Dalam rangka mengoprek C.H.I.P (dan Raspberry Pi), lebih baik kita bisa bahasa pemrograman Python. Dulu saya pernah mencoba belajar Python dan Tkinter, tapi kok mentok. Sepertinya bahasa pemrograman Python tidak nyaman. Menurut saya terlalu kaku. Menurut saya loh ya? Mungkin bagi Anda tidak.
Saat ini ada 2 bahasa yang saya hindari. Pernah belajar dan merasa kalau kedua bahasa ini bukanlah bahasa yang perlu saya pelajari. Dan saya pun selalu mencoba menghindari kedua bahasa ini, yaitu Swift dan Python.
Tapi karena harus ngoprek CHIP/Raspberry Pi, maka saya pun memaksakan diri belajar bahasa Python. Kemarin saya masih berusaha menghindari belajar Python dan menggunakan script bash. Tapi ternyata lebih ribet, walau pun dari segi sintaks lebih bisa dipahami, hahaha…
Dan hari Minggu ini (dari pagi sampai malam) saya terpaksa belajar Python, walau pun saya belajar hanya yang saya perlukan. Saya belajarnya tidak sistematis, tidak runut, tapi mencari bahasan yang saya butuhkan. Misalnya menggunakan library, akses GPIO, akses file, operasi string, dll.
Dan akhirnya jadilah radio internet dengan 3 buah tombol. Tombol pertama untuk mengganti-ganti channel. Dua tombol berikutnya untuk mengecilkan dan membesarkan volume. Senang juga akhirnya bisa ngoprek CHIP. Ternyata tidak sulit kok. Dan gaya pemrograman saya nampaknya masih mengikuti gaya Arduino. Padahal sepertinya di Python bisa lebih efisien lagi.
Rencananya besok mau menambahkan tombol untuk mematikan dan menyalakan radio. Soalnya cara akses vlc di program saya ini berbeda dengan cara yang dipakai tempo hari untuk Alarm (Baca: CHIP Untuk Alarm Radio Internet). Dan juga bentrok dengan script penampilan jam. Besok saja deh menggabungkan script-nya.
Dengan demikian akses ke radio internet benar-benar tidak memerlukan remote access. Horeee…