Raspberry Pi or Beaglebone or pcDuino

Setelah beberapa saat ngoprek Arduino, baik board jadi mau pun embedded, kini saya mulai memikirkan penggunaan Microcontroller berbasis PC. Maksud saya, kita bisa membuat controller berbasis PC mini yang kini banyak tersedia. Berbasis PC di sini berarti board memiliki sistem operasi dan bisa berdiri sendiri tanpa perlu bantuan PC lain. Karena memiliki sistem operasi, kita bisa memprogram langsung di PC mini dan menginstall banyak aplikasi penunjang. Benar-benar solusi yang mandiri.

Yang saya tahu saat ini ada 3 macam PC mini yang bisa kita gunakan sebagai controller, yaitu: Raspberry Pi, BeagleBone dan pcDuino.

Kalau saya mengesampingkan Arduino Due yang sudah berbasis prosesor ARM, itu karena sifatnya masih murni microcontroller, yang artinya masih membutuhkan PC lain untuk memprogramnya dan di boardnya sendiri tidak bisa terinstall sistem operasi.

Raspberry Pi

Saat dirilis ke publik, saya sangat tertarik dengannya. Sebagai sebuah mini PC, ukuran board-nya cuma sekartu kredit. Sangat mungil dibanding dengan motherboard PC yang selama ini saya kenal.

Jadi saya pun segera berburu importir untuk mendapatkannya. Syukurlah saya bisa membelinya walau jatuhnya lebih mahal dari pada harga resminya yang semestinya cuma $25 sampai $35. Saat ini Raspberry Pi sudah masuk ke versi 2 dengan penambahan RAM menjadi 512 MB.

Keunggulan dari Raspberry Pi dibandingkan Arduino adalah karena dia memiliki tenaga proses lebih kuat. Dia memiliki clock prosesor standard 700 MHz dan masih bisa di-overclock sampai 900 MHz. Demikian juga jumlah pin GPIO yang melimpah.

Raspberry Pi secara umum bisa diinstal sistem operasi Raspbian Wheezy yang sudah memiliki beberapa aplikasi standard plus Python untuk pemrograman. Selain difungsikan sebagai PC lengkap dengan monitor/TV, keyboard, mouse, sound system dan network; dia bisa digunakan sebagai headless tanpa terkoneksi dengan device lain sehingga bisa bekerja mandiri. Jika dikonfigurasi sebagai headless, dia bisa dikendalikan oleh PC lain via network dengan utility ssh.

Kekurangan dari Raspberry Pi adalah karena dia tidak memiliki RTC (real time clock) sehingga tidak bisa menyimpan tanggal-jam secara mandiri. Tapi ketika terhubung dengan internet, dia akan mensinkronkan tanggal-jam dengan server. Diketahui bahwa tidak adanya RTC ini adalah demi memurahkan harga Raspberry Pi sesuai dengan visinya untuk menjadi sarana belajar di dunia pendidikan.

Situs resmi: www.raspberrypi.org

BeagleBone

Ini juga keren. Merupakan turunan dari BeagleBoard yang lebih dulu sukses. Dengan ukuran sekartu kredit, BeagleBone menjadi pesaing ketat Raspberry Pi.

Sebagai pesaing langsung Raspberry Pi, spesifikasinya tidak jauh. Prosesornya hanya sedikit lebih gegas dari Raspberry Pi, dengan clock 720 MHz. Prosesornya ARM Cortex-A8 dengan RAM 256 MB. Dia sudah punya akselerator graphic 3D. Sangat menarik karena dia memiliki pin yang melimpah, yaitu 2x 46 pin (wow…). Asyiknya susunan expansion header-nya disusun di sisi kanan dan kiri, mirip Arduino. Sangat memudahkan pembuatan shield. Hal yang agak repot dilakukan di Raspberry Pi.


{ Gambar dipinjam dari sini }

Pada pembelian resmi sudah memasukkan microSD 4GB dengan sistem operasi Angstrom. Juga Cloud9 IDE pada Node.JS dengan pustaka Bonescript. Jadi kita tinggal nyalakan dan pakai. Sayangnya harganya memang setimpal sesuai dengan spesifikasinya, jauh meninggalkan harga Raspberry Pi dengan nilai $89.

Situs resmi: beagleboard.org/bone

pcDuino

Menurut saya, pcDuino merupakan solusi yang menarik. Sebagai miniPC yang lengkap, dia memiliki antarmuka header yang compatible dengan Arduino (dengan bridge shield). Spesifikasinya di atas Raspberry Pi dan BeagleBone, karena dia menggunakan CPU 1GHz ARM Cortex A8, sudah memiliki GPU yang mendukung OpenGL ES2.0, OpenVG 1.1 Mali 400 Core. Jangan pandang sebelah mata RAM-nya yang 1GB, membuat pcDuino benar-benar PC mini yang powerfull.


{ Gambar dipinjam dari sini }

Lebih memukau dengan storage onboard sebesar 2GB. Kalau masih kurang, kita bisa menambahkan SD card dengan kapasitas sampai 32GB. Sistem operasi yang bisa dipakai adalah Linux dan Android. Fitur lengkap bisa ditemukan di sini.

Sebagai sarana koneksi dengan PC lain, dia sudah memiliki port ethernet dan siap bergabung di LAN. Menariknya, kita bisa menggunakan opsi WiFi dongle seharga $14.95 yang bisa langsung ditancap di salah satu port USB-nya. Karena diproduksi oleh produsen yang sama, WiFi dongle ini dijamin kompatibel.

Harganya pcDuino berada di antara Raspberry Pi dan BeagleBone di angka $59.95 (Sparkfun).

Situs resmi: www.pcduino.com

Penutup

Sangat menarik ya? Mini PC ini siap diprogram untuk mengendalikan banyak hal. Jika kita hanya ingin fungsi mini PC tanpa fitur GPIO, sebenarnya banyak bertebaran produknya, terutama yang bersistem operasi Android. Namun lebih menarik mempelajari mini PC dengan GPIO ini, karena dengannya kita bisa melakukan lebih banyak hal dari pada sekedar mini PC biasa.

Iklan

15 pemikiran pada “Raspberry Pi or Beaglebone or pcDuino

  1. Nambahin satu board lagi yang marak di pasar lokal kita adalah Cubieboard Open ARM dengan Cortex 8A 1Ghz sepintas sama dengan Beaglebone tapi ramnya sudah 1Giga dan Android ICS onchip NAND detail :
    1G ARM cortex-A8 processor, NEON, VFPv3, 256KB L2 cache, Mali400, OpenGL ES GPU,
    RAM 1G @480MHz (256Mbit x 16 = 512MB per chip , 2 Chip = 1G ),HDMI 1080p Output
    10/100M Ethernet, 4Gb Nand Flash, 2 USB Host, 1 micro SD slot, 1 SATA, 1 ir
    96 extend pin including I2C, SPI, RGB/LVDS, CSI/TS, FM-IN, ADC, CVBS, VGA, SPDIF-OUT, R-TP..

  2. jadi saat start up raspberry pi phyton udah ada langsung terinstal ya mas??
    kalau ingin memprogramnya langsung program di raspberry-nya ya mas??

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.