Kira-kira di sekitar tahun 2010 saya mengidamkan sebuah gitar keren keluaran Yamaha, yaitu Silent Guitar SLG100. Selain “silent”, yang menurut saya lebih keren adalah bentuknya yang unik. Walau pun masuk kategori gitar akustik, tapi dia tidak punya ruang akustik selayaknya gitar akustik biasa. Coba saja lihat foto-foto yang saya sertakan, pasti Anda akan sepakat dengan saya kalau bentuknya amat-sangat unik.
Hanya saja, harganya yang mahal itu yang menahan saya untuk membelinya. Bagi saya harganya terlalu mahal, sedangkan saya main gitar hanya sekedar hobi, bukan profesi.
Bertahun-tahun kemudian berlalu dan seri SLG 110 dan SLG200 keluar. Saya masih tetap mengidamkannya dan berharap suatu saat saya dapat memiliknya.
Hingga akhirnya di penghujung 2017 ini saya merasa harus nekat, kapan lagi ya bisa punya gitar keren kalau tidak ditekati? Kebetulan Sisi dan Kirana setuju kalau saya membelinya.
Saya pun mencari toko alat musik di Semarang yang menjual SLG. Cuma toko Halmahera Musik yang punya stok SLG200S, seri tertinggi dari Silent Guitar dari Yamaha. Saya sengaja mencari seri “S” yang berarti menggunakan steel string. Saya memang kurang cocok dengan seri “N” yang menggunakan string nylon.
Yang membuat lebih bahagia adalah karena setelah 2 hari negosiasi akhirnya saya mendapat diskon 32%, wow… Dari harga resmi 8,9 juta saya cukup membayar 6 juta. Itu plus bonus 1 set senar. Benar-benar menyenangkan. Terima kasih Tuhan 🙏
Saya tidak hendak me-review gitar ini di tulisan ini. Mungkin nanti ya? Tulisan ini cuma ucapan syukur saya karena akhirnya penantian panjang saya untuk memiliki gitar unik ini akhirnya kesampaian. Benar-benar kado ultah yang indah.
[…] ← Penantian Panjang Yamaha Silent Guitar […]
Mesti punya foto kayak Bang Haji “Satria Bergitar” 🙂
[…] ngiler pengen beli NAS, tapi terpaksa saya urungkan karena belum lama ini saya boros banget (baca: Penantian Panjang Yamaha Silent Guitar), hehehe… Jadi sementara beli yang murah dulu, yaitu harddisk […]
[…] punya Gitar Pendiam (Yamaha Silent Guitar), saya jadi belajar main gitar lagi. Sayangnya string Si Gitar Pendiam yang bawaan toko itu berkarat […]