Artikel di LiveOlive.com yang berjudul “Investasi bagi Diri Sendiri dengan Rp 1 Juta” mengingatkan saya saat kuliah beberapa tahun yang lalu. Saat itu saya sedang galau karena saya ditawari kuliah S2 oleh “Prof”. Namun di sisi lain, biaya kuliah S2 sangatlah mahal. Dengan gaji dan biaya hidup saya dan keluarga saat itu nyaris tidak terjangkau.
Hingga kemudian saya memberanikan diri untuk mengajukan keringanan kepada “Prof”. Puji Tuhan saya mendapatkan keringanan uang kuliah dan bisa membayarnya dengan cara dicicil. Ini adalah berkat anugerah Tuhan yang luar biasa, karena sebelumnya saya DO (drop out) kuliah S2 dari UGM dan saya sangat sedih mengingatnya. Karena kuliah S2 adalah impian saya sejak lama.
Seperti dalam artikel bertajuk “Bagaimana Saya Menemukan Ekstra Rp 1 Juta”, saya pun melakukan pengetatan pengeluaran dengan mengurangi anggaran yang tidak perlu. Kalau biasanya membeli makanan yang mahal, saya pun mengirit dengan membeli makan yang lebih murah tetapi tetap bersih dan memenuhi gizi. Kayaknya selama kuliah saya lebih ramping namun saya merasa lebih sehat.

Saya mengurangi jalan-jalan tidak perlu. Karena jalan-jalan juga membutuhkan biaya transportasi yang tidak kecil. Oh iya, saya pun berhenti berlangganan beberapa tabloid. Saya mengalihkan sumber bacaan dari internet saja. Sedangkan biaya komunikasi bisa diirit dengan penggunaan 1 operator yang dikenal paling hemat untuk berkomunikasi di keluarga. Dari hasil pengetatan ini, saya bisa menabung uang cukup untuk mencicil biaya kuliah.
Ternyata langkah penghematan ini tidak hanya membantu saya mendapatkan uang untuk membiayai kuliah, namun juga membantu saya fokus di pelajaran. Saya banyak mengesampingkan pikiran-pikiran tidak perlu seperti keinginan membeli gadget, makan-makan enak, membaca yang tidak perlu, jalan-jalan, dll. Efeknya baik, nilai kuliah saya baik. Hingga akhirnya dapat lulus dengan IPK sangat baik.
Jujur saja, gelar master/magister memang sudah saya dambakan sejak dulu hingga saya ngotot kuliah di UGM walau pun berakhir tragis. Syukurlah saya mendapatkan penggantinya.
Bagi saya, gelar S2 adalah investasi yang terbaik bagi diri sendiri. Bukan saja karena gelarnya, tapi karena besarnya nilai ilmu pengetahuan yang diperoleh dan network yang terjalin selama kuliah S2 sangat penting bagi masa depan. Selain itu ada pengakuan dari dunia kerja bahwa kita memiliki kecakapan dan pengetahuan yang cukup terutama untuk posisi-posisi penting. Jadi kita pun lebih mudah mendapatkan pekerjaan yang baik.
Selama kuliah S2 dulu malah nyempet-nyempetin buat cari tambahan uang … kebanyakan malah dari ngajar kursus-kursus berkaitan dengan pekerjaan. Syukurlah semua biaya kuliah dan buku bisa tercover dari sana … Jadi cara lain adalah perbesar pendapatan, trade off dengan waktu yang makin sempit … Sebagai manusia makin kepepet waktu pasti akan makin kreatif dan efisien
Setuju, Pak…
Saya dulu sempat menerima pembuatan website. Lumayan banget untuk nambah biaya kuliah. Betul Pak, kalau kepepet jadi lebih kreatif & efisien.
Salam hangat
kayanya aku harus irit dengan biaya jajan hehehe
Waaa… itu seringkali yang paling sulit ya, Mbak? Hehehe
saya juga pengen kuliah apalagi di ptn atau pts fvrit tpi keadaan gk mndkung…hnya bsa mwjdkan dlm hti saja…
mungkn ada msukan atau saran mas untuk sya sehingga taun dpan bisa kuliah…
Keadaan apa yang tidak mendukung, Mas?
Untuk mengejar impian ntuk kuliah lagi tentu sangat baik dan perlu dukungan. Mencari penghasilan tambahan perlu di coba . Mungkin akan mucul ide ide baru ketika lagi santai dan membaca blog-blog yang lain
Betul, Bang.
Salam
Bener banget tuh, kalau kondisi kepepet biasanya kita lebih kreatif. Kalau sudah kreatif ya semuanya bisa dilakukan.. Hhehe