“Ah, seandainya aku bisa terbang seperti burung-burung itu.” Gerutu Teddy Si Beruang Kecil sambil duduk lesu di sebuah batu. Seharian ini dia berlari-lari di lapangan sambil mengepak-kepakkan sayap dari kertas yang diikat di kedua lengannya. Bukannya terbang, Teddy malah jatuh terjerembab ketika meloncat dan mengepakkan sayap buatannya kuat-kuat. Kini sayap-sayap itu robek. Kayu kerangkanya patah.
Ayah Teddy yang sedari tadi memperhatikan polah anak kesayangannya itu pun tersenyum simpul. Dia pun mendekati Teddy. Diusapnya kepala Teddy dengan lembut.
“Bagaimana percobaan terbangmu hari ini?” Tanya Ayah Teddy lembut.
“Gagal lagi, Ayah.” Sungut Teddy. “Beruang memang tidak bisa terbang ya? Padahal Teddy ingin bisa terbang seperti burung. Teddy ingin melihat pemandangan alam dari ketinggian. Pasti indah sekali.”
Ayah Teddy pun tersenyum simpul.
“Siapa bilang beruang tidak bisa terbang?” Kata ayah Teddy.
“Buktinya Teddy tidak punya sayap. Pakai sayap buatan pun Teddy tidak bisa terbang, Yah.” Kata Teddy sambil cemberut.
“Begini saja, besok kan hari minggu, ayah akan mengajak Teddy untuk terbang.” Kata Ayah Teddy sambil merangkul Teddy.
“Bener, Yah? Ayah beneran mau mengajak Teddy terbang? Bagaimana caranya, Yah?” Tanya Teddy penuh antusias.
“Percaya saja pada ayah. Sekarang kita pulang dulu. Besok pagi-pagi benar kita terbang.” Kata Ayah sambil beranjak berdiri.
“Horeee… bener ya, Yah…” Seru Teddy kegirangan disambut anggukan ayah. Mereka pun pulang ke rumah dengan penuh semangat.
***
Pagi itu langit cerah. Ayah mengajak Teddy ke sebuah lapangan. Di sana banyak dijumpai pemandangan yang tidak pernah Teddy lihat sebelumnya.
“Apa itu, Ayah?” Tanya Teddy penuh rasa penasaran.
“Nanti kamu akan tahu sendiri. Mari kita naik ke keranjang besar itu.” Ajak Ayah Teddy sambil menggandeng Teddy dengan erat.
Mereka pun menaiki sebuah keranjang besar. Di tengah di bagian atas keranjang itu terdapat tungku besar dengan api menyala. Dan di atasnya terikat balon yang mengembang besar.
Seorang petugas yang mendampingi mereka melepaskan tali pengikat keranjang dengan tanah. Dan tak lama kemudian mereka pun terbang perlahan-lahan.
“Horeeee… Teddy bisa terbang, Yah…” Seru Teddy kegirangan saat balon udara yg mereka tumpangi semakin meninggi. Mereka pun terbang semakin jauh ditiup angin.
“Bagaimana balon ini bisa terbang, Yah?” Tanya Teddy kegirangan.
“Erm… mungkin Bapak petugas ini yang akan menjelaskannya dengan tepat.” Kata Ayah Teddy sambil menunjuk petugas pendamping mereka.
“Begini, Nak. Balon ini bisa terbang karena memiliki daya apung yang tinggi. Daya apung balon ini diperoleh dengan memanaskan udara di dalam balon. Balon pun mengembang dan bisa mengangkat kita ke udara.” Kata petugas itu ramah.
“Daya apung? Seperti bola yang mengapung di air ya?” Tanya Teddy antusias.
“Benar, mirip seperti itu. Tapi balon ini mengapungnya di udara.” Jelas petugas itu lagi.
“Owh… jadi untuk terbang tidak mesti punya sayap seperti burung ya?” Tanya Teddy lagi.
“Benar, Nak.” Sambut Ayah sambil tersenyum puas menyaksikan anaknya berbinar-binar.
“Dahulu balon terbang ini banyak digunakan untuk mengangkut manusia dan barang di medan yang sulit, misalnya di pegunungan. Balon udara juga digunakan untuk keperluan peramalan cuaca. Dan ternyata digunakan juga untuk keperluan militer, misalnya untuk transportasi logistik dan juga pengintaian.” Kata petugas itu melanjutkan ceritanya.
Sepanjang penerbangan mereka, Teddy tidak henti-hentinya mengagumi pemandangan alam dari ketinggian. Sesekali waktu Teddy heboh melihat burung yang terbang melintas dekat balon udaranya.
“Buruuuuung… Teddy juga bisa terbaaaaaang…” Teriak Teddy lantang. Mereka pun tertawa riang bersama. Pengalaman yang tidak akan pernah dilupakan oleh Teddy Si Beruang Kecil.
***
Catatan:
- Sumber bacaan: “Balloon (aircraft)” & “Balon Udara” diambil dari Wikipedia. Gambar ilustrasi diambil dari artikel tersebut.
- Dongeng ini diikutsertakan dalam “Lomba Menulis Cerita Anak (Dongeng) Sarikata.com 2011”
good luck dengan kontesnya ya
Terima kasih, Mbak Lidya. Semoga kontesnya Mbak Lidya sukses yaaa…
Salam
hihihhiihhii… aku jadi pengen naik itu juga… apa ada disini??? T_T
sukses mas kontesnya!
Di sini kayaknya ngga ada. Mgkn karena udaranya panas banget ya?
Terima kasih dukungannya.
Salam
mas, ada di sini…tp waktu2 tertentu…pernah tuh di sentul ada 🙂
Terbang itu enak..
Enak & semriwing…
Hehehe…
Salam.
Aku juga bisa terbang mas Dewo, coba tanya bunda dont worry 🙂
tapi belum pernah tebang pakai ballon itu, padahal pengen loh
Oh ya? Naik pesawat ya?
Blog negerianak asyik ya… banyak dongeng & ilmu pengetahuannya. Semoga sukses ya…
Naik balon … serem ah …
Selamat kontesan ya Mas Dewo
Wah asyik loh. Saya pengen naik balon terbang.
Terima kasih dukungannya, Pak. Kok ngga ikutan kontes?
Salam
Numpang promo ya gan..:D
LOWONGAN KERJA SAMPINGAN GAJI 3 JUTA /MINGGU
Kerja Management dari program kerja online (Online Based Data Assignment Program / O.D.A.P) MEMBUTUHKAN 200 KARYAWAN diseluruh indonesia yang mau kerja sampingan online dengan potensi penghasilan 3 JUTA/MINGGU+GAJI POKOK 2 JUTA/BULAN, Tugasnya hanya ENTRY DATA, per entry @10rb, Misal hari ini ada kiriman 200 data dari O.D.A.P yang harus di ENTRY berarti kita dapat hari ini @10Rb x 200 = 2 JUTA. Lebih Jelasnya kirimkan Nama LENGKAP & EMAIL ANDA.
Buka http://www.penasaran.net/?ref=cdizbb
Ku belum pernah naek balon.. Aku pingin naik balon
Sayang di Indonesia tidak ada balon terbang ya? Padahal asyik loh.
Salam
Horeee…. sukses yaaa….
Tapi ngeri nek naik balon hehehe…. takut mbledhos
Tenkiyuuu yaaaa…
Lha bagaimana tho? Mosok takut naik balon?
cerita yang memikat, mas!
aku senang membacanya
^_^ blogwalking, skalian baca-baca cerita2 kawan2 yg ikutan lomba hehehe, salam kenal yah
bukan nya panas tapi cuana na kali ya sih ya
terbanglah yang tinggi 🙂