Shell Script vs PHP CLI

Saya memerlukan sebuah script kecil untuk memonitor jumlah antrian email yang tertunda tidak terkirim. Jika jumlahnya di atas 10 dan 50 email, maka script harus segera mengirimkan email ke saya supaya saya bisa segera melihat apa yang terjadi di server.

Soalnya beberapa kali server kami diserang malware yang mengakibatkan server kami menjadi server relay/spammer yang mengirimkan ribuan email spam dan kemudian di-block oleh server anti spam. Akibatnya email dari server kami ditolak oleh mail server yang menggunakan referensi dari server anti spam.

Tadinya saya mau bikin bash/shell script. Tapi rupanya saya perlu belajar sintaks-nya yang rada njelimet. Hampir sejam belajar dan merasa kok bahasanya bikin males. Untung bukan kertas, kalau kertas bisa saja saya sobek-sobek.

Akhirnya saya ambil cara gampang, pakai PHP saja. Toh PHP bisa dijalankan via command line (CLI). Asyiknya lagi bisa menjalankan perintah shell dengan function shell_exec(). Yowis saya bikin saja pakai PHP yang setiap jam akan dijalankan oleh crontab. Ternyata cuma butuh waktu beberapa menit. Padahal tadi sudah habis sejam untuk belajar bikin shell script. #gubrak

Screen Shot 2016-08-23 at 1.09.55 PM

Jadi menurut saya, pemenangnya adalah PHP. Maklum, saya programmer biasa, bukan hacker. Mungkin kalau hacker akan lebih memilih Shell script.

Iklan

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.