Wah rupanya sudah lama tidak posting. Maklumlah, sedang tugas di Pekanbaru & sedang banyak pekerjaan, jadi kegiatan nge-blog terbengkalai. Tetap dong, pekerjaan lebih utama dari pada nge-blog, hehehe…
Karena masih belum ada ide, jadi daku lanjutkan saja cerita sebelumnya yang bertajuk “Siapa Membaret Mobilku?”. Rupanya cerita apes ini tidak hanya menimpaku. Keesokan harinya, yaitu hari Sabtu, mobil seorang dokter dibaret juga. Baretannya banyak di kap mobil. Kata Sang Dokter, baretannya kayak lukisan. Kemudian hari Minggunya terjadi lagi menimpa mobil pasien. Jangan-jangan sebenarnya ada banyak korban tetapi tidak lapor? Hayaaah…
Jadi rupanya ini bukan masalah musuh-memusuhi atau dendam pribadi, tapi sudah merupakan terror vandalisme. Mungkin Si Pembaret sengaja ingin menjatuhkan citra Rumah Sakit kami. Sungguh disayangkan kalau tukang parkir tidak memergokinya, padahal mereka selalu berkeliling untuk mencatat kondisi mobil-mobil yang terparkir. Lebih ironis karena rekaman CCTV tidak jelas. Bahkan tertutup pohon, hiks…
Tidak enaknya adalah pas klaim asuransi. Karena kejadian ini dianggap kriminalisme, maka harus ada Surat Keterangan dari Kepolisian. Ehm, jadi ribet kan? Syukurlah surat ini bisa diuruskan pengelola parkir. Hari Rabu (27/06/2012) sore lalu mobil sudah diambil bengkel. Kebetulan bengkel yg kerja sama dengan asuransi baik hati & tidak sombong, jadi mau menjemput mobil untuk disurvey dan langsung diperbaiki. Jadi Kamisnya bisa berangkat ke Pekanbaru dengan tenang.
Ehm, semoga saja segera selesai. Soalnya sebentar lagi daku kembali…
payah deh, kalau harus berurusan dengan vandal vandal kayak gini 😦
paling bete ya kalau dibaret begitu
Menyebalkan ya? Jadi was-was kalo parkir 😦