Perusahaan Menggunakan Grab for Work

Mulai November 2017 ini perusahaan kami menggunakan jasa Grab for Work. Grab for Work merupakan salah satu layanan dari Grab yang menyediakan jasa transportasi untuk karyawan yang perlu melakukan perjalanan bisnis.

Tentu saja, sebagai salah satu karyawan saya sangat menyambut positif langkah ini. Karena saya tidak perlu repot lagi menyetir sendiri jika ada tugas ke luar kantor. Apalagi lalu lintas Jabodetabek itu tahu sendiri kan macetnya kayak apa? Apalagi mobil saya transmisinya manual, tentu merupakan siksaan tersendiri jika harus menyetir sendiri di kemacetan berjam-jam.

Dengan Grab for Work saya tidak perlu membayar taxi-online Grab karena secara otomatis tagihan dibebankan ke perusahaan. Lebih asyiknya lagi karena Grab for Work ini juga menanggung biaya toll dan parkir (jika ada). Selama ini kami harus membuat rekap perjalanan, mengumpulkan tiket toll dan parkir untuk kemudian di-reimburse ke kantor. Ini merupakan kerepotan sendiri, hehehe…

Karena semuanya langsung ditagihkan ke perusahaan, karyawan jadi lebih praktis kalau perlu melakukan perjalanan bisnis. Tinggal pesan Grab, tentukan tujuan, masukkan kode perusahaan, tuliskan keperluan perjalanan bisnis, dan tunggu mobil grab datang menjemput dan kemudian mengantarkan ke tujuan. Setelah sampai tujuan tidak perlu bayar. Asyik ya?

Dan sepertinya karyawan sedikit dipaksa menggunakan fasilitas Grab for Work ini karena nilai reimbursement per kilometer-nya jika menggunakan mobil sendiri sekarang diturunkan jadi lebih murah dari pada biaya taxi-online yang termurah sekali pun, hahaha…

Di lain pihak saya sendiri pernah mengalami beberapa keluhan menggunakan jasa taxi online. Misalnya dari penjemputan yang lama, pembatalan penjemputan oleh driver, mobil bau rokok dan apek, sopir yang nyetirnya rada ugal-ugalan dan membuat pusing, sopir yang tidak mematikan tagihan walau sudah sampai tujuan, sopir yang tidak ramah, dll. Mungkin keluhan dari teman-teman akan menambah panjang daftar ini, hahaha…

Tapi ya memang akan lebih praktis dari pada bawa mobil sendiri dan lebih nyaman dari pada menggunakan moda transportasi massal lainnya. Di sisi lain, perusahaan juga akan lebih praktis dalam mengelola tagihan perjalanan dinas.

Hanya saja, mungkin ini jadi masalah sendiri bagi teman-teman yang kadang harus mampir-mampir dalam perjalanan dinas, misalnya mampir makan malam dulu, mampir beli ini-itu, mampir jemput seseorang, dll. Kalau saya pribadi sih jarang mampir-mampir, hehehe…

Iklan

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.