Kadang beberapa orang yg mengenal aku akan berkata bahwa aku itu orang yang aneh. Padahal memang benar! Aku orang aneh, seaneh alien. Hihihi…
Kali ini yg bikin heran Bune adalah karena aku meminta notebook baru. Kantor memang mau beli notebook baru yang akan dialokasikan ke staf engineer, tetapi yang dibeli spesifikasinya Turion dan tidak memiliki sistem operasi. Kontan saja aku mengajukan diri untuk memakainya dan berencana menginstal Linux dan segala tetek-bengek software open source-nya. Sedangkan Acer 3045 & Vista-ku biar dipakai Bune saja. Padahal Acer ini kupakai baru 5 bulan terhitung sejak Maret 2007.
Tadinya Bune rada heran, tapi setelah kujelaskan panjang lebar mengenai legalitas dan kesiapanku menggunakan Linux dibanding teman-teman yang lain, akhirnya Bune bisa memahaminya. Yap betul, aku berencana beralih secara total ke open source. Boleh percaya boleh tidak, pertama kali dulu aku mengembangkan Sisfo Kampus dengan Linux. Jadi sekarang seharusnya bukan “beralih” tetapi “kembali” alias come back.
Semoga saja pihak top manajemen bisa memahami langkahku ini.
Yup!!!
akuwh setuju banget tuch!!!
akuwh sekarang juga lagi pake’ Mandriva, dan semua aplikasi di laptop-ku udah pake open source pastinya.
tapi, mnurut lo,,
gimana yahc caranya ngajak orang indonesia migrasi ke Linux??? di kampus, alhamdulillah udah pada pake linux, tapi di kontrakan, Microsoft abizzzz!!!
gimana,, donk??????
Saya punya ide cemerlang boss, gimana kalo dihibahkan kepada saya saja ??? wa…ka…ka…ka..
Btw, menurut saya, Windows adalah software yang mengerti anda, sedangkan Linux adalah anda yang mengerti komputer.
Waaa….ka…ka…ka…
@Dimaz,
Lha ya itu yang sulit. Harus dari kesadaran pribadi di samping kemauan/niat yang kuat. CMIIW.
@Mbelgedez,
Wah, kayaknya harus berantem dulu sama Bune nih. Hihihi…
Betul juga 😀
Tapi itu dulu. Sekarang Linux sdh enak dan nyaman dipakai kok. Coba saja distro favorit saya, yaitu Ubuntu. Pasti gampang pakainya.
Salam.