangkit bertenaga air skala kecil. Kebetulan, akhir pekan ini ( Sabtu lusa ) saya akan melakukan survey lapangan di tempat saudara saya dalam rangka rencana pembuatan pembangkit tenaga multiguna yang digerakkan dengan tenaga air skala kecil ( micro hydro ). Keinginan saudara saya ( calon user ), kalau siang dapat digunakan untuk menggerakan pompa air dan alat-alat pengolah hasil pertanian secara langsung melalui transmisi belt, atau rantai, atau sambungan poros langsung. Sedangkan di waktu malam digunakan untuk membangkitkan listrik penerangan rumah. Itulah sebabnya saya menyebutnya multiguna.

    Survey lapangan menyangkut potensi energi dan pengumpulan data teknis ( spesifikasi ) berdasarkan rencana penggunaan energi sangatlah penting untuk merencanakan proyek secara detail. Adapun hal-hal yang harus didata antara lain :
    1. Ketinggian air terjun ( biasanya dalam meter ), jenis air terjun ( alami atau buatan / bendungan / pancuran ) dan gambaran kontur di lokasi air terjun ( lebih bagus jika dilengkapi foto lokasi dari berbagai sudut ) termasuk kemiringan tebing dari bidang horizontal ( biasanya dalam satuan derajat busur )
    2. Debit air terjun maksimal ( di musih hujan ) dan minimal ( di musim kemarau ) biasanya dalam satuan liter permenit, atau liter perdetik, atau meterkubik permenit
    3. Jarak dari air terjun ( lokasi pembangkit ) ke rumah ( tempat penggunaan energi ) biasanya dalam satuan meter ( dekat ) atau kilometer ( jauh )
    4. Penggunaan secara spesifik energi yang akan dihasilkan ( menghasilkan listrik, memutar gilingan, menumbuk padi, memompa air, dll )

    Setelah data-data di atas terkumpul, maka pekerjaan besar yang harus dilakukan adalah perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi proyek dengan langkah-langkah antara lain :
    1. Menghitung potensi daya yang dimiliki air terjun, dan perkiraan daya yang dapat dihasilkan ( output ) setelah dikonversi ( biasanya dalam satuan watt ).
    2. Menentukan kelayakan teknis proyek. Dikatakan layak jika daya output lebih besar atau sama dengan daya minimal yang diperlukan untuk menggerakkan alat ( memutar dinamo listrik, memutar gilingan, menumbuk padi, memompa air, dll ) secara sendiri-sendiri atau secara kelompok tergantung syarat pemakaian operasional minimal yang memungkinkan
    2. Mencari alternatif jenis alat konversi dan transmisi daya yang paling cocok berdasarkan data-data di atas
    3. Membuat sketsa rancangan ( garis besar )
    4. Menghitung perkiraan biaya investasi ( proyek ) sampai pada perkiraan cost-power ratio ( dapat menggunakan satuan rupiah perkilowatt ) dan biaya operasional ( dapat menggunakan satuan rupiah perkwh ) untuk menentukan kelayakan ekonomi proyek secara keseluruhan dalam jangka panjang sesuai umur ekonomis alat. Dalam hal ini perlu dilakukan perbandingan dengan alternatif lain ( listrik PLN, genset diesel, genset bensin, dll ) yang tersedia dan mungkin untuk diaplikasikan di tempat yang sama dengan jensis penggunaan dan daya yang sama.
    5. Jika dianggap layak secara ekonomi ( terutama oleh calon user dan penyandang dana ) maka perancang akan membuat gambar rancangan secara mendetail beserta rencana anggaran proyek
    6. Tahap selanjutnya adalah pengerjaan proyek. Dalam tahap ini, pengawasan teknis sangat penting untuk memastikan bahwa pekerjaan dilakukan sesuai rancangan dan memenuhi standar mutu yang ditetapkan oleh perancang.
    7. Pengujian dan evaluasi perlu direncanakan dan dilakukan bagian demi bagian secara tahap demi tahap dalam proses pengerjaan proyek. Sangat tidak bijaksana jika pengujian hanya dilakukan pada saat pengerjaan selesai karena jika ada bagian yang bermasalah dan perlu diperbaiki atau dibongkar ulang akan sulit serta memakan waktu dan biaya besar yang seharusnya tidak perlu
    8. Ujicoba operasional dengan beban penuh dilakukan dalam jangka waktu tertentu ( misalnya 3 bulan, 1 tahun, dsb ) untuk menguji kehandalan sistem
    9. Serah terima proyek dari pelaksana kepada pemilik
    10. Proyek selesai dan siap beroperasi
    11. Pemeliharaan rutin dan overhaul berkala sesuai rekomendasi perancang

    Demikian kiranya gambaran kasar tentang tahap-tahap yang lazim dilalui sebuah proyek microhydro yang sukses baik secara teknis maupun ekonomis. Langkah-langkah tersebut tidak perlu diikuti secara kaku, namun akan lebih bijaksana jika disesuaikan dengan situasi dan kondisi lokal Anda. Saran untuk para neter yang berkecimpung di bidang teknologi tepat guna pada umumnya, CARILAH PARTNER DAN BENTUKLAH TEAM KERJA, HASIL PEMIKIRAN BANYAK KEPALA SELALU LEBIH BAIK DARIPADA HASIL PEMIKIRAN SATU KEPALA. Jumlah anggota team tidak perlu terlalu banyak ( 3-7 orang cukup, tergantung skala pyoyek ), tetapi memiliki kemampuan yang beraneka macam dan dapat bekerja sama ( bukan cuma bekerja bersama-sama ) sehingga dapat menjadi suatu team yang kuat. Ragam kemampuan minimal yang harus dimiliki oleh team yang kuat yaitu antara lain :
    1. Kemampuan managerial dan kepemimpinan ( orang yang bisa memimpin team )
    2. Pengetahuan dan ketrampilan teknis ( menguasai masalah teknis yang relevan )
    3. Kemampuan menggalang dan mengelola dana
    4. Kemampuan menggerakkan / memobilisasi warga ( khusus untuk proyek padat karya / gotong royong )

    Begitulah tanggapan dari saya semoga dapat bermanfaat bagi para neter, saya berharap ada yang bersedia melengkapi dengan sharing pengetahuan dan pengalaman dari para neter yang lain. Bagi para neter yang ingin kontak pribadi dengan saya, dapat mengirim e-mail ke ( mr_paijo_paidin@yahoo.co.id ). Terimakasih dan salam.

  24. yah,….biasanya ide yg kayak gini mah di telinga manusia cuman numpang lewat aja….
    he he he. Tanya kennn napa ??

    Gak usah muluk ke arah listrik deh,……. yang gampang dulu aja… : Swadaya air minum !!!
    Swadaya internet !!!! …..Swadaya beras/nasi…… Swadaya sembako……….

    Nah, jadi daripada mikir masalah swadaya listrik yg “ruwet”,….mending dipikirin dulu masalah swadaya air minum………….. yah minimal per RT/RW lah…….
    Trus kalo swadaya air minum udah beres,…meningkat dah ke swadaya internet,…alias RT RW Net………,…trus baru dah ke Swadaya Beras………menuju ke swadaya sembako……. Seandainya per RT/RW patungan,….saya rasa untuk swadaya beras mah bisa tercapai deh… he he he…kalo swadaya sembako memang agak membutuh “kekompakan” warga.
    Kesimpulannya dari swadaya air minum yg tergolong “mudah” dalam teorinya itu ternyata dalam prakteknya adalah “nihil”…..

    NAH,….setelah masalah yg “ringan” di atas selesai sempuna,…baru deh kita mikirin swadaya listrik………. swadaya uang pensiun per rt/rw ( woooowww kalo bsa sampai tahap swadaya Uang Pensiun minimal per RT RW lah,…saya 100% saluteeeeee…)

    Intinya untuk menuju “swadaya” adalah dibutuhkan kekompakan,…non profit oriented,..saling berbagi…. APakah masyarakat kita “seideal” itu ??

    Kalo mencotoh cara kerja tawon,…kita asumsikan 1 sarang tawon itu sebagai 1 RT/RW. Nah,..dalam 1 sarang tawon itu semua kehidupan warganya adalah terjamin 100% , diluar keadaan darurat bencana alam ( misal sarangnya di ganggu manusia…he he he)…mengapa dalam 1 sarang tawon itu semua kehidupan warganya bisa terjamin 100%?? karena dalam 1 sarang tawon itu semuanya 100% kompak. Kenapa mereka bisa 100% kompak ?? Karena hanya dipimpin oleh 1 pemerintahan saja,.yakni si ratu tawon,…..dan dipastikan stabilitas politik di sarang itu 100% stabil sampai kapanpun. Di jamin 100% tidak ada korupsi di sarang tawon itu. NAH,….kita sebagai manusia,…bisa kah mencotoh cara hidup sarang tawon tersebut ?? he he he….secara teori sih bisa,….namun itu berarti harus merombak ulang secara keseluruhan sistem pemerintahan negara kita ini,..yg berarti harus ada kudeta dulu…. nah luh…udah mulai ngaco neh………….he he he he udah ah,……

  25. @Paijo
    Hallo lagi Pak Paijo. Bagaimanan perkembangan penelitian Anda? Semoga berhasil. Mungkin Anda perlu menjadi koordinator untuk masalah swadaya listrik ini?

    @Shanto Iskandar
    Kalau manusia bisa diatur kayak tawon pasti bisa. Masing-masin orang punya pemikiran dan kehendak sendiri. Ada yang mau diperintah, ada yang tidak mau. Itulah makanya namanya “pemerintah” karena maunya memerintah doang. Padahal seharusnya mereka adalah “pelayan” alias “abdi” masyarakat.

    Sedangkan swadaya internet sudah ada dengan adanya RT/RW.net gagasan Onno W. Purba dan Michael S. Sunggiardi.

    Salam.

  26. Untuk sdr Shanto Iskandar, memang topik diskusi ini cukup berat dan tidak semua orang tertarik dan bisa nyambung. Anda cenderung melihat masalah dari sudut pandang sosial sedangkan kami ( para maniak teknologi ) cenderung melihat dari sudut pandang IPTEK. Tidak bertentangan dan justru dapat saling melengkapi. Ide kami tidak muluk-muluk ( menurut kami ), karena kami menguasai teknologinya dan ada sumber dana ( walaupun terbatas ) untuk membiayai proyek kami. Dan yang paling penting, kami juga mempunyai semangat untuk melakukannya. Justru tantangan yang saya sendiri hadapi adalah keterbatasan waktu kerja karena saya adalah experimenter freelance ( sambilan ) yang punya pekerjaan lain ( formal & tetap ) yang tidak berhubungan dengan experiment 5 x 8 jam kerja seminggu. Namun demikian, saya selalu optimis bahwa apa yang saya lakukan bukanlah sesuatu yang sia-sia.
    Untuk sdr Emanuel, terimakasih atas sapaan dan perhatian Anda. Experiment saya masih berlangsung terus, dan untuk sementara ini lancar tanpa hambatan teknis yang berarti. Sekedar info, prototype mesin yang saya buat sudah selesai sekitar 60 % dan masih sesuai dengan schedule. Hari Sabtu-Minggu lusa akan menyelesaikan ( finishing ) dan mengujicoba 16 unit komponen mesin. Mengenai koordinator swadaya listrik, mungkin sdr Emanuel lebih cocok di posisi itu. Kalau saya pribadi, saya lebih dapat menikmati hidup dalam bekerja sebagai experimenter freelance dari pada pekerjaan lainnya. Terimakasih dan salam.

  27. Terimakasih atas apresiasi Pak Dewo ( sepertinya Anda lebih suka dipanggil demikian ) yang sangat antusias dan penasaran dengan penelitian saya. Saya berdomisili di pedalaman Sulawesi Selatan, dari Makassar dapat ditempuh dengan bis dalam waktu kira-kira 12-13 jam. Mungkin Anda mengira saya berdomisili di Jawa Tengah karena terkecoh dengan nama saya. Anda tidak sepenuhnya salah karena saya memang berasal dari Jawa Tengah. Saya minta maaf karena belum membalas e-mail Anda, saya membalasnya sesegera mungkin.
    Mengenai peliputan, ( menurut saya ) sekarang ini belum saatnya ( masih terlalu prematur ) karena baru selesai sekitar 60 %. Seandainya nanti sudah selesai sekalipun, masih belum tentu dapat bekerja sesuai rancangan. Menurut perhitungan saya, peluang keberhasilannya hanya sekitar 90 – 95 % saja. Hal itu berdasarkan pengalaman saya dalam penelitian dan eksperimen, bahwa selalu ada variabel dan faktor yang tidak mungkin untuk diketahui secara pasti sebelum alat/mesin selesai dibuat secara keseluruhan dan diujicoba di lab atau di lapangan. Kalau sudah diujicoba dan sukses, pasti akan saya beritahukan kepada Anda. Di samping itu, saya juga tidak keberatan ( jika diminta ) mengirimkan foto-foto dokumentasi untuk blog Anda ( via e-mail ) sejauh tidak menyangkut “RAHASIA PERUSAHAAN” karena prinsip kerja dan desain mesin tersebut akan dipatentkan jika belum didahului oleh peneliti lain.
    Saya juga sudah dan sedang terus mencari informasi di internet apakah mesin sejenis sudah pernah ditemukan atau belum. Sampai hari ini, saya belum pernah menemukan informasi tentang jenis mesin penggerak dengan pembakaran luar ( external combustion engine ) yang prinsip kerjanya sama/serupa dengan mesin yang sedang saya kerjakan. Mesin-mesin yang masuk dalam kategori external combustion engine yang sudah ditemukan dan dipatentkan antara lain : NEWCOMEN STEAM ENGINE, JAMES WATT STEAM ENGINE, GREEN STEAM ENGINE, STIRLING ENGINE, VAPOR CYCLE ENGINE, ALCOHOL MOTOR, BOILING PETROL ENGINE, dan STEAM TURBINE. Kemungkinan masih ada mesin pembakaran luar jenis lain yang belum saya dapatkan informasi tentang namanya, penemunya, prinsip kerjanya, dan komponen-komponen utamanya. Untuk itu, saya mohon bantuan Anda dan para neter yang lain untuk menginformasikan melalui blog ini atau ke e-mail saya jika menemukan informasi atau situs tentang cara kerja mesin pembakaran luar yang belum ada dalam daftar di atas. Sekedar memperjelas, semua mesin dalam daftar di atas mengunakan piston atau turbin uap dan juga harus menggunakan rotor. Sedangkan mesin yang sedang saya kerjakan tidak menggunakan piston maupun turbin uap dan tidak harus menggunakan rotor. Rotor diperlukan hanya jika digunakan untuk memutar dinamo listrik ( atau alat lain ) atau menggerakan kendaraan darat . Mesin tersebut paling ideal jika dipakai di air, baik untuk menggerakkan perahu maupun untuk memompa air karena tidak diperlukan rotor yang mungkin dapat menurunkan efisiensi kerjanya. Jadi yang paling saya cari sekarang ini adalah informasi tentang mesin pembakaran luar yang mungkin mempunyai prinsip kerja dan komponen utama yang sama/serupa dengan mesin yang sedang saya kerjakan. Dengan kata lain, saya ingin memastikan ada tidaknya peneliti lain yang mungkin telah lebih dahulu menemukan dan mematentkan mesin yang cara kerjanya sama/serupa dengan mesin yang sedang saya kerjakan. Jika belum ada, saya akan mematentkannya ( jika sukses ) mungkin dengan nama MESIN PAIJO ( kok kayaknya kurang keren ya ), dan jika sudah ada saya akan menghormati hak penemunya.
    Terimakasih dan salam untuk semua.

  28. Hallo Pak Paijo,
    Senang mendapat kabar dari Anda. Sebetulnya saya berminat meliput kegiatan Anda, tidak hanya dari mesin hasil inovasi dan kreasi Anda, tetapi juga dari sudut pandang personal.

    Terus terang memang saya kira Anda dari Jawa Tengah 😀
    Kebetulan saya hari Minggu (08/10/2006) akan ke Gorontalo dan transit di Makasar. Tetapi rasanya tidak mungkin berkunjung ke tempat Anda. Jadi kalau Anda tidak keberatan, saya akan membuat daftar pertanyaan dan saya email ke Anda. Kemudian Anda membalasnya. Kalau perlu disertai foto.

    Kalau ini dinilai sangat potensial, mengapa kita tidak membuat suatu website khusus energi alternatif? Atau energi komplementer? Saya rasa banyak sekali orang yg konsen terhadap masalah energi ini akan tertarik.

    Terima kasih Pak Paijo.

  29. @Pak Paijo,
    saya juga adalah pemerhati mesin external, khususnya Stirling.
    Sebenarnya latar belakang saya adalah teknik mesin, tetapi karena kondisi pekerjaan saya adalah kantoran, maka saya bisa dikatakan sudah tidak pernah aplikasi ilmu saya lagi.
    Saya juga punya banyak ide tentang mesin external…tetapi di pikiran saya masih selalu memakai piston…juga masih proses kompresi…dan selama ini arah pemikiran saya adalah mesin external untuk kebutuhan otomotif (saya rasa itu memang tahap kedua, tahap pertama adalah bikin mesin stationer dulu, contohnya untuk pembangkit listrik tsb).
    Ingin rasanya bisa kerjasama dengan pak Paijo, walau cuma sekedar menyumbang pemikiran.

  30. Untuk Sdr. Imam, saya akan dengan senang hati menerima sumbangan pemikiran dari Anda, terutama untuk pengembangan lebih lanjut sampai siap diproduksi secara masal ( jika sukses ). Sementara untuk saat ini ( sampai prototype selesai ), saya tidak menggarap konsep, desain, maupun pengembangan lebih lanjut karena memang belum saatnya dan masih berkonsentrasi untuk menyelesaikan prototype mesin. Namun pada saat prototype selesai dan memasuki tahap pengujian, bakal muncul banyak tantangan dan pekerjaan baru baik yang menyangkut troble shooting jika mesin ngambek maupun untuk perbaikan dan penyempurnaan desain. Jika prototype telah sukses melalui tahap pengujian, pekerjaan juga masih panjang terutama yang menyangkut penyempurnaan untuk meningkatkan efisiensi maupun desain produk dan implementasi di lapangan. Selain itu, juga untuk meningkatkan power to weight ratio sehingga layak diaplikasikan untuk otomotif. Pekerjaan tersebut secara keseluruhan saya perkirakan menyita waktu setidaknya dua-tiga tahun. Adapun rincian dari pekerjaan tersebut adalah antara lain ( mungkin masih ada yang terlewat ) adalah :
    1. Penyempurnaan desain berdasarkan evaluasi dan kinerja prototype
    2. Membuat prototype dari beberapa desain alternatif untuk mendapatkan desain yang terbukti terbaik
    3. Melakukan percobaan dengan beberapa macam bahan logam ( besi, stainless steel, kuningan ) maupun fluida ( air, alkohol, minyak tanah ) untuk mendapatkan kombinasi yang menghasilkan performance dan efisiensi terbaik namun dengan faktor keselamatan yang masih dapat ditolerir
    4. Membuat replika mesin dalam beberapa ukuran berbeda ( skala komersil ) untuk menguji skalabilitas desain
    5. Mendesain dan membuat prototype alat-alat tambahan / pelengkap . Alat-alat tambahan tersebut ada beberapa kategori yaitu:
    a. Sistim pengendali mesin yang lebih praktis
    b. Adapter yang dapat dipasang agar sebuah mesin dapat digunakan untuk berbagai keperluan seperti memompa air, menggerakkan dynamo listrik, menggerakkan kendaraan, dll
    c. Accessories yang dapat dipasang pada mesin untuk meningkatkan kenyamanan dan kepraktisan operasional seperti aotomatic fuel feeder, blower dan tempat penampung abu untuk mesin yang menggunakan bahan bakar padat seperti kayu, arang, batubara, limbah pertanian, dsb
    d. Alat yang dapat dipasang untuk meningkatkan faktor keselamatan seperti selubung mesin, selubung cerobong asap, dsb
    Pada saat memasuki tahap tersebut diatas, banyak diperlukan sumbangan pemikiran dari banyak orang / pihak termasuk Anda tentunya. Namun demikian, Anda dapat menyampaikan ide / gagasan Anda kapan saja dan tidak perlu menunggu sampai prototype selesai. Saya menunggu sumbangan pemikiran dari Anda baik berupa ide, gagasan, maupun masukan dan akan saya kaji bersama dengan team kerja saya.

    Untuk Pak Dewo, saya menunggu pertanyaan dari Anda via e-mail. Saya sangat mendukung ide Pak Dewo untuk membuat website khusus tentang energi alternatif / komplementer. Saya yakin banyak pihak yang tertarik. Untuk itu, saya bersedia menyumbangkan beberapa tulisan saya untuk website tersebut.

    Terimakasih dan salam untuk semua.

  31. […] Perkenalan saya dengan Pak Paijo bermula dari keaktifan beliau dalam memberikan komentar di artikel saya, yaitu di: Swadaya Listrik: Mengatasi Pembodohan TDL PLN. Dari sanalah akhirnya berkembang untuk membuat suatu situs khusus untuk mencari, meneliti dan menciptakan sumber energi alternatif yang ramah lingkungan sekaligus mudah, mudah dan tepat guna sehingga pengadaan dan operasionalnya dapat dilakukan secara mandiri. […]

  32. Mas2 dan bapak bapak…
    sekarang memang semua orang sugih usul dan ide ,ada yang tahu listrik macam2 yang penting sekarang PRAKTEK LANGSUNG
    yang bisa bikin lincir bikin saja. bantu penduduk yang belum berlistrik
    biaya sih bisa dicari2 ,kalo sudah menjamur kan nanti pemerintah baru percaya
    sekarang intinya apakah bisa energi lain yang bisa saat ini dipake
    buat kincir angin listrik 100 watt saja sudah bisa bantu adik2 yang mau belajar tapi terganggu pemadaman listrik (giliran)

    hehehe saya sudah lari jauh didepan pak2

    Hariom

  33. Untuk sdr Hariom Yogya, kita masing-masing punya visi yang berbeda dan itu sah-sah saja. Anda tampaknya lebih suka terjun langsung ke lapangan dan itu hal sangat bagus dan perlu. Namun untuk saya pribadi, lebih cocok memilih cara lain. Cara yang saya tempuh adalah mengembangkan teknologinya ( mendesain, membuat prototype, dan mengujinya ), mempatentkannya ke Ditjen HKI ( jika itu penemuan baru yang bernilai ekonomi tinggi ), dan memberi lisensi ke pabrikan untuk produksi massal. Cara ini terbukti efektif dan berjangkauan luas. Kalau mau lihat buktinya, hitung berapa banyak barang-barang buatan pabrik yang kita pakai sehari-hari. Kalau penemuan tidak memiliki nilai ekonomi yang tinggi dapat langsung dipublikasikan ke masyarakat setelah sukses diujicoba. Mungkin ada yang berfikir bahwa itu sikap pelit dan matre. Yang berfikir seperti itu mungkin justru cerminan dari dirinya sendiri yang hanya mau menikmati hasil kerja keras orang lain ( inventor )tapi tidak mau menghargai dan membayar apa yang telah dinikmatinya. Inventor kan bukan malaikat, tapi manusia yang masih perlu makan maupun kebutuhan lainnya, terutama untuk menunjang penelitian menuju penemuan berikutnya.
    Pernyataan Anda bahwa sekarang semua orang sugih usul dan ide, tidak sepenuhnya benar. Yang memberikan usul atau ide bermutu cuma sedikit sekali, kebanyakan cuma waton bedo ( asal berbeda ) supaya dibilang kreatif. Menurut pengalaman, banyak hasil karya saya yang orisinil baik berupa alat maupun software yang idenya justru dari orang lain yang tidak menguasai konsep maupun tekniknya. Jadi bagi Anda para neter yang punya usul atau ide baru tentang teknologi energi dan merasa hanya punya ide doang tanpa bisa berbuat lebih tidak perlu kecil hati dan malu untuk menyampaikannya. Pak Dewo dan saya siap menampungnya. Jika saya atau pak Dewo tidak dapat mewujudkannya, sangat mungkin ada peneliti lain yang dapat. Itulah barangkali maksud Pak Dewo membuat forum diskusi ini. Bagaimana menurut Pak Dewo ? Terimakasih.

  34. bETUL pAK paijo 🙂

    Sepaerti anda bilang Kebanyakan cuma waton bedo ( asal berbeda ) supaya dibilang kreatif , OKE saya juga sudah baca artikel anda , mungkin anda sudah kenyang pengalaman pak tapi saya tetep hargai anda , sementara kita bincang cara yg paling sempurna , orang barat sudah gagal berkali2 karena mencoba , maka dari kegagalan adalah mulai berputarnya otak kita dimana kekurangan2nya , kendaraan jepang jaman dulu sederhana2 tapi dibuat terus kesalahan2 akhirnya terselesaikan , sekarang muncul mode dan kemampuan kendaraan buatan jepang yang luar biasa , pak Paijo, maaf kata2 saya hanya untuk memicu supaya segera tergerak .
    Anda tahu di amerika pun para ilmuwan partikelir yang coba mencoba kemajuan tehnologi , pasalnya memang dia umumkan siapa saja yang bisa menemukan sesuatu yang baru untuk militer mereka mereka mau bayar mahal dan dijamin hidupnya, maka banyak yang berlomba untuk mencoba dengan dukungan fondation yang bakal menawarkannya pada militer sana .
    Lain di indonesia pak , njamur dulu baru nyang laen ikut2an ,

    udah ya pak Paijo
    Windminikota adalah sebuah nama kincir yang saya buat dan sebentar lagi saya mau tunjukkan pada setiap orang yang mau membuat secara mudah karena bisa beroperasi untuk konsumsi dalam kota

    salam
    HARIOM

  35. PAK PAIJO,
    Tanya pak apa anda sudah pernah tau pemanfaatan Rumah batterai untuk sumber listrik ?
    Maksud saya dengan menyimpan listrik menggunakan genset full charge selama 3 – 4 jam hasilnya bisa untuk menyalakan listrik dari jam 5 sore sampai jam 5 pagi. jika dengan menghidupkan genset selama 12 jam akan habis solar /bensin berapa puluh liter ?, dengan trik PULSE CHARGER anda bisa memperpendek pengisian ratusan amper aki , alias dengan solar beberapa liter bisa mengirit puluhan liter solar 🙂 barulah aki kita convert ke inverter jadi 220 volt kaya PLN. ini masuk akal…

    ADA LAgi Pak CARA Mengadakan LISTRIK RAKYAT dengan kincir angin tanpa menyimpan di batterai kita bisa ciptakan listrik PLN yang sangat setabil …. kalo yang ini memang belum saya keluarkan disini
    Nanti Pak , karena IDE ini Didunia baru saya yang Punya bayangan , apakah anda bisa menebak
    Maaf Pak paijo

    Salam
    HARIOM

  36. Untuk Sdr Hariom Yogya, yang anda ceritakan tentang situasi di negara barat seperti di Amerika adalah benar adanya. Masyarakat ( dan juga pemerintah ) kita lebih suka nunggu menjamur dulu baru percara dan ikut-ikutan. Yang namanya orang awam, dimana-mana juga begitu, bukan cuma di Indonesia saja dan hal itu tidak perlu dicemaskan. Mereka adalah masyarakat konsumen bukan produsen. Perilaku sebagian besar dari mereka memang folower, justru kita-kita para eksperimenter, peneliti, pabrikan, pelaku bisnis dan regulator ( pemerintah ) yang harus menciptakan trend. Yang harus dicemaskan justru perilaku para pembuat trend ini yang seringkali tergiur keuntungan sesaat tanpa berfikir jauh ke depan yang akhirnya bisa merugikan diri sendiri dan konsumen. Soal deversifikasi energi misalnya, sebenarnya pemerintah dapat membeli hak patent teknologi energi alternatif dari peneliti indonesia ( mungkin dari Anda ) agar dapat diproduksi secara massal dengan harga yang terjangkau. Subsidi tidak langsung seperti ini sudah dilakukan pemerintah Thailand untuk bidang pertanian sehingga tidak heran jika pertanian di sana maju pesat baik penelitiannya maupun produksinya. Jika selalu mengharapkan gratisan dari peneliti atau mengandalkan pabrikan swasta, akibatnya seperti yang sekarang terjadi. Penelitian mandek karena tidak memberi manfaat ekonomi yang layak kepada para pelakunya. Akhirnya rakyat kecil harus membeli barang dengan harga mahal yang royaltinya lari ke negara lain.

    Tentang sosialisasi desain Windminikota anda, itu hal yang sangat bagus, pasti banyak yang berminat. Untuk hal itu saya usul, bagaimana kalau anda membuat blog khusus tentang hasil dan perkembangan eksperimen anda, pasti menarik banyak pengunjung.

    Tentang rumah battery yang anda maksud, saya pernah dengar tapi tidak punya informasi lengkapnya. Kalau charge menggunakan teknik pulse ( denyut ), saya pernah baca tapi lupa di majalah apa. Teknologi itu dimaksudkan untuk mempersingkat waktu charge pada mobil listrik ( yang pakai battery ) agar pemakai tidak membuang banyak waktu ( menunggu battery dicharge ) ketika bepergian jauh. Hasil ideal yang ingin dicapai adalah waktu charge beberapa menit saja layaknya orang isi BBM di SPBU. Yang sudah dicapai, waktu charge masih beberapa puluh menit. Dapat charge battery sambil makan di restoran. Selesai makan, perut penuh, battery-pun penuh juga. Hal tersebut memang masuk akal. Pada proses charge yang dipersingkat tersebut tentu saja diperlukan arus yang sangat besar ( berbanding terbalik dengan waktu charge ) sehingga total energi yang diperlukan besarnya tetap ( secara teoritis berdasarkan hukum kekekalan energi ). Mengapa harus teknik pulse ? Kalau dicharge dengan cara biasa, battery akan rontok/rusak jika dicharge dengan arus yang melebihi 10 % dari ampere jam yang tertera di body battery. Penghematan solar yang anda perkirakan, saya yakin akan terjadi tapi tidak sedramatis yang anda harapkan. Penghematan optimal mungkin terjadi jika proses charge menggunakan sisa daya yang tidak terpakai pada genset ( daya maksimal dikurangi beban terpasang kecuali charger ) misalnya dari jam 5 sore sampai jam 9 malam. Mulai jam 9 malam, genset dimatikan dan menggunakan battery sampai pagi. Tentu saja dengan beban yang lebih kecil. Kalau dengan genset full charge seperti yang anda maksud, penghematan mungkin juga terjadi asal daya maksimal genset terpakai seluruhnya. Dengan cara tersebut, mungkin pemakaian ( beban ) tidak bisa full sesuai kebutuhan antara jam 5 – 9 tersebut karena banyak alat listrik yang harus on ( istilahnya PLN : beban puncak ). Saran saya, kaji dulu secara teknis dan ekonomis apakah penghematan solar dapat menutup biaya tambahan untuk pengadaan battery, charger, dan inverter.

    Tentang kincir angin tanpa penyimpanan di battery tapi tegangan tetap stabil, itu mungkin. Teknologinya sudah ada yaitu voltage regulator yang dapat mentolerir fluktuasi tegangan input sampai 20-30 persen. Tapi kalau fluktuasi kecepatan anginnya terlalu besar mungkin masih bermasalah juga. Akan lebih bagus kalau dibuat desain kincir angin yang kecepatan putar porosnya tidak terlalu fluktuatif dan dapat menyesuaikan diri dengan kecepatan angin yang fluktuasinya tinggi. Untuk itu perlu dibuat alat yang saya namakan RPM regulator yang bekerja menstabilkan kecepatan putar poros kincir angin walaupun kecepatan anginnya berfluktuasi besar. Sebagai contoh, putaran poros 4000 rpm pada kecepatan angin 5-10 km perjam ( kecepatan angin minimal yang diperlukan kincir ), dan 4400 rpm pada kecepatan angin 200 km perjam ( kecepatan angin maksimal yang dapat ditolerir kincir ). Kalau kedua cara digabungkan ( voltage regulator dan RPM regulator ), maka akan menghasilkan listrik yang relatif stabil baik tegangannya maupun dayanya. Soal bagaimana teknologi RPM regulator tersebut, itulah tantangannya. Tentang alat tersebut, saya sudah pernah buat sketsanya, konsepnya relatif sederhana dan full mekanik serta dapat di-ajust. Selain itu, alat ini dapat dibuat dengan ukuran yang bermacam-macam ( scaleable ). Yang masih menunggu waktu adalah membuat prototypenya. Jadi saya tidak perlu lagi menebak-nebak yang anda bayangkan karena saya sudah pernah membayangkannya juga. Untuk itu, saya berterimakasih kepada anda karena tanpa sengaja telah membantu saya dalam merekoleksi dan merekonstruksi eksperimen yang pernah saya lakukan. Terimakasih dan bereksperimenlah terus. Kalau mottonya Warkop, tertawalah sebelum tertawa itu dilarang. Kalau mottonya saya, BEREKSPERIMENTLAH UNTUK HAL-HAL YANG TIDAK DILARANG.

    Saya jadi malu dengan Pak Dewo, karena comment saya sering lebih panjang dan mendahului comment beliau yang punya forum ini. Untuk itu saya mohon maaf dan terimkasih.

  37. Yaaah anda lulus….

    iya2 , ini pikiran saya saja pak.. , untuk Rumah battery tadi memang kalo sudah sulit sekali bbm , dan kemungkinan harga aki lebih murah dari bbm, cuma yg saya maksud aki tersebut kita charge dalam posisi seri ..? 🙂 jadi genset tinggal di pasang diode rect , aki sejumlah 220v : 12v = ya kira2 20 an pak nanti inverternya ndak usah naikin dc ke 230v langsung kita triger ke pulse modified sehingga kaya PLN punya, memang dalam hal ini pemekaian listrik untuk rumah2 di pedalaman yang ndak ada AC dll lampu ya yg neon hemat pak ya , kalo TV sih ndak apa2 pak , gitu pak dan genset kita push sampai amper masuk ke aki kira2 dengan pulse charger tidak panas dan cepet mlebu nang AKI hehehe ..saya kok optimzeq ya, kalo surung manjer genset ya blong duit solarnya pak …..
    dan pikiran saya juga untuk aki sebaiknya dua sampai 3 kali daya pemakaian , sehingga kalo pakai AKI 100 amperan kerjanya cuma ditarik 10 sampai 15 amper saja jadi aawweett tahunan hehee…
    Setahu saya INverter 12 – 24 volt an kerjanya naikkan dc ke high volt dulu baru di sinuskan ke AC spt PLN itulah pikiran saya trimss Tapi saya Salut dengan kajian pikiran saya dan tanggap, jadi termasuk Baik dan Jitu pak Paijo.

    Untuk yang Kincir yang bisa hasilkan listrik stabil sudah betul pak tapi bukan itu yang saya maksud (dalam bayangan saya ) jawaban anda sudah betul juga cuma kalo mati angin agak repot stabilisernya ya,, saya pikir juga demikian pak Paijo .
    Ya Untuk windminikota hanya nama saja pak saya memang pingin memberi semangat kepada setiap pemerhati soal alternatif energi ,karena untuk swadaya rakyat jadi tidak terlalu muluklah maksud saya untuk memberi cara pembuatan kitiran listrik tadi, toh kincir ini sudah ratusan tahun dibuat orang2 didunia dan bentuknya pun saya kira temen sudah pada tau, nanti yang mau saya utarakan ialah alat2 dan bahan2 yang mudah didapat oleh teman2 yang berminat membuat kitiran , jadi yang sederhana saja dengan adanya ini mungkin ada seseorang atau komunitas yang akan menciptakan / menemukan kincir yang lebih baik dari pada saya , karena dia akan lebih banyak mencoba2 didaerah mereka masing2 yang angin dan geografinya lain ,
    terima kasih pak paijo nanti kita sambung lagi pak sambil nunggu pak dewo pidato lagi
    salam
    Hariom

  38. Untuk Sdr Hariom, bagaimana kalau diskusi kita dilanjutkan di forum lain saja supaya leluasa, soalnya saya jadi nggak enak sama Pak Dewo yang punya forum ini. Lagi pula Pak Dewo sudah buat forum khusus tentang energi alternatif dimana beliau dan saya jadi kontributornya. Kalau Anda mau, ada dua alternatif forum pilihan :
    1. Forum bersama saya dengan Pak Dewo : http://energi.wordpress.com/
    2. Forum saya sendiri : http://paijo1965.wordpress.com/ ( halaman PROBLEM & SOLUSI )
    Saya tunggu respons anda, terimakasih.

  39. Oke masuk ke energi.wordpress.com saja pak
    malah saya belum liat , iya mas dewo , dan pak paijo
    saya ngikut ke enegi saja

    trims

    HARIOM

  40. Mengikuti perkembangan listrik Indonesia sampai sekarang ini rasanya ingin protes terus. PLNnya bukan perusahaan listrik negara, tetapi Padam Lagi Niyee.
    Saya senang dengan tantangan yang diberikan Mas Dewo. Pak Paijo malah sudah mulai mengembangkan listrik dengan bahan bakar alternatif.
    Kita kan kaya air dan matahari menyengat sepanjang tahun, ada angin lagi, tapi kok masih bingung dengan sumber energi listrik. Orang yang tinggal di puncak gunung saja pandai membuat listrik sederhana memanfaatkan air, tetapi pemerintah kita yang katanya banyak ahli pemikirnya, malah kebingungan dan kalang kabut akibat BBM naik. yang dipikirkan pemerintah bagaimana memberikan subsidi listrik atau BBM. Semestinya subsidi tersebut di arahkan untuk membiayai penelitian dan pengembangan energi listrik alternatif. PLN kan sudah terlalu banyak merugikan negara dan masyarakat, jangan terus di manjakan. Keenakan tidak bisa dewasa, sekali-kali mesti di ‘punish’ lewat kebijakan.
    Selamat bagi penggiat-penggiat listrik, terus kembangkan.

    trims

    daren

  41. Unik juga kepanjangan PLN ala sdr Daren. PLN pusing karena permintaan energinya sangat besar, tidak cukup mengandalkan PLTA dan pembangkit murah dan ramah lingkungan lainnya. Teknologi energi alternatif seperti yang dicita-citakan pak Dewo memang tidak bisa ditunda-tunda lagi. Semoga PLN dimasa mendatang tidak byar pet lagi yah. Terimakasih dan salam eksperimen.

  42. Assalamualaikam Wr. Wb. rekan-rekan sekalian, saya butuh bantuan Anda.
    Saya memerlukan data kecepatan angin di Indonesia, khususnya NTT, untuk thesis saya, kalau di antara Anda ada yang memilikinya, bisakah Anda mengirimkannya ke e-mail saya janvier_sechan@yahoo.com.
    Sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terima kasih

  43. Saya dukung kalo ada energi alternatif, tapi dari berbagai pengamatan
    utk energi angin dan tenaga surya daya yang dihasilkan sangat kecil
    dengan biaya yang cukup mahal .. (tdk sebanding)
    mengenai monopoli PLN coba tengok isi dan jiwa pasal 33 UUD 1945
    apakah dengan adanya listrik swasta dapat menjamin TDL bisa lebih
    murah ..?

  44. Indonesia perlu untuk menata ulang UU 15 tahun 1985 tentang ketenagalistrikan, dengan dibatalkannya UU no. 20 tahun 2002, tentang listrik pasar bebas terbatas , dimana IPP (indenpendent power palnt) mampu menawarkan harga jual rerata 4.2 cent USD /kwh telah mengakibatkan cara berpikir Indonesia mundur , sistem monopoli yang dikenalkan para kapitalis barat dan dilarang dalam akidah muslim, mesti dihapus dan menggantikannya dengan sistem listrik pasar bebas dan untuk itu perlu dibentuk suatu Badan Regulator Independent Ketenagalistrikan yang mengatur jual beli listrik dan menguasai sistem transmissi untuk menjaga stabilitas harga dan keamanan sektor ketenagalistrikan , pengalaman menunjukkan Amerika sebagai sebuah negara kapitalis telah menghapus sistem monopoli listrik sejak tahun1983 sehingga menumbuhkan persaingan diantara penyelenggara swasta dan pihak negara bagian , kemudian pada tahun 1992 Amerika memberlakukan liberalisasi market listrik, sebagai dampaknya harga listrik turun dari 9.5 cent USD manjadi 6.5 cent USD / kwh dan meningkatnya pelayanan kepada konsumen serta meningkatnya efisiensi dan produktivitas dipihak penyelenggara. PLN dengan harga jual rerata 6.7 cent USD/kwh terus merugi karena banyak menggunakan pembangkit dengan SFC 0.4 _0.5 (spesific fuel consumption ) dan menurut pengamatan pada sistem pembangkit yang menggunakan batu bara yang harganya USD /ton dengan SFC yang setara , PLN masih meraup keuntungan. Perlu diingat PLN bukanlah pemerintah tetapi adalah BUMN yang ditunjuk sebagai public services yang merugi berkepanjangan. Kalau PLN atau sistem monopoli listrik terus dipertahankan nampaknya politik telah menjadi panglima , rakyat akan tetap menderita dalam harga listrik yang tidak sebanding , faktor energi dalam rumah tangga adalah 14 % terhadap pendapatan perkapita yang rerata 430.- USD pada 2003 , dan sebelumnya pada 1998 adalah 580.- USD pertahun . UU.no.20 tahun 2002 yang batal oleh pengadilan , menimbulkan pertanyaan apakah rakyat diinginkan tetap menderita atau apakah ingin menyenangkan PLN menikmati subsidinya, …memang setiap perubahan akan mendapat tantangan karena mengganggu stabilitas pribadi, kelompok , bahkan negara sekalipun.

  45. Corrected … banyak menggunakan pembangkit diesel dengan bahan bakar minyak (HSD) dengan harga 500.- USD/ton dengan SFC 0.4 _0.5 ……pembangkit batubara yang harganya USD 27.5/ ton dengan efisiensikalor hampir setara…….masih meraup keuntungan…

  46. salam kenal rekan2 di milis,
    senang sekali saya menemukan milis ini
    saya tergabung dalam sebuah kelompok studi yang berkonsentrasi di bidang “appropiate teknology” atau teknologi tepat guna aja deh.

    sekarang kami sedang mengerjakan beberapa model sudu untuk kincir angin poros vertikal, kami boleh dibilang pemula dalam hal ini.. apakah ada generator yang dapat kami manfaatkan untuk kincir kami ini??
    banyak ide bermunculan dari teman2 ketika mengerjakan ini tapi kani perku banyak belajar. mohon bantuannya.

  47. @ Natsir
    Saya sependapat dengan anda, kebijakan harus berubah. Musti memihak rakyat dan juga mendorong pengembangan energi alternatif.

    @ Gondrong
    Betul yang dikatakan pak Dewo, kecepatan putarnya harus dikonversi dulu. Sifat khas kincir angin poros vertikal adalah bekerja pada rpm rendah ( lambat ). Oleh karena itu, sebaiknya dicari generator yang bekerja pada rpm rendah pula. Jika rpm poros kincir masih lebih rendah daripada rpm generator, maka diperlukan sistim multiplikasi ( kebalikan dari reduksi ) untuk menyesuaikan kecepatan putar keduanya. Tentang sistim multiplikasi tersebut, saya bisa membahasnya secara tuntas di blog saya jika anda perlukan. Namun ada baiknya anda melihat-lihat artikel tentang sistim reduksi di blog saya yang mirip dengan multiplikasi, siapa tahu anda sudah menemukan solusinya.

    Terimakasih dan salam eksperimen.

  48. saya setuju dengan sistim listrik swadaya mandiri cos akan membuat daerah terpencil teraliri listrik saya punya ide pengembangan listrik tenaga angin bila ada yang berminat untuk bisa mengembangkan bersama saya hub di ymashar@plasa.com

  49. wah si boss ini keinginannya macem-macem, ada beberapa point yang perlu direvisi boss agar sesuai dengan kondisi perekonomian di daerah..si boss terlalu lama hidup di kota ya?…hehehe….

    point nya ya akan kembali ke berapa besar BIAYA pembangunan dan pengembangan energi alternatif yang telah di sebutin ntu……mayoritas daerah terpencil ya kondisi ekonominya tidak begitu BAIK.

    gua ga setuju dengan TIDAK dimanfaatkannya BBN (bio-diesel, bioethanol etc), ada beberapa point plus dari tekhnologi ini :

    1. kondisi geo indo yang subur, teknologi bisa diterapkan di semua kondisi daerah kecuali daerah sumpek di kota bessaaarrr…

    2. tidak membutuhkan harus ada angin, harus ada panas bumi, harus ada gelombang laut, dan harus ada yang lain2 sebagai sumber energi yang notabene harus berada di lokasi tertentu.

    3. Peningkatan ekonomi rakyat melalui jual beli komoditas ini dengan catatan pemerintah tidak menta jatah banyak.

    4. Investasi minimal dibanding dengan PLT yang lain.

    5. beramal oksigen dan penghijauan buat bumi indonesia dibanding perhutani harus buang-buang anggaran negara buat tanam kayu jati yang notabene banyak dicolong juga.

    6. can say goodbye to BBM menjelang 2020 so ga ada demo-demo BODOH tentang kenaikan BBM.

    7. dan lain-lain deh, karena saat ini keliatannya PERTAMINA masih asik dengan subsidi BBMnya.

    Untuk tekhnologi yang lebih murah lagi dan bisa diterapkan dimanapun tidak terkecuali daerah dengan kepadatan penduduk yang tinggi, mungkin bisa dengan menggunakan bio-GAS……

    logikanya, setiap manusia butuh buang air besar, kenapa gak dibikin KAKUS bin TOILET bin WC bersama ?… kemudian GAS ampas nya dimanfaatkan sebagai generator PLT…wakakakaka…..
    minimal bisa mengurangi limbah manusia yang di buang ke bumi indonesia yang tercinta ini.

    CU

  50. rame juga…
    kebetulan saya tertarik di bidang energi,.mungkin masih pemula..
    khususnya di masalah kincir angin pak,maklum di bangku kuliahan ga dipelajari..
    kalo boleh saya mohon bantuannya untuk pengetahuan ttg kincir angin..palagi kalo punya tentang macam-macam desain kincir angin beserta kekurangan dan kelebihannya, sekaligus dayanya juga..kalo bisa dengan gambarnya..
    kalo bisa bantu kirim lewat email ke noe_n@plasa.com
    oia untuk skala laboratorium kecil(untuk digunakan praktikum) kira2 kincir angin model apa yang tepat?kira2 biayanya berapa?
    hatur nuhun

  51. Ass wr wb

    Mas-mas, kuliah jurusan apa seeh,bahasa n sastra ya,
    cuman ot-ot,omong tok.

    I think semua itu seh ngambang banget,bukan jalan kluar,malah memperkeruh keadaan,belajar jadi profokator ya mas,
    kalo mang ada jalan keluar dengan swadaya sendiri bikin dong inovasi ato apa sajalah,tempel di web,atw sebarkan di seluruh indonesia,kalo bisa lengkap dengan gambar,instrumen,mekanik dan anggaran biaya yaa paling ngga orang non teknik bisa ngertilah n syukur kalo bisa bikin sendiri,mang bikin pembangkit kayak bikin pisang goreng’
    jangan terlalu menyudutkan satu pihak,
    Tolong kalo dah ada Attach ke emailku ya to_yony@yahoo.com
    thank’s ya mas
    after n be4

  52. ternyata lama yah,saya harap bisa dapat kabar secepatnya
    atau jarang dibuka kali ya ma mas dewo..
    kalo yang kapasitas dayanya sekitar 2MWd kira2 gede ga sudu-sudunya,terus yang cocok untuk didataran tinggi tapi dengan angin yang ga terlalu besar jenisnya apa?

  53. @Dear Noegraha,

    Maaf karena saya tidak bisa membantu karena saya tidak memiliki kompetensi di bidang tersebut. Mungkin ada pembaca lain yang akan merespons kebutuhan Bapak.

    Salam.

  54. mas apa bisa kalau misalnya, tenaganya bisa diambil dari turbo ventilator. kan sepertinya dia bisa muter terus walau anginya kecil. terima kasih.

  55. Ternyata sudah lama sekali saya tidak kunjungi Pak Dewo. Maklum pak, lagi banyak kerjaan kantor maupun kerjaan eksperimen. Sampai-sampai saya istirahat ngeblog sehingga blog saya juga lama tidak diupdate. Salam eksperimen pak.

  56. Salam kenal buat semua…
    Terutama Bang Paijo, heran juga aku kok dimana2 ada kamu, kayak tembang saja..

    Aku juga suka meneliti energi, tapi masih amatiran. Ajarin aku ya Bang Paijo..

    Energi magnet (terkontrol) dan gravitasi sangat menjadi hal yg menarik buat aku.

    kalo diatas kertas sdh 99% aku yakin bisa. tapi waktu buat prototype…. waduuh susah juga mngikuti skala nya.

    Apa kiat2 nya Bang..? aku sering numpuk2 hipotesa. belumselesai dibuat yg awal, sudah muncul yg baru, kadang2 aku baru tersadar kalo sudah berada di kasus lain.

    Terimakasih ya Bang saran nya.

    Salam,
    Dracula Ompong
    di Medan

  57. Salam buat semua anak bangsa, saya pemerhati enegi juga. tapi hanya pemerhati, tolong kepada nak bangsa bantu saya teknik perhitungn dan perakitan Pembangkit Listrik Tenaga Angin.
    Terimakasih
    Salam
    Eddyg
    di Tarutung

  58. hayoooo … banyak2 isi komentar dan masukan .. mumpung masih gratis !!!

    indonesia yang kaya baik SDA& SDM kok malah penduduknya kayak ayam mati dalam Lumbung 😛

    ini bukan cuma masukan … tapi kami berkecimpung di dunia angin ( bukan angin- anginan ) 1995-2005 dan sudah menyelesaikan beberapa PILOT PROJECT dan langsung di rasakan oleh masyarakat. hal ini kapan pemerintah dapat menanggapi secara serius dan dibentuk satu badan yang benar2 isinya SDM berahlak baik, berdedikasi,tentu saja berprestasi…pasti outputnya akan baik pula

    kami sangat prihatin sementara di jawa bali jaringan listrik masuk sampai dusun2 ( sudah tercukupi 95 % ) , tetapi yang di luar jawa dan bali kita bisa liat sendiri !!! infrastruktur yang sangat malah belum ditambah lagi dengan biaya2 rutin / maintenance sangatlah berat PLN menanggung beban !!!

    >>>>> Kenapa Tidak

  59. Indonesia yang kaya baik SDA& SDM kok malah penduduknya kayak ayam mati dalam Lumbung 😛

    ini bukan cuma masukan … tapi kami berkecimpung di dunia angin ( bukan angin- anginan ) 1995-2005 dan sudah menyelesaikan beberapa PILOT PROJECT dan langsung di rasakan oleh masyarakat. hal ini kapan pemerintah dapat menanggapi secara serius dan dibentuk satu badan yang benar2 isinya SDM berahlak baik, berdedikasi,tentu saja berprestasi…pasti outputnya akan baik pula

    kami sangat prihatin sementara di jawa bali jaringan listrik masuk sampai dusun2 ( sudah tercukupi 95 % ) , tetapi yang di luar jawa dan bali kita bisa liat sendiri !!! infrastruktur yang sangat malah belum ditambah lagi dengan biaya2 rutin / maintenance sangatlah berat PLN menanggung beban !!!

    >>>>> Kenapa Tidak

  60. Maaf mas styanto, kami bukan angin anginan, tetapi memang kami membutuhkan listrik, ketepatan saya saya bergerak di pemberdayaan masyarakat, ceritanya kami memfasilitasi masyrakat untuk dapat mengembangkan potensi apa yang ada disekitarnya dan salah salah satunya adalah angin dengan kecepatan 4 m’/det s/d 20 m’/det. Lokasi kami di daerah terpencil yang tidak dimasuki PLN, nutuk itulah kami minta bantuan dengan anak bangsa yang perhatian terhadap masyarakat yang dipelosok. Karena prinsip yang kami bawakan ke masyrakat adalah “Tidak ada yang bisa membangun umat selai umat itu sendiri, mari kita membangun Indonesia dengan membangun diri kita sendiri dan sekitar kita. Mohon maklum. kami hanya bisa akses internet paling cepat sekali seminggu. Thanks untuk semuanya.

  61. Alhamdulilah:

    buat teman2 yang di lombok selatan sapa yang bisa bantu neh saya minggu ini ( pertengahan agustus 2007 ) saya ke pantai aan dan lunyuk sumbawa, untuk observasi dan SITAC wind energy. mas eddy ini di daerah mana moga2 ada wind logger sisa mas jadi sekalian bisa di pasang, ato ajukan proposalnya aja mas eddy,
    ato email di kantor aja mas pasti sampai
    dsigap@yahoo.com ato isetyanto@yahoo.com tq boss di tunggu jawabannya

  62. “Kenyamanan semu” Itulah yang mungkin kita alami saat ini. Hampir setiap kita yang udah menikmati listrik PLN pasti merasa nyaman, meski kadang jengkel kalau ada pemadaman sepihak “tanpa permisi”. Lebih-lebih bagi mereka yang mempunyai tingkat kehidupan serba wah, merekalah yang menghabiskan subsidi dari pemerintah lewat listrik yg mereka konsumsi tiap saat. Tetapi bagi rakyat kecil yang hidup di pelosok-pelosok negeri, jangankan dapat subsidi, yg namanya listrik mungkin belum mereka kenal. Coba bayangkan sekitar 15.611 desa di tanah air belum terlistriki (th 2005). Tapi aneh ya, seakan-akan pemerintah cuek dgn kondisi tsb.
    Trus gimana solusinya??? Menurut saya solusi yang paling tepat dan proven adalah dgn energi terbarukan bisa PLTS, PLT angin atau microhidro, sesuai dgn potensi daerah yg bersangkutan. Namun, lagi-lagi kendalannya adalah biaya, maka pemerintah gak boleh “diam” saja. harus ada kebijakan yang memudahkan suksesnya program tersebut. Misal 10% dari subsidi listrik PLN dialihkan untuk program listrik pedesaan, saya kira dah cukup bagus.

  63. walah mas…. 15.611 desa 2005>> 13.634 desa 2007 ga bisa nikmati kaya jaman kompeni aja masih pake lampu teplok, oncor, coba mas di kira kira aja kalo ga usah beli minyak, per satu rumah di kasih listrik dari solar cell ( PV ) sebesar 100 w lampunya pake yg hemat listrik, kalo pemerintah niat dan ada kemauan 2015 udah bisa seluruh indonesia nyala terang benderang, kan PLN juga mencanangkan 75 / 100 atrinya ultah indonesia ke 75 100% listrik bisa di nikmati masyarakat. untuk nusa tenggara ga usah kawatir bisa pake angin , untuk irian bisa pake biomas, ga usah ngomongin yang micro hidro , pikohydro masih bisa di itung dengan jari>>> saya sangat setuju kalo subsidi PLN buat yang di pedesaan dan pendidikan bravo indonesia ke 62

  64. Syallom Mas Emanuel. Sebelumnya saya perkenalkan dulu nama saya Yeni mahasiswa UKSW Salatiga, dan saya punya masalah dalam penyelesaian tugas akhir saya. Judul tugas akhir saya adalah studi banding tingkat keekonomisan antara penggunaan listrik pln dibanding dengan genset sendiri. Berangkat dari hal tersebut saya mohon bantuan dari Mas Emanuel untuk membantu saya dalam menyelesaikan skripsi saya ini. Bantuan yang saya harapkan yaitu apabila Mas Emanuel mempunyai data-data mengenai hal yang saya jelaskan sebelumnya saya mohon untuk dikirimi data tersebut untuk kemudian saya gunakan dalam skripsi saya. Demikian komentar saya, atas perhatian dan pertolongannya saya ucapkan banyak terima kasih, Jesus Love You

  65. @Dear Yeni (#78),

    Sayangnya saya tidak memiliki data yang Anda harapkan. Mohon maaf yang sebesar-besarnya karena tidak dapat membantu Anda.

    GBU.

  66. mas2 yang hebat ( dewo,paijo ) langsung aja deh mas saya lagi mau tanya pembangkit listrik yg pakai uap itu cara kerjanya seperti apa sih , saya mau buat skala kecil aja kw yah 1000watt aja kalau bsa mas, bahan2nya yg gampang dicari sama dibuat jadi disini masalahnya saya ga bsa buat turbin uapnya aja yang skala kw sama perhitungan uapnya ,mas dewo,paijo bsa ga pembangkit uap ini penggeraknya dari cara kerja lokomotif uap ,jadi ga pakai sistem turbin , jadi pakai torak, bagus mana antara turbin sama sistem torak, mas dewo,paijo tolong bsa ga di buatin gambar kontruksinya turbin sama sistem lokomotif lebih mudah mana mas dewo,paijo kalau saya mau buat , saya tunggu loh mas2 klau bsa blsanya secepatnya trima kasih bgt200x mas dewo,paijo.
    blsnya ke e-mail aja mas tanks berat bgt ?

  67. Kalau soal PLTU, saya juga tidak ahli, apalagi kalau soal hitung-hitungannya. Saya sarankan anda buka situs ( http://www.greensteamengine.com/ ) yang memang menyediakan teknologi tentang steam engine, saya juga belajar dari situs tersebut. Situs itu juga menjual CD / DVD tentang desain detail dari mesin cipataannya dan juga menjual beberapa komponen yang susah dicari di pasaran. Di situsnya juga ada peragaan ( cuplikan video ) mesin yang sedang bekerja. Cara kerja mesinnya tidak seperti lokomotif kuno tapi seperti goyang ngebornya Inul Daratista. Yang tidak ada dalam situsnya adalah konstruksi dari boiler ( ketel uap ), anda bisa mencarinya di situs lain menggunakan google atau yahoo.
    Selain steam engine, pilihan lain adalah turbin uap. Kedua jenis mesin tersebut memiliki karakteristik yang berbeda. Salah perbedaan penting adalah kecepatan putar poros ( RPM ) dan torsinya. RPM turbin sangat tinggi tapi torsinya rendah sehingga putaran turbih perlu direduksi dulu (menggunakan sistem pereduksi) sebelum digunakan untuk memutar generator/dinamo. Sedangkan RPM steam engine sangat rendah tapi torsinya besar sehingga perlu dimultiplikasi dulu sebelum digunakan untuk memutar generator kecuali jika digunakan generator RPM rendah.
    Saran saya, anda musti sangat hati-hati dalam eksperimen mesin uap karena menggunakan uap panas bertekanan tinggi yang bisa meledak dan bisa berakibat fatal. Sebelum diuji dengan uap, anda dapat menguji mesin anda dengan kompresor terlebih dulu secara bertahap dari tekanan rendah baru dinaikkan secara bertahap. Boiler juga musti diujicoba dengan kompresor lebih dulu untuk menguji kekuatannya terhadap tekanan maupun kebocoran. Terimakasih dan salam eksperimen.

  68. Ass…salam kenal semuaa…

    Ternyata masih ada juga yang memikirkan kelistrikan di negara kita….mungkin usulan2 seperti itu dapat diteruskan langsung ke PLN pusat, sehingga blog ini ga menjadi sia2….

    Kebetulan beberapa teman saya bekerja di PLN…jadi kadang2 saya konsultasi dengan mereka masalah kelistrikan di negara kita..minimal di unit tempat dia bertugas….

    Bukannya bermaksud membela teman…tapi selama ini kita selalu menilai PLN dari sisi buruknya aja…kita selalu mengeluh ketika listrik padam…selalu mengeluh masalah kenaikan TDL, yang dianggap ga normal…padahal TDL di negara kita termasuk rendah di banding negara lainnya….

    Mungkin ada baiknya kita2 mencoba sekali2 untuk ikut magang di PLN…supaya kita bisa tau kl lagi padam, apa yang dilakuin pegawai PLN…

  69. Gak usah sok tau deh…negara kita butuh puluhan ribu megawatt, tidak bisa mengandalkan energi alternatif. PSO (public service obligation) bukan USO, makanya TDL sekarang hanya RP.600-an padahal untuk menghasilkan 1 kWH membutuhkan Rp. 2200,-. Mau tau hitungannya…makanya kuliah dulu

  70. @ Dear Setiadi (#84),

    Lebih baik Anda kuliah yang bener sehingga bisa menciptakan TDL di bawah 600. Artinya Anda harus membuat sumber energi alternatif yang lebih efisien lagi sehingga harganya bisa ditekan lebih rendah lagi.

    Salam.

  71. ya kalau sumber energi yang digunakan masih BBM untuk menghasilkan energi listrik, sampai kapanpun TDL akan tetep naik.

    idealnya 1 liter BBM bisa menghasilkan 3 kWH, kalau 1 liter BBM (solar industri) harganya Rp. 6 – 7 ribu, sedangkan harga TDL cman Rp. 600 setiap kWH, jadi untuk tiap liter tekor 4 ribu sampai 5 ribuan. itu belom termasuk biaya operasional loh.

    justru yang kasian sekarang adalah pemerintah, coba hitung aja berapa yang harus di subsidi untuk menutupi kekurangan ini. saya ambil contoh untuk di Kalimantan hampir 100% menggunakan diesel dan sebagian batubara.

    apalagi untuk daerah2 terisolir yang tidak memiliki sumber energi setempat yang bisa digunakan otomatis kan diesel lagi diesel lagi.

    PLTS wah masih sangat mahal, untuk 50 Wp aja harganya sekitar 3 – 4 juta

    untuk angin, saya rasa masih sangat mahal apalagi rata2 kecepatan angin di indonesia sangat rendah kalo salah di bawah 5 m/s sangat beda dengan misalnya di Amsterdam yang bisa dapet 17 m/s, jangan malah setelah dibangun jadi masuk angin…

    untuk itu perlu dicari energi alternatif lainnya. dalam hal ini tidak perlu saling menghujat atau menyalahkan, mari sama2 kita cari penyelesaian yang paling efektif dari masalah energi ini…

  72. meski kesannya agak ‘sempit’, saya cuma bisa bilang: kalo gak suka pake listrik PLN, silahkan pake genset sendiri ato buat pembangkit listrik sendiri, itu sangat membantu PLN sebenarnya karena saat ini PLN udah banyak diminta konsumen industri sementara harus juga melayani konsumen RT.. 🙂

  73. Txs, anda semua orang baik, mikirin listrik alternatif yg juga menjadi keprihatinan saya terhadap kaum papa para nelayan Pantai Barat Sumatera, di Desa Sago, Pessel, Sumbar, ayo siapa bisa bantu denah pembuatan listrik tenaga angin berbiaya murah, di lokasi tersebut angin dapat diperoleh sesuai arah segala penjuru mata angin (pantai terbuka), termasuk malam hari (angin timur yang bertiup ke arah Samudera Hindia). Bila anda bermurah hati untuk memberikan secara cuma-cuma denah, macam bahan yang diperlukan, cara merakitnya, silahkan kirimkan ke email saya http:/www.lenggang_rangkini@yahoo.com dan kompensasi buat anda adalah do’a dari para nelayan sekampung yang saat ini gelap gulita apalagi bila hal itu dapat diwujudkan dengan sederhana dan berbiaya murah.

  74. Klau menurut saya PLN sudah banyak mengetahui /menganalisa sumber2 energi alternatif konvensional baik dari kalangan Akademisi atau lembaga ilmiah lainnya, MASALAHNYA PLN lagi-lagi ujung ujungnya merasa kekurangan DANA. bagaimana PLN bisa membuat pembangkit Listrik energi alternatif ,kalau setiap tahunnya merasa rugi terus ,kalau setiap tahun selalu minta subsidi ,setiap tahun antara 20 s/d terakhir 46,5 triliun. kerugian PLN setiap tahun sekitar rata-rata 1 s/d 2 triliun, pada tahun 2005 sekitar 4 triliun.
    Dan lucunya setiap karyawan dan pimpinan PLN berasumsi bahwa ini perusahan negara tidak berorentasi mencari keuntung.padahal kita tahu PLN perusahan MONOPOLI dinegeri ini, tidak ada kompetiter(saingan) lainnya. logikanya pasti mendapat untung. Sebab jika tarif terus di naikan tidak ada alternatif lagi buat pelanggan mau tidak mau harus..beli listrik PLN… seberapapun harganya, akibatnya pelanggan (masyarakat) yang jadi korban..Monopoli.
    Cobalah PLN bekerjasama dengan pihak asing seperti Jerman,atau amerika baik dari segi menajement Pendanaan atau Teknologi alternatif kalau memang merasa ngak ada DANA, dan kurang teknologi.
    Belajarlah dengan BUMN lainnya yang sudah maju dan berkembang serta selalu untung. Di saat banyak BUMN2 yang berhasl memberikan SETORAN buat NEGARA, PLN malah selau minta Susidi terus tiap tahun. Contohlah PT.TELKOM (dulu PERUMTEL) ,dulu PT.TELKOM sama dengan PLN saat ini Kebijakannya kalau tidak minta susidi di naikan atau tarif telpon yang di naikan begitu terus menerus tanpa kemajuan. Tapi sekarang PT.TELKOM dengan management yang profesional PT.Telkom mampu memberikan SETORAN buat NEGARA sebesar 20 triliun atau tepatnya 19,6 Triliun tahun 2006-2007.
    kesejahteraan karyawannya meningkat secara merata. dari segi pelanggan juga untung, karena tarif semakin murah dan pelayanan bersaing merebut hati pelanggan.
    Kalau saja pada saat itu PT.TELKOM (dulu PERUMTEL) tidak merubah managementnya . Mungkin kita sekarang ini tidak sanggup bayar tarif pulsa, atau tidak ada Handphone di negeri ini. Bagaimana mungkin membanguin Infrastruktur dan Teknologi yang mahal dan tinggi kalau tanpa bantuan pihak lain.
    KALAU PLN UNTUNG NEGARA UNTUNG MASYARAKAT JUGA UNTUNG.

  75. Apa khabar P’Setio Dewo.

    Mau nanya nich,apakah tidak ada khabar lagi dari P,Harion Jogja.
    Gimana juga perkembangan energy alternatif yang telah dikembangkan?apakah masyarakat kecil spt kita ini ,bs ikut menikmati arti kemerdekaan dan kebersamaan ini.
    Terlebih harga BBM sekarang ini cenderung mendaki,bagaimana kami dapat melampaui?melihat keterbatasan kemampuan kami.
    Sedangkan kami sangat berharap adanya terobosan dari para senior,yang terwujud dalam bentuk karya nyata,yang dapat dirasakan orang awam.

    Salam dari Jambi

  76. @ Dear Mas Fajar (#92),

    Kabar saya baik, Mas. Bagaimana dengan Mas Fajar?
    Komentar Anda sudah saya teruskan kepada Pak Hariom via email beliau. Semoga beliau segera dapat membalas komentar Anda.

    Salam.

  77. Dear P. Dewo

    Sy mau minta bantuan P. Dewo. Di kampung sy sbnrnya ada potensi listrk tnga air. Dulu swaktu era pertama ind baru merdeka sebenarnya sdh dmanfaat kan untuk penggerak turbin kapasitas kecil sekedar untuk penerangan satu desa. begitu instalasi PLN masuk, terlantarlah itu yg namanya turbin. Sy mo minta bantuan P Dewo Dinamo sprti apa yg bs digunakan untuk menghasilkan listrik tersebut, tentunya dngn kapasitas kecil. sekedar untuk keperluan sekitar 1200w. kebetulan letak saluran air ada dekat rumah sy. Kemarin sy sempat minta bantuan di blog <>. tp blm ada jawaban.
    Sy mempunyai UPS yg terdiri dr 2 bh accu kering kapasitas @ 7Ah. & swaktu PLN K.O. bs memback up 2 unit Komp -+30 MENIT. Sy berfikir, bisakah 2bh accu tersebut sy ganti dinamo berukuran kecil??. untuk itu sy mohon bantuan P. Dewo apakah kiranya pemikiran sy tersebut masuk akal?? & dinamo dng kapasitas berapa yg bisa mengganti kan aki tersebut??

    terimaksh banyak buat P Dewo & tmn2 smua yg telah banyak memberikan info tntang bagaimna cara mengabaikan PLN utk masa yg akan datang.

  78. tmbahan sdkit buat P. Dewo

    2bh accu tersebut masng2 12v/7Ah jd total 24V/14Ah. kekuatan yg dihasilkan 1200VA/720W.

    kmarin sy sdh minta bantuan P Dewo & P Sapoetra di blok “KEMANA MENCARI SOLAR CELL??”

  79. Wah gini baru namanya anak bangsa

    jangan seperti si @setiadi begok ini, baru bisa ngitung rumus TDL stupid gitu aja udah sombong kali kayak ilmuwan aja.
    @setiadi tunjukin blog kamu, saya mau liat sampai dimana kepinteranmu. Malulah sedikit sama yg nggak mampu kuliah tapi bisa memajukan negeri ini dengan pemikirannya yg positif.
    Elu lulus paling-paling nantinya nlamar di PLN sebagai tukang check meteran.
    Sombong kali luh….

    Sorry lho mas Dewo sama mas paijo.
    Sebel banget sama type orang yg kaya gini nih. Type orang kaya gini nih yg dimana2 bisanya cuma jadi jongos.

    Btw saya lihat banyak yg minta petunjuk buat generator, tolong dong bantuin mereka. Paling tidak kirmkan skemanya biar mereka juga bisa bereksperimen.

    teruslah berinovasi buat kemajuan negeri ini.

    Wasallam.

  80. Buat anak bangsa. Saya lagi cari informasi untuk membuat panel listrik tenaga surya. Lumayan buat masyarakat di pedesaan. Ada yang tau bagaimana cara membuatnya dari nol/dasar (bukan beli jadi ya)? Kalau ada yang tau, tolong informasikan ke saya di : ms_aja_ya@yahoo.com

    Terimakasih atas Perhatiannya.

    Salam,

    henry

  81. Saya mau konsultasi tentang pembuatan pembangkit listrik sederhana dengan menggunakan generator yang digerakkan oleh air gimana ya caranya ? tolong dong bagi siapa yang mungkin bisa membantu, karna ini sangat perlu bagi saudara2 saya yang ada dikampung karna mereka sampai hari ini sepertinya belum ada rencana dan perhatian dari pemerintah untuk membantu pembangunan listrik di daerah tersebut. saya sangat berterimaksih kepada temen2 jika mau membantu

    saya minta tolong solusinya dikirim ke alamat email
    adiston.marbun_gut@yahoo.co.id

    Thank

  82. Saya ingin informasi cara membangun (peralatan utama) pembangkit listrik tenaga mikrohidro serta biogas dan biaya yang dibutuhkan. Kemudian gimana menghitung harga jual per kWhnya.
    Jika berkenan tolong dikirik ke denihend@yahoo.co.id
    Mohon bantuannya.
    Terima kasih

  83. Assalamualaikum…

    terima kasih yaaa atas ide nya..

    mau bilang kalo berdasarkan artikel di atas muncul beberapa

    ide yang bakal di tulis di essay saya. jika tidak keberatan.. ^_^

    terima kasih

    Wassalamualaikum..

  84. saya mempunyai solusi tentang bbm yaitu mesin diesel penghasil listrik tanpa bahan bakar .dengan ini kita bisa menghemat listrik dan juga bahan bakar .mesin ini mudah dibuat tapi saya tidak bisa membuatnya karena saya tidak memiliki biaya .saya ingin menawarkan ke perusahaan X2 besar untuk membuat nya.dan saya akan menjual rancangannya ke perusahaan yang berminat seharga 40 juta $ us jika berminat hub 085729622163/085642855937.

  85. Saya ingin informasi tentang hubungan antara kapasitas dan tekanan boiler dengan daya yang dimiliki turbin uap.

  86. Halo anak bangsa,

    LSM baru yang kami dirikan berencana mendukung penelitian yang terkait dengan community development. Jika ada teman yang tertarik utk mengimplementasikan karyanya (turbin angin & solar cell), silakan dikirimkan studi kelayakan teknis dan ekonomi (tidak usah design lengkap), kami akan coba bantu mencarikan dana penelitiannya. Akan lebih baik lagi jika sudah punya calon daerah yang bersedia dipasangi small-scale powerplant ini dan berkomitmen untuk menjaga & memanfaatkannya.

    Mari kita jalin kontak melalui email : kunta_tari@yahoo.com

  87. bagus kembangkan terus teknologi alternatif tp ingat pak jangan hanya melihat dari luar cobalah telaah lebih dalam sebelum menulis tentang kebijakan energi. lebih baik anak bangsa ikt andil secara nyata dalam kegiatan okonomi terutama energi.

  88. Sebenarnya membuat PLTAir atau PLTAngin bukanlah hal yang terlalu ribet. Sayang, tak satupun potensi energi itu ada di daerah saya, Lima Puluh, Batu Bara.
    Karena saya berada di daerah landai dan angin hampir tak bertiup.
    Saya pernah memanjat tower telekomunikasi setinggi 72 meter di dekat rumah, kecepatan angin di situ cuma 5-6 km perjam.
    Kalau ada sungai lebar 2 meter dan dalam 1 meter berkecepatan arus seperti orang berlari, atau angin yang mampu mengibarkan bendera terus menerus, listrik sudah bukan masalah. Syaratnya, dynamo minimal 8 kutub. Kalau ada, 16 kutub. Khabar yang saya terima, PLTA Sigura-gura menggunakan yang 32 kutub, rpm rotor 360.
    Bandingkan dengan genset diesel konvensional yang 4 kutub dan 2200 rpm.

    Tapi jujur saja, PLN bila dibandingkan dengan genset diesel, maka PLN masih 10 sampai 12 kali lebih murah. Dan saya percaya, bahwa cost PLN untuk menghasilkan 1 KwH adalah 1.100 rupiah, dan dijual 650 rupiah kepada konsumen kelas 900 watt dan 450 watt. Dan kalau anda bisa merakit PLTAir atau PLTAngin, maka cost nya akan 4 kali lebih murah dari PLN. PLTAngin lebih riskan putus catu, sehingga mutlak membutuhkan batre dan inverter. Sedang PLTAir paling cuma butuh regulator bertingkat. Artinya, dua regulator dipasang seri, sehingga ketika tegangan catu input cuma 160 volt, masih bisa dinaikkan jadi 200 volt.

    Salam untuk semua.

    • betul sekali bang pilot,Rumah saya jauh dari Grid pln ( saya harus pasang tiang 60 unit kalau dikali 1 juta sudah 60 juta blom Feedernya 😛 ) saya memakai bekas alternator mobil di rubah rotor nya menjadi permanen magnet ( 500 RPM 350 watt 60 volt ) dg kelistrikan 48 v DC…total biaya yang saya keluarkan kurang dari 1 juta rupiah untuk generatornya 60 persen yang saya pakai barang yang saya dapat dari loak / barbek… alhamdulilah sudah operasi 2 tahun… lokasi saya 7°40’33.31″S/107°51’27.25″E… paling tidak saya bisa charging HP / laptop / Radio telekomunikasi ,/ dan lampu kristal led untuk malah hari….saya juga ingin mengembangkan off grid yang lebeih besar lagi dengan bahan yang sangat murah ( dari bambu bahan dasarnya ) berhubung saya tinggal di pedesaan yang mempunyai potensi angin 3-5 m/ dt dan sinar matahari berlimpah saya sudah mengembangkan Hybrit yg saat ini kami bisa pakai untuk tv umum biar kami tinggal di desa tapi tetep bisa menikmati sarana informasi yg memadai..

    • betul cost pln lebih muruh kalau kita bandingkan dengan membuat generator sendiri… tapi generator yang bagai mana ?… apa lantas disebut mahal gara2 mengeluarkan 2 s/d 5 juta modal awal terus untuk selanjutnya cuma 10 /sd 100 ribu per bulan untuk perawatan rutin tapi bisa memiliki listrik 1 s/d 5 Kw? sementara kalau pln 1,3 Kw dengan beban standar perbulannya minimal 200 s/d 500 ribu perbulan ? bahkan bisa lebih jika anjlok atau turun mulu mcb nya?

  89. Halo Salam Expriment .saya menemukan tenaga penggerak generator listrik tenaga terbaru dan satu2 nya di planet bumi ini dan belom pernah ada di planet bumi ini sekalipun bahkan di planet lain selain bumi(itupun kalo ada kehidupan) bukan tenaga air,matahari,angin.minyak diesel.ombak,gravitasi,uap,dll(yg pernah ada dibuat manusia di bumi ini) apakah saya sudah gila?atau menghayal? atau pengen cepat kaya karna sudah lama jadi orang miskin?hahahahahaha husss(awas gila)saya bukan ahli listrik atau profesor, saya tidak mengerti rumus2 atau fisika2 saya hanyalah seorang manusia biasa(bukan orang pintar) seperti kebanyakan orang lain dan saya bukan orang yg ingin mengangkangi HUKUM KEKEKALAN ENERGI cuma di sini saya hanya memakai kata2 ENERGI DAPAT DI RUBAH DARI SATU BENTUK KE BENTUK YG LAIN adapun ALAT/MEDIATOR yg saya ciptakan ini sebenarnya sudah di praktekkan waktu jaman PURBAKALA/manusia masih menyerupai monyet(kera)……….adapun alat/mediator yg saya ciptakan ini bisa di aplikasikan ke generator2 PLN/SWASTA bahkan generator2 perusahaan yg ada di bumi kita ini….bahkan bisa di pergunakan bukan hanya untuk pembangki listrik saja(menghayal dah mulai ngawur nih hahahahahhha)kadang kiding saya ingin teriak sekuat2 nya huaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa kenapa sih gak ada orang yang percaya sama saya?kenapa kebanyakan orang malah mengatakan saya ini sudah gila?itu tidak mungkin kata orang2 di sekitar saya,tidak ada alat/mediator yg bisa seperti itu Mustahillllllllllllllll……..(bersambung……..di panggil istri)

    • kapan sambungannya… terus tenaga apa?…. hidrogen ( dari air)?.. magnet motor?,,,, looping motor generator?…. atau apa?….. gimana mau percaya kalau situ gak nyoba praktekan di rumah sendiri dan berapa lama, berapa biaya awal sama perawatan… keuntungannya seberapa?… kerugianannya bagaimana?… efek terburuknya bagaimana?

      Energy takan pernah habis…. yang habis adalah pemerintah yang selalu memonoopoly energy padahal energy sangat lah banyak termasuk gravitasi bumi…. air udara panas angin cahaya dll.

      tinggal kita mau dimonopoly terus apa mau mandiri..? saya setuju dengan penulis…. itu ide bagus apalagi gak cuman nulis aja… tapi ada action nya….. saya dukung

      sahlialisuganda@gmail.com

  90. kalau mau membuka wawasan tolong cari di youtube : dengan kata kunci

    free energy

    qeg free energy

    hho free energy

    magnet motor generator

    electrical motor generator

    grafitasi motor generator

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.