Sabtu kemarin daku iseng motret semut. Para semut ini bergotong royong mengusung tulang ayam sisa makanan kucing (*loh kucing kok makan tulang?*). Pada saat kawanan semut hitam ini mencoba menggotong tulang, datanglah semut hitam yang lebih besar. Semut besar ini mencoba merebut tulang dari kawanan semut kecil. Beberapa kali semut besar harus lari karena digigit & dikejar semut kecil yang marah.
Nampaknya semut besar tidak menyerah. Semut besar memanggil teman-temannya dan mulai melancarkan serangan kepada kawanan semut kecil. Akhirnya para semut kecil yang jumlahnya banyak itu kalah dan harus merelakan tulangnya direbut semut besar.
Berbeda dengan kawanan semut kecil yang bergotong royong mengusung tulang, semut besar memotong tulang menjadi bagian kecil supaya dapat diusung sendiri. Daku cukup takjub dengan kekuatan capit si semut besar yang mampu merobek tulang. Berikut foto-fotonya.


Di sebelah kanan semut besar tampak jasad bayi semut berwarna kuning. Sayang lensaku tidak mampu melihatnya dengan jelas. Nampaknya daku perlu lensa makro.


Berhubung daku belum punya lensa makro, daku menggunakan lensa tele Nikkor 55-200mm. Semoga kelak bisa beli lensa makro/mikro.