Kita bisa lihat fenomena saat ini dimana terjadi perang opini, perang hoax, perang berita, saling serang, dan lain2, yang mana kemudian masyarakat jadi terbelah. Ironisnya dengan kemajuan teknologi saat ini menjadikannya berputar kencang bak lingkaran setan. Mbulet… saling serang, saling bantah, saling tuntut, tidak berkesudahan.
Ya benar, sekarang sudah jadi lingkaran setan, penuh aroma kebencian dan permusuhan. Mana yang benar mana yang salah serba gak jelas. Entah siapa mulanya yang setan beneran kemudian menular sehingga semua ikutan jadi setan. Dan tentu saja setan yang sebenarnya tertawa terbahak-bahak di sudut sana melihat putaran yang dimulainya semakin kencang berputar.
Nyatanya saat ini tetap belum mereda putarannya. Walau pun beberapa pihak berusaha mengerem, tapi sebenarnya bukan rem yang dibutuhkan, tetapi gunting (atau tang potong) yang mampu memutuskan mata rantai lingkaran setan ini.
Jadi kalau Anda saat ini sudah menjadi bagian dari mata rantai pusaran setan ini, sebaiknya segera berubah menjadi gunting. Putuskan putaran ini. Jangan jadi penerus pusaran setan.
Tidak perlu membalas benci dengan benci, hoax dengan hoax, permusuhan dengan permusuhan, supaya lingkaran setan itu berhenti. Dan jika Anda belum masuk di lingkaran setan namun punya teman yang terjebak di dalamnya, cobalah bantu teman Anda itu untuk keluar dari lingkaran setan. Syukur-syukur teman itu bisa jadi gunting juga yang bisa memutuskan mata rantai kebencian.
Prinsipnya adalah, jika ada pusaran kebencian atau permusuhan, sebaiknya kita tidak turut terjebak di dalamnya. Namun sebaiknya menjadi pemutus lingkaran setan itu. Lagi pula tidak ada untungnya masuk ke dalam lingkaran setan ini. Lebih baik waktu dan perasaan kita gunakan untuk hal-hal yang lebih produktif dan bermanfaat bagi masyarakat. Setuju?
Salam…
Hoax akan selalu ada selama manusia hidup kok.
Masih di Awal Bros?
Masih Mas…
Hehehe, sudah lama gak kontak
Hehehe iyaaa 🙂
setan memulai mata rantai dgn demokrasi, kebenaran ditentukan oleh suara terbanyak.
dan jelas terlihat saat dakwah nabi-nabi menghadapi kaumnya, jelas ditunjukkan kebenaran adalah apa yang dibawa nabi, bukan apa yang dipercayai orang banyak saat itu. padahal nabi2 saat itu berdakwah, ia seorang diri, jika mengikuti demokrasi maka pasti kebenaran akan kalah, terbukti dengan terbunuhnya banyak nabi tersebut, yang dilakuka oleh orang banyak.
sekarang hal tersebut mau dipakai…..berarti sengaja memuluskan langkah setan.