Hallo Sobat… Perkenankanlah daku meneruskan cerita petualangan reuni mini chapter Makassar tempo hari (17/07/2011). Mohon maaf karena terlambat posting. Maklum, akhir-akhir ini hectic banget.
Sebenarnya daku mengetahui Pulau Samalona ini bukan dari teman-teman di Makassar, tapi malah dari Jeng Devi yang konon akan ke Pulau Samalona. Jadi ketika ada reuni kecil daku pun usul untuk main ke Pulau Samalona yang kemudian disetujui teman-teman. Asyik…
Jadi setelah dari Fort Rotterdam kami pun melanjutkan perjalanan ke Pulau Samalona. Kebetulan dermaga-nya di seberang jalan Fort Rotterdam. Dan sedari tadi kami sudah ditawari & ditunggui seorang bapak yang menawarkan penyeberangan ke Samalona. Kemudian kami ketahui kalau si Bapak ini rupanya si sopir (eh, sopir atau nahkoda atau nelayan ya?) perahu penyeberangan. Setelah tawar-menawar kami pun men-charter perahu si Bapak.

Pulau Lae-lae
Kami pun meninggalkan Ujung Pandang menuju Pulau Samalona dengan perahu kecil. Ups, ternyata kami tidak langsung ke Pulau Samalona, melainkan mampir ke Pulau Lae-lae yang merupakan perkampungan nelayan. Rupanya si Bapak mau mengisi bensin dulu.

Tentu saja tidak kami sia-siakan untuk foto-foto. Enak engga ya hidup di sebuah pulau kecil seperti ini? Pulau ini dari Makassar tidak terlalu jauh, kurang lebih cuma 10 menit.


Asyik juga mengamati kehidupan kampung nelayan. Serasa pulang kampung (hayah, bo’ong ding).

Pulau Samalona
Tidak berapa lama kemudian kami pun kami meneruskan perjalanan ke Pulau Samalona. Ehm daku lupa melihat jam untuk menghitung berapa lama perjalanan ke Samalona. Hiks… Berdasarkan perkiraanku (yang sering kali meleset), mungkin perjalanannya membutuhkan waktu 30 menit dari Kampung Nelayan. Kalau salah mohon dimaafkan ya? Hehehe…

Pulau Samalona dari kejauhan sudah tampak asyik ya? Apalagi kalau sudah dekat & mendarat. Bagi penyuka pantai pasti akan mengaguminya habis-habisan. Pasir pantainya putih bersih dan airnya pun jernih. Kalau kita amati, airnya punya 3 warna, yaitu putih, hijau dan biru di kejauhan.

Saat mendarat kami pun disambut gadis pantai yang menawarkan peralatan renang. Asli, sebenarnya pengen berenang. Ups, daku ngga bisa renang ding. Atau paling tidak main air lah, hehehe…

Woke, kami tidak mengambil opsi berenang. Kami cuma mau menikmati pemandangan dan foto-foto saja. Jadi kami pun sejenak menikmati pemandangan sekitar pantai. Kami sepakat kalau di sini indah & bersih banget.

Kami pun berjalan-jalan masuk ke tengah pulau. Sebelumnya kami sempatkan berteduh di dermaga dan kami menjumpai papan yang berisi daftar nama pemilik Pulau Samalona.

Rasanya pemandangan indah sangat sayang dilewatkan untuk narsis. Jadi perkenankanlah daku numpang narsis. Hehehe…

Ini dia dermaganya dilihat dari pulau. Dermaga ini biasa digunakan untuk perahu penumpang umum yang akan ke Pulau Samalona. Katanya kalau ikut perahu penumpang umum cuma Rp 35,000 tarifnya.

Kami pun menyusur ke tengah pulau. Banyak juga yang sedang piknik di pulau. Mereka asyik bercengkerama dengan keluarga atau teman-temannya sambil membakar ikan hasil tangkapan. Asyik banget nampaknya.

Ini foto di tengah Pulau Samalona. Cukup teduh di bawah rindangnya pepohonan yang melindungi kita dari sinar matahari yang super-duper panas.

Tidak terasa cuma beberapa menit berjalan sudah sampai di pantai bagian belakang. Rupanya kecil banget pulaunya.

Menemukan sudut pandang yang bagus untuk foto-foto. Mohon maaf kalau ada penampakan seseorang yang kelihatan narsis banget di latar depan. Hehehe…


Mari kita lanjutkan perjalanan mengelilingi Pulau Samalona.
Seperti sudah daku sebutkan di atas, Pulau Samalona ini sudah dimiliki perorangan. Jadi wajar saja jika ada rambu seperti foto di bawah ini. Tapi aslinya bagian yang di-“mohon maaf” ini bagus banget, arsitekturnya seperti pura di Bali.

Akhirnya kami kembali ke bagian depan pantai. Di bagian ini tampak beberapa remaja yang bermain bola. Nampaknya asyik banget main bola di pantai pasir putih yang terasa lembut di kaki.

Banyak juga yang berenang. Anak-anak pasti suka. Di bagian sebelah sono (tidak ada di foto, hehehe) banyak orang yang berenang menikmati indahnya pemandangan dasar pantai.

Indah ya? Asyik banget pemandangan di Pulau Samalona. Walau kecil pulaunya tapi kesannya di hati begitu besar.

Pulau Khayangan
Setelah puas menikmati Pulau Samalona, kami pun meneruskan perjalanan. Kali ini kami hanya mengitari Pulau Khayangan. Pulau ini dekat sekali dengan Makassar. Nampaknya pulau ini sudah digarap dengan baik untuk pariwisata. Saat itu ada acara di sana. Cukup ramai suasananya.


Setelah mengitari Pulau Kayangan, petualangan kami pun berakhir. Sekembalinya di Makassar kami meneruskan petualangan yang berbeda, yaitu petualangan perut. Maknyosss…
hwaaaa baguuuuuuuusssssss!!! airnya bersih banget yaaaaa…
Bersih & bening. Asyik deh pokoknya 🙂
Salam
aku suka banget lihat air di pulau samalona jernih. kalau kesana itu rutenya gimana sih?
Ehm, kalau rutenya sih ga begitu paham. Yg jelas sih naiknya dari dermaga seberang Fort Rotterdam. Di situ banyak kapal penyeberangan yg siap mengantarkan ke pulau Kayangan, Salamona dan Lae2.
Salam
hhuuuaaaaaa…..hiks hiks…..jadwal masih tertunda 😦
tambah mupeng deeehhhh ….
Ayo jadinya kapan ke Samalona. Anyway, trims info Samalonanya ya? 😀
Salam
woow..pasir dipantainya indah banget..kalau dari makassar kapal untuk penumpang umum berapa kali sehari?
Tidak ada jam2 khusus sih. Kayaknya bisa kapan saja berangkat. Tentu kalau ada kapalnya.
Salam
Bagusss Broo, Makassar memang terkenal dengan Pantainya…
Aduuuuhhhh….indah banggeeettt siihh…… beruntung bisa menikmatinya…
Eh, kok pulau bisa dimiliki perorangan sih?
Iya, indah banget. Kayaknya bisa dimiliki penduduk lokal. Kayak kita beli tanah gitu.
Salam
Wah, jalan2 ke Sulawesi ya pak…..
Kalau suatu saat main ke Kotabaru Kalsel silahkan hubungi saya pak, pokoknya siap menjadi guide yang sesat dan menyesatkan, he he he ^_^
Iya, tugas sambil jalan-jalan. Hehehe…
Baik Mas, nanti kalau main ke Kalsel pasti akan saya hubungi. Tapi ngga usah disesatkan ya? Hehehe…
Salam
Beautiful……….
awesome…….
terbukti negeri kita memang sangatlah cantik dan indah 🙂
trus? kapan dooooooong ya aku bisa ikutan menikmati semua keindahan ini …. ???? 😦
salam
Iyaaa, Bunda. Indah sekali. Orang luar negeri juga suka ke Indonesia karena keindahannya.
Eh bukannya Bunda sudah sering jalan-jalan juga?
Salam
[…] Siang tadi kami ke Fort Rotterdam untuk belajar fotografi. Kunjungan ke Fort Rotterdam ini adalah yang ke-2 kalinya bagi saya. Kali ini tidak menyeberang ke Pulau Samalona. […]