Mendesain Antrian Poliklinik/Spesialis (2)

Setelah berhasil menyalakan digit pertama, tibalah saatnya saya menyambungkan digit kedua. Yang unik adalah karena saya mendesain PCB secara modular. Saya hanya perlu meng-cascade digit ke-2 dst. Sedangkan catu daya digit kedua nebeng dari digit pertama, baik yang 9 Volt mau pun yang 5 Volt. Jadi digit kedua tidak perlu memiliki rangkaian catu daya sendiri. PCB bagian regulator dibiarkan kosong.

Digit ke-2
Digit ke-2

Digit ke-2 sempat tidak nyala. Rupanya karena saya lupa memasang jumper untuk mem-by pass catu daya. Setelah disambung digit ke-2 dapat menyala dengan baik.

Antrian PS dengan Keypad 4x4
Antrian PS dengan Keypad 4×4

Baiklah, urusan tampilan sudah selesai. Pekerjaan selanjutnya adalah membuat tombol-tombol yang akan men-trigger nomer antrian. Saya menggunakan keypad membrane 4×4. Penggunaan keypad ini menjadikan pengaturan nomer antrian lebih fleksibel. Tidak hanya naik-turun angka, tapi bisa langsung mengetikkan nomer antrian yang dipanggil.

Untuk menaikkan nomer antrian bisa menekan tombol “A”. Untuk menurunkan nomer antrian bisa dilakukan dengan menekan tombol “B”. Tombol “C” digunakan untuk mengulang pemanggilan di nomer yang sama. Pemanggilan ulang ini sangat bermanfaat jika pasien tidak memperhatian tampilan nomer antrian.

Untuk memanggil nomer tertentu, kita bisa menekan tombol “*” diikuti 2 digit nomer yang diinginkan. Penekanan tombol “#” akan membatalkan input pemanggilan nomer tertentu tersebut. Oh iya, saat menekan tombol “*”, display hanya menampilkan titik (dot).

Setiap kali nomer antrian berubah, display akan dibuat berkedip 5 kali. Semestinya ada suara ting-tong saat perubahan nomer antrian. Sayangnya saya belum sempat mendesain bell sedangkan besok harus dipresentasikan. Bunyi ting-tong bisa saja mengandalkan output Arduino, tapi perlu ada amplifier yang cukup kuat sehingga suara bisa didengar pasien dari jarak agak jauh. Maklum, output standard Arduino sangat kecil.

Setelah sirkuit dan code berhasil, kami pun menempatkan prototype antrian ini ke dalam kardus bekas keyboard. Maksudnya supaya bisa tampil lebih rapi dan mudah dibawa-bawa untuk didemokan. Kebetulan kardus bekas keyboard ini pas banget dengan ukuran PCB.

Prototype dalam kardus bekas keyboard
Prototype dalam kardus bekas keyboard

Pagi tadi Pak Anto datang membawa bel rumah. Bunyinya “Ting-Tong” sempurna. Volume suaranya pas banget, tidak terlalu keras tetapi bisa didengar dari jarak beberapa meter.

Saya pun bergegas membongkar bel ini supaya bisa dipicu dari Arduino. Sayangnya saat saya hubungkan ke pin PWM Arduino suaranya jadi datar, “teeeeet”. Kok tidak bisa bunyi ting-tong ya? Padahal kalau ditenagai baterai 1.5V – 3V suaranya ting-tong. Waduh…

Karena waktu mepet saya pun segera mengintegrasikan bel rumah ini ke prototype. Yang penting bisa bunyi dulu. Nanti setelah demo barulah disempurnakan ting-tong-nya.

Di dalam meeting Pak Anto berhasil mempresentasikan prototype. Kami mendapat pesanan untuk seluruh poli. Hanya saja produksinya bertahap, sebulan 3 unit. Asyiiik…

Berikut ini adalah agenda penyempurnaan prototype:

1. Bunyi ting-tong. Bisa menggunakan tone dari Arduino. Hanya saja perlu amplifier supaya buzzer/piezzo atau speaker bisa berbunyi nyaring.

2. Keypad pemanggil akan dipisahkan dari display. Saya merencanakan menggunakan socket & jack format RS232 untuk menghubungkan display dengan modul pemanggil. Kabel-nya bisa menggunakan kabel data UTP/RJ45.

3. Modul pemanggil akan ditambahi dengan LCD display. Display ini sangat berguna sehingga perawat bisa mengetahui nomer antrian saat itu tanpa perlu melihat ke display 7-Segment yang dipasang di atas pintu poli sebelah luar.

4. Desain casing display. Sebenarnya ada beberapa referensi desain. Masalahnya adalah tim sedang semangat membuat casing ini sendiri. Bahan-bahan yang terpikir adalah: akrilik/mika, list, aluminium untuk rangka, dll.

Iklan

7 pemikiran pada “Mendesain Antrian Poliklinik/Spesialis (2)

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.