Seseorang: “Dewo, minggu kemarin ke gereja tidak?”
Dewo: “Tidak, Pak.”
Seseorang: “Pantas saja kerjaannya tidak beres.” (melengos penuh kemenangan)
Dewo: “???” (bengong sambil cuma mesam-mesem saja)
HRD: “Pak Dewo, kalau mau ke gereja bareng saya saja.” (penuh kelembutan & keprihatinan)
Dewo: “Terima kasih, Pak.”
(*dialog ini benar-benar terjadi*)
hahahaha…
gue tahun lalu malah paskah dan natal tidak ke gereja. Yang penting kan hatinya 😀
Wah…
Kalau saya sih Katolik NAPAS (Natal & Paskah), hehehe…
Tidak bermaksud secara khusus tidak setuju dengan komentar ibu Imelda. Tetapi … Seingat saya, lima perintah Gereja yang ke-2 adalah : Ikutlah Perayaan Ekaristi pada hari Minggu dan hari raya yang diwajibkan, dan janganlah melakukan pekerjaan yang dilarang pada hari itu. Dan itu adalah perintah wajib. Yang sekaligus menjadi kewajiban minimum untuk seorang Katolik. Kalau untuk yang wajib minimum saja kita tidak bisa menjalankan – harus prihatin juga kali ya.
Yang penting kan hatinya? Halaaah … saya tidak berani mendebat untuk hal ini.
* nulis komentar sambil mengingat kapan terkahir kali ke gereja ya? Wkakakakaka …
Beneran nih Pak kalau sudah lama tidak ke gereja juga?
hehehe. pernah ada periode itu mas. sekarang sih dah mulai sering nyambangi gereja lagi. malu sama yang ngasih berkat. hehehehe
Syukurlah, Pak, sudah kembali ke jalan yg benar. Saya masih tersesat nih, hehehe…
Berarti kalau ke gereja kerjaan pasti beres yaaa…*speechless*
Nah itu dia, logikanya kan tidak nyambung ya?
Speechless juga mengingat kapasitas orang tersebut…
hehehehe…kok judulnya dialog sok suci sih???
Karenaaa… diaaaa… *ups*
ooh ada hubungannya antara kegereja dengan keberesan kerjaan ? 🙂
Nah itu diaaaa…
Insap…insaaaapp….
Ayo insap bareng, hehehe
Pak dew….pernah denger lagunya Pance pondang yg liriknya “hanya satu yg tak kulupakan, saat senja di gereja tua….”? Teman saya sering menyebut itu sebagai lagu rohani. karna ada kata “gereja”. hahahahaa
Pernah dong. Lagunya bagus…
Hahaha, jadi dikira lagu rohani ya? Lucu banget, hahaha…