Mau belajar atau main gitar? Rupanya berbekal gitar elektrik saja tidak cukup. Soalnya gitar elektrik berbeda dengan gitar akustik. Kalau gitar akustik sudah mampu menyuarakan dirinya ketika dimainkan berkat bagian akustiknya. Sedangkan gitar elektrik membutuhkan alat-alat elektronika lain untuk bersuara.
Bagi gitaris pemula kayak daku (*ehm… sebenarnya tidak pemula lagi sih, tapi karatan, hehehe…*), sebenarnya untuk memainkan gitar elektrik ini cukup dibantu oleh amplifier gitar rumahan yang memiliki daya penguatan suara kecil, misalnya 10 s/d 15 watt. Tidak hanya sebagai penguat suara, amplifier gitar kebanyakan juga sudah dibekali efek tertentu yang memperkaya suara gitar kita. Biasanya secara standard sudah ada efek distortion atau overdrive sehingga kita bisa memainkan jenis musik Rock atau pun Metal.
Namun amplifier rumahan berdaya kecil ini memang hanya untuk bermain di rumah atau di studio kecil. Dan tidak cocok untuk dipakai bermain di panggung, apalagi panggung terbuka. Bisa-bisa suaranya tidak terdengar karena tekalahkan oleh suara riuh sekitar. Hehehe…
Sayangnya tidak banyak amplifier berdaya besar untuk keperluan panggung yang memiliki efek seperti amplifier rumahan kita. Kalau pun ada, bisa jadi suaranya berbeda karena perbedaan produsen amplifier, sirkuit elektroniknya atau bisa juga pengaruh dari daya penguatan plus kualitas speakernya.
Ini tentu tidak kita inginkan, karena setting suara yang telah kita set di rumah akan sulit kita bawa ke panggung. Sebagai informasi, seringkali kita senang menggunakan karakteristik suara tertentu yang menjadi ciri khas permainan kita atau band kita. Dan itu akan sulit dibawa begitu saja ke atas panggung.
Lalu bagaimana solusinya?
Salah satu cara praktis adalah dengan melepaskan ketergantungan akan setting suara di amplifier. Kalau bisa kita dengan mudah berpindah dari 1 amplifier ke amplifier lain. Untuk itu kita harus sepakat untuk membiarkan bagian amplifier ini apa adanya, dengan setting se-standar mungkin. Fungsinya cuma untuk memperkeras suara gitar kita saja.
Kecuali tentu saja jika kita mau membawa amplifer kita ke panggung. Banyak kok band-band dunia yang membawa sendiri amplifier-nya ke panggung. Tentu amplifiernya juga yang kelas panggung. Hehehe…
Dan untuk urusan suara gitar yang khas, kita bisa menggunakan efek suara gitar. Biarlah efek gitar ini yang kita setting dan bisa kita bawa dari rumah ke panggung dan ke panggung yang lain. Kita bisa bereksperimen suara di rumah dan ketika sudah sesuai dapat kita bawa ke panggung dengan mudah.
Dewasa ini banyak sekali efek suara portabel yang modern untuk gitar. Dari yang model satuan, atau biasa disebut stompbox, sampai ke yang multi efek berbasiskan sirkuit digital. Bahkan kini banyak efek digital yang berfungsi sebagai modeler suara, alias bisa direkayasa untuk meniru atau memodelkan suatu efek/jenis suara tertentu.
Dulu saat daku nge-band (sekitar tahun 87 s/d 95), efek-efek seperti ini masih langka. Yang paling populer adalah model stompbox. Itu pun terbatas sekali pilihannya. Sudah begitu mahal banget. Tidak cocok untuk kantong pelajar jadul seperti daku waktu itu. Dulu daku cuma mengandalkan ampli yang build in efek. Dan untuk manggung biasanya minjem efek Boss Metal Zone atau Boss Metalizer dari studio. Setelah itu baru bisa beli efek second Boss Heavy Metal dari temen yang butuh uang. Hihihi… dibandingkan Metal Zone jelas Heavy Metal kurang nendang.
Bagaimana dengan sekarang? Wah-wah-wah… selain sudah semakin canggih juga semakin banyak saja pilihannya. Boss sendiri mengeluarkan sebegitu banyak stompbox berjenis suara distorsi. Baru-baru ini daku dipinjamin Bro Adrian efek Boss Mega Distortion (MD-2). Review-nya menyusul yak? Hehehe…
Belum lagi dari produsen efek yang lain. Tambah ruwet ketika setiap produsen berlomba mengeluarkan beberapa opsi untuk jenis suara distorsi ini saja. Hem… daku yang kepekaan kupingnya pas-pasan ini seringkali bingung bedanya antara efek distorsi yang satu dengan yg lain. Kayaknya kok sama saja ya? Hehehe… dasar ngga peka.
Asyiknya adalah karena sekarang efek-efek ini sangat melimpah di pasaran dan harganya relatif terjangkau. Banyaknya produsen yang terjun ke pasar musikus ini membuat setiap produsen berlomba fitur dan tentu saja harga. Sebut saja Behringer, Line 6, Boss, Artec, Fender, dan masih banyak lagi.
Tapi ternyata efek-efek ini seringkali masih dirasa terlalu mahal. Atau bisa saja kita menginginkan efek suara tertentu yang langka yang ternyata harganya sangat mahal. Jangan khawatir karena ternyata sekarang ini beredar efek-efek produksi rumahan yang meniru atau memodelkan efek suara atau amplifier terkenal. Pasti dunia permusikan mengetahui betapa terkenalnya amplifier Vox AC30, SansAmp GT2, dll. Amplifier kelas panggung dunia yang melegenda ini memiliki karakteristik khas dan dibekali efek suara yang sangat powerfull. Rasanya bagaikan impian jika bisa memilikinya.
Namun usah berkecil hati karena kita bisa memodelkan suara amplifier panggung terkenal tersebut berkat efek-efek produksi rumahan. Ada juga sih versi jadi dari produsen efek terkenal, tapi ya itu tadi, harganya mahal. Oke, balik ke produsen efek rumahan, ternyata efek-efek yang dirakit sendiri tersebut tidak kalah bagus suaranya dibandingkan efek-efek pabrikan. Produsen efek rumahan yang bermula dari prinsip DIY (do it yourself) ini telah mampu meng-clone atau memodelkan suara dari efek dan amplifier terkenal dengan harga yang cukup ekonomis. Bahkan seringkali sudah dimodifikasi untuk menghasilkan suara yang lebih kental dan powerfull.
Wah, menarik juga tuh! Nah, mengenai efek-efek produksi rumahan alias DIY ini akan dibahas lebih lanjut di artikel terpisah. Nantikan ya? Hehehe…
Waw …
Tentang musik nih …
(jaaah om trainer telaaaattt …)
Salam saya
Yang jelas …
Jurus dasar Pemain Gitar Elektrik adalah …
Intronya Lagu Smoke on The Water …
(betul bukan ?)
hahaha …
(jadi inget dulu nih …)
@Dear Trainer,
Iya, bener banget. Rupanya Smoke on The Water jadi lagu wajib belajar gitar jaman dulu ya? Kalau sekarang lagu wajib belajar gitarnya apa ya?
Salam.
Lagu wajib belajar gitar sekarang ya lagunya Mbah Surip. Sederhana, diulang-ulang, cordnya itu-itu aja 😀
Wakakaka…
Ngakak habis.
Bangun tidur, tidur lagi…
wah bener tuh
tp bisa lbih jlas ga tentang pemahhaman mangenai penggunaan evek yang baik.
[…] membeli Fender Frontman 15G, daku sempat nyari amPlug ini, tapi belum nemu. Dan saat baru-baru ini daku rajin memantau kaskus, […]
[…] lengkapnya menyusul ya? Soalnya liburan ini daku tidak membawa amplifier gitar atau Vox AmPlug AC30 untuk mencoba suaranya. Padahal saat berangkat liburan sempat kepikiran […]
Widiih.. Keren masbro.. Gw trmotivasi tuh.. Hehe
ada saran gak yaaa… aku pake gitar akustik yamaha udh ada pickup merk fishman ibanez … aku butuh suara yang akustik banget (reverb,chorus dan delay)… efek merk apa ya yg cocok? thx
CUSTOM GIGBAG GITAR, BASS, KEYBOARD, PEDALBOARD, D.L.L.
http://aga-gigbag.blogspot.com/
Pengen belajar gitar
Permisi numpang tanya, apakah gitar akustik elektrik yamaha apx-t2 bisa pake vox amplug 2 ac30?
terimakasih
kerenn broo