Ada blogger kena tipu. Dan blogger itu adalah saya, hiks… Kejadian memalukan sekaligus memilukan ini terjadi kemarin sore. Ceritanya saya dapat telpon dari seseorang yang mengaku bernama R yang adalah rekan kerja saya. Dia bilang kalau kena razia dan butuh uang damai karena R cuma bawa uang 50rb, tidak cukup untuk berdamai.
Sebenarnya saya tidak langsung percaya dan mencoba mengkonfirmasi apakah ini benar R teman saya? Termasuk mengapa menghubungi saya dan bukan istrinya di rumah? Karena saya agak curiga dengan suaranya & gayanya yang berbeda. Dia menjawab dengan meyakinkan bahwa dia memang R dan tidak bisa menelepon istrinya di rumah.
Saya kasihan juga jika dia memang benar-benar R, teman saya. Saya juga memaklumi, mungkin dia dalam keadaan yang tidak menguntungkan sehingga suaranya serba serius, berbeda dengan pembawaannya yang santai yang biasa saya kenal.
Menipunya juga canggih, karena ada sosok lain yang berperan sebagai polisi yang konon menahan R karena membawa mobil tanpa surat dan kena razia untuk menanggulangi kriminalitas. Suaranya meyakinkan sekali sebagai sosok polisi. Atau saya yang mudah percaya ya?
Akhir kata, setelah peneleponan yang lama, terjadilah kesepakatan untuk mengatasi masalah penahanan R. Sosok polisi tersebut bersedia ditransfer pulsa sebesar 150 ribu. Sosok polisi tidak mau ditransfer via bank karena rekening bank milik instansi. Dan sosok polisi berkata bahwa hanya sekali ini saja dia mau bantu melepaskan R.
Sebenarnya saya mau abaikan, tapi kok ya seandainya dia benar R teman kerja saya, tentu tidak mungkin saya abaikan begitu saja. Dan saya pun bersedia menolongnya. Toh cuma Rp 150ribu. Jadi saya pun ke ATM untuk membelikan pulsa sosok polisi tersebut.
Ada hal yang sebenarnya aneh saya kira, yaitu karena selama saya akan transfer, sosok polisi tersebut meminta supaya telepon tidak dimatikan karena sebentar lagi mereka akan pindah lokasi razia. Hanya saja saya dengar suara lokasi di sana tidak berisik seperti seandainya razia di jalan raya. Saya pun menepiskan kecurigaan, toh niat saya cuma membantu R.
Kejadian berikutnya menyebalkan, karena setelah selesai saya belikan pulsa, sosok polisi minta tolong saya. Dia minta supaya dibelikan dulu pulsa 300 ribu untuk 3 nomer rekannya untuk operasional. Dia tidak bisa beli pulsa karena tidak ada kios penjual pulsa. Dia akan mengganti uang pembelian pulsa dan dititipkan ke R.
Wah, kecurigaan saya sebelumnya terbukti. Ini penipuan. Langsung saja saya bilang untuk minta ke R dan saya pun menutup telpon. Saya segera mencoba menelepon R di nomer yang saya tahu. Dan ternyata R baik-baik saja sedang ada di kantor pusat. Hayah… Saya pun menceritakan semua kepadanya.
Rupanya saya mudah kena tipu ya? Asli, saya hanya merasa kasihan saja seandainya dia memang benar-benar R. Saya tidak bisa membayangkan seandainya R benar-benar kena razia dan ditahan polisi.
Ini jadi pelajaran berharga bagi saya dan bagi pembaca semua. Mungkin banyak sekali korban penipuan dengan berbagai modus operandi. Sebaiknya kita saling berbagi cerita tentang modus operandi mereka sehingga kita dapat menangkalnya jika kelak mengalami kejadian seperti ini.
Cerita lain tentang penipuan lewat telepon: Kecelakaan (Mbak Chocovanilla).
😦 ya ampun mas … perasaan kita2 udah banyak yang nulis hal2 kek gini, masih ada yang kena juga huhuhu sedih aku. tapi yo wes lah, udah terjadi juga. sungguh pelajaran yang mahal ya mas. semoga setelah ini gak ada lagi deh yang kena tipu yak.
Iya, Mbak. Ini kejadian memalukan sekaligus memilukan. Sebenarnya sebelumnya sudah beberapa kali upaya penipuan tapi berhasil saya gagalkan. Kok ya kali ini kena juga, hiks…
Waduuuh, sayang sekali aku lom pernah crita yang beginian yaa 😥
Om Hendri juga pernah ditelpon dengan modus gitu, katanya Fajri tertangkap karena narkoba. Bahkan Fajri nelpon sambil nangis2. Lalu telp langsung direbuat ama polisinya. Katanya tertangkap di bandung. Padahal Fajri lagi dinas di Bali 😀
Yah, penjahat2 ini tentu saja mencari mangsa orang-orang baik. Tetaplah menjadi orang baik namun lebih baik lagi disertai kewaspadaan 🙂
Hiks… iya. Aku saja yang sedang lengah ya? Waspadalah…
Terima kasih ya nasehatnya. Besok lagi pasti selalu waspada.
ini kejadiannya sama dengan teman saya mas, dia ditelp sama orang yang ngaku-ngaku om nya yang kena tilang polisi
Harus tambh berhati2. Sekarang ini segala cara sudah dilakukan orang untuk menipu.
wah, saya ngga pernah mengira pak dewo bisa kena tipu. ya ampun 😦
ini pelajaran penting buat kita semua agar senantiasa paranoid
Polisi pun minta pulsa …
hahahaha
Semoga kita semua terhindar dari model-model penipuan semacam ini
kita harus selalu waspada
salam saya Mas Dewo