Beli Kamera DSLR

Sabtu kemarin saya melepaskan hasrat yang sudah terpendam sejak lama, yaitu membeli kamera DSLR. Tadinya mau beli Nikon D3200, tapi kok teracuni Si Penjual. Katanya dari pada beli D3200 mending beli D5100, harga terpaut sedikit tapi hasil lebih bagus walau pun megapixel-nya lebih kecil. Setelah dicoba memotret dari kedua kamera tersebut memang hasilnya bagusan D5100.

Sedangkan mau beli D5200 atau D5300 harganya terlalu mahal bagi saya. Jadilah saya beli D5100 saja. Kalau memang mau menekuni fotografi, kelak bisa beli lagi (*waduh gayanya kayak punya duit banyak saja*).

Sedang men-setup kamera
Sedang men-setup kamera

Saya belum pelajari detail teknisnya. Tapi tampilannya keren ya? (*hayah*) Dipakai untuk coba-coba memang hasilnya jauh lebih keren jika dibandingkan dengan kamera ponsel. BlackBerry Z10 yang selama ini saya andalkan untuk foto-foto jadi minder, xixixi…

Tongkrongannya keren yak?
Tongkrongannya keren yak?

Ketika saya nyetatus di FB rupanya mengundang reaksi teman-teman. Ada yang bilang kalau saya beda keyakinan karena teman saya pakai Canon, rival utama Nikon. Kayaknya pengguna kamera DSLR mengutub menjadi 2 ya, antara pengguna Nikon dan Canon. Dan di Indonesia kayaknya lebih banyak pengguna Canon dari pada Nikon. Kebanyakan teman saya pakan Canon.

Nikon D5100
Nikon D5100

Kalau pada akhirnya saya pilih Nikon, itu karena feeling saya mengatakan lebih baik beli Nikon. Entah bener atau enggak feeling saya, xixixi…

Paket Nikon D5100
Paket Nikon D5100

Kamera Nikon D5100 yang saya beli sudah menggunakan kit lensa Nikkor VR 18-55mm. Sudah autofokus di samping VR (vibration reduction). Disarankan untuk membeli lensa filter UV dan tas anti jamur. Konon kalau tidak pakai lensa UV bisa membahayakan sensor jika digunakan untuk memotret outdoor. Entah benar atau enggak, saya pun membelinya. Demikian juga dengan tas yang tidak boleh sembarang, katanya lebih baik yang anti jamur supaya bisa melindungi kamera dari jamur.

Jadilah saya boros hari itu, hiks…

Iklan

28 pemikiran pada “Beli Kamera DSLR

  1. beneran, keren d5100 dibanding d3200, ada fitur bracketing di d5100 yang keren buat ambil foto HDR, hehe

  2. lensa UV ? filter UV ?? 😀
    ketimbang beli dry box, mending beli toples kedap udara + silica gel. harga jauh lebih murah 😀

  3. Saat beli kamera baru apapun mereknya pastikan bahwa kartu garansi mereka adalah resmi dan dikeluarkan oleh dealer resmi di Indonesia.

    Saya punya pengalaman saat akan menservis kamera dslr di Data Script, setelah nomor seri kamera saya diperiksa ternyata ti:-) dak tercatat di data nomor kamera mereka, akibatnya kamera saya dikategorikan sebagai BM (Black Market). Waktu membeli saya memang lihat kartu garansinya tp tidak memperhatikan dg baik2. Ternyata kartu tersebut berlaku untuk negara Singapur.

    Nah akibat dari status BM itu, biaya servis yang dikenakan menjadii dua kali lipat, yang tadinya cuma 550 ribu jadi 1 juta 100 ribu, begitu juga dengan harga spare part dari 450 ribu jadi 900 ribu.

    Akhirnya gak jadi servis kamera karena budgetnya gak cukup 🙂

    Sekedar sharing aja sih, thx

  4. sama saya juga di racuni Penjual, padahal si Penjual “Jual nikon D3100”, gw ngenes banget kenapa gw bersikukuh pengen D3200 padahal fitur-fitur D5100 hampir sebanding D7000 (Semi Pro), tapi gpp lah saya percaya penjual, jadi ambil D5100, emang sih dari segi pixel 24mp vs 16mp jauh sih, tpi saya rasa, gak masalah di pixel nya, katanya kalo D3100 gak ada pengolah gambar ya, entah bener atau tidak, saya belum pegang D3200, baru searching internet, sih.

    tapi inti nya saya enjoy dengan D5100, DSLR pertama ku ^o^v

    yg di khawitirkan shutter block itu loh,,, kalo ganti >500rb >.<"

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.