Tadinya daku mau posting tentang “Kaderisasi Perokok” yang satir. Lha kok malah terbacanya nyinyir. Jadinya daku buang ke tong sampah. Padahal tulisannya sudah panjang. Hehehe…
Menulis secara ngasal memang mudah ya? Tapi mesti pula dipertimbangkan bagaimana perasaan pembaca. Bisa saja sih cuek dengan berasumsi kalau ada pembaca yang tidak suka, mending buruan pergi dari blog kita. Namun sebenarnya tidak bisa begitu juga. Kita perlu mempertimbangkan efek yang mungkin terjadi saat orang lain membaca tulisan kita.
Jadi memang perlu dibaca berulang-ulang sambil berpikir dampak tulisan kita sebelum menekan tombol “Terbitkan”. Apalagi di dunia internet ini apa yang pernah kita tuliskan bisa jadi tersimpan selamanya. Walau pun kita sudah menghapusnya… jejaknya masih tersimpan. Entah sampai kapan…
aku gak mau bahas tentang rokok mas 🙂 suami gak merokok tapi bapakku merokok hehehe
Wah… sayang ya?