Di samping apartemen saya ada sebuah danau kecil yang bernama Situ Gede. Kalau saya perhatikan, setiap hari ada saja orang yang mancing di situ, baik pagi, siang, sore. Sebenarnya saya sedikit heran, apakah para pemancing ini memancing untuk sekedar hobi? Atau memang memancing sebagai mata pencaharian? Atau mereka sedang memancing ikan untuk lauk saja?
Di bawah ini ada 2 foto danau tersebut yang saya ambil kemarin sore. Coba cari di mana pemancingnya?



Memancing …
Ini hobby … yang sampai sekarang saya tidak pernah tau … letak nikmatnya itu ada dimana …
hahaha
Salam saya Mas Dewo
Hehehe… iya, Ompakmas. Saya juga tidak menemukan keasyikannya. Dari teman2 yg hobi sih katanya paling asyik saat strike.
mungkin mas dewo perlu sekali2 coba, dan rasakan sensasinya strike…waaaow….sesaat utang2 berasa lunasss..
Iya, Mas. Denger2 dari teman sih paling asyik saat strike. Tapi jika serasa utang2 jadi lunas, pantas saja banyak banget para penyuka memancing, hehehe…
oh nooo…sy ga tertarik buat mancing ikan …
tp ya hrs tetap mnghargai hobby orang, krn tiap individu kan yo beda2 merasakan sensasi yg bs membuat hatinya lbh nyaman…
akhirnyaaaaa, nulis yg aku mudeng lagi deh 🙂
Pace Desa (Kepala Kampung) pun menganut prinsip membangun kampung dan masyarakat. Kalau dibandingkan antara profesi nelayan yang beliau jalani (sesuai hobi dan keahlian beliau), tugas menjadi kepala kampung tidak sebanding dengan hak yang beliau terima. Honor dalam satu bulan menjadi kepala kampung bisa beliau dapatkan dengan memancing satu hari saja. Kalau memang tidak ada ketulusan pengabdian membangun kampung, buat apa beliau susah-susah untuk hidup makin susah, haha… Meskipun hak yang diterima beliau tidak seberapa, pengabdian beliau untuk membangun kampung, meningkatkan sumberdaya manusia, selalu memberikan pengetahuan, pengertian, serta motivasi kepada masyarakat patut diteladani. Pagi, siang, sore, hingga dini hari, pelayanan beliau sebagai pemimpin kampung kecil nan besar ini nonstop dan pintunya selalu terbuka untuk warga maupun para tamu.