Mudik Naik Motor?

Rasanya kok masih sulit percaya kalau dulu daku pernah nekad mudik ke Semarang naik motor saat libur Lebaran 2006. Apalagi selain jaraknya yang 500 km, juga daku melakukannya sendirian, tidak ikut rombongan. Hmm… nekad ya?

Kalau sekarang sih mesti mikir bolak-balik untuk melakukannya lagi. Kalau pun lagi, pastinya daku tidak mau sendirian. Minimal ikutan rombongan. Dan impiannya sih pake moge. Hehehe… Tapi asli, pengen rasanya suatu saat mengulang petualangan seru seperti itu.

Terlepas dari itu semua, rasanya kita perlu memperhatikan catatan kecelakaan yang terjadi di libur lebaran tahun 2008 kemarin. Ternyata berdasarkan data yang diperoleh dari Operasi Ketupat yang digelar kepolisian (25 Sept s/d 8 Okt 2008), ada 2.262 unit kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan. Rinciannya adalah 1.520 unit motor, 419 mobil penumpang, 115 bus, dan 208 mobil beban.

Dari data yang dituliskan di Tabloid Otomotif edisi 18:XIX ini berarti 70% kecelakaan tersebut dialami oleh pengendara motor. Nah loh!

Sudah saatnya mempertimbangkan kembali penggunaan kendaraan roda 2 untuk mudik, apalagi jika jarak yang harus ditempuh lebih dari 200 km. Karena pada musim mudik ini tentu pembawaan motor sangat berbeda dengan saat penggunaan biasa. Selain padatnya jalanan, juga karena pasti banyaknya barang yang harus dibawa.

Coba cari alternatif angkutan yang lain. Kalau pun tidak dapat tiket, mungkin lebih baik ditunda atau malah dimajukan mudiknya. Atau manfaatkan saja teknologi tinggi untuk bersilaturahmi. Misalnya dengan video call, email, sms/mms, kartu ucapan elektronis, atau yang basic saja seperti menelpon.

Kalau daku sendiri cukup beruntung karena sudah dapat tiket pesawat PP (pergi-pulang). Upaya mendapatkannya pun cukup unik karena daku justru pesan tiket PP tersebut di Semarang, bukan di agen-agen Jakarta. Hihihi…

Tadinya mau naik mobil, tapi belum-belum sudah patah semangat karena tahun lalu mudik naik mobil menghabiskan waktu 18 jam perjalanan. Dan kesehatan jadi hancur lebur. Hiks…

Selamat mudik teman-teman… Semoga liburan kali ini menjadi kenangan yang indah. Salam.

~~~
Terkait:
~ “Persiapam Mudik”
~ “Cerita Bulan Puasa & Lebaran Tahun Kemarin”
~ “Mudik dengan Motor”
~ “Perjalanan Penuh Keprihatinan”
~ “Tips Berkendara Aman dan Nyaman”

Iklan

6 pemikiran pada “Mudik Naik Motor?

    • Oh itu belinya di toko helm pinggir jalan. Tepatnya di pinggir jalan Kranji. Belinya tahun 2005.

      Harganya lupa, kalau nggak salah 300 atau 350 ribu gitu. Tapi helm ini apes karena hilang saat parkir. Talinya yg terkunci di motor di potong dengan pisau sampai mbaret dalem di body motor. Hiks…

      *jawabnya tambah OOT. Hihihi…*

  1. Lhah bro baru 500km.
    Gw denpasar magelang 700km sendirian udah biasa..
    Bawa mio rata2 gaspol terus
    Bebek2 umumnya sory ya..lewat smua..
    Pnah nyalip mx boncengan bikernya langsung melongo gw salip pake mio
    Pdhal gw cm lari 110kpj
    wkwkw
    Tp borosnya minta ampun

    • Wah hebat, 700 km sendirian & sudah biasa. Tentu Anda kuat sekali fisiknya. Kalau saya sih sudah melempem. Hehehe…

      Hati-hati di jalan ya? Jangan lupakan keamanan & kenyamanan. Safety riding.

      Salam.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.