Day #1 Without Coffee

Kira-kira 100 tahun yang lalu saya punya teman kerja yang hobinya minum kopi. Tiada hari tanpa minum kopi. Jadilah saya mencoba minum kopi. Hari pertama minum kopi sungguh tidak menyenangkan karena malamnya saya tidak bisa tidur dan jantung berdebar-debar.

Tapi besoknya saya minum kopi lagi karena setiap meeting dan melihat teman minum kopi itu rasanya kok nikmat & asyik banget. Apalagi katanya kopi bisa membuat pikiran lebih konsentrasi, menambah stamina dan membuat tidak ngantuk di jam kerja sehingga bisa lebih produktif. Setelah beberapa hari minum kopi rupanya tubuh saya sudah mulai bisa beradaptasi. Jantung tidak lagi berdebar-debar. Dan malamnya saya tetap bisa tidur, asal minum kopinya tidak kesorean.

100 tahun kemudian saya masih minum kopi. Kopinya juga sudah macam-macam, dari yang kandungannya lunak sampai yang keras, dari yang hitam sampai yang dicampur macem-macem, dari buat sendiri sampai ke cafe, dari yang sachetan sampai yang buatan barista, dari yang lokal sampai yang import, dari yang kotak, botol, mug sampai tumbler, pokoknya sudah banyak deh… maklum sudah 100 tahun ngopi, hahaha…

Masalahnya adalah di usia saya yang sudah tidak muda ini piranti IoT (bukan internet of things, tapi internal of things, hahaha) sudah mengeluarkan sinyal EWS (early warning system). Saya harus mulai mengurangi makan dan minum yang tidak sehat atau tidak berguna. Termasuk di antaranya kopi. Toh efek kopi yang baik seperti menambah konsentrasi, mengusir kantuk, dan menambah stamina, sepertinya sudah tidak saya rasakan lagi. Jadi walau sudah minum kopi saya tetap sering hilang konsentrasi, tetap ngantuk dan stamina tetap kurang. Memang sih dosis minum kopi saya saat ini cuma 2 gelas per hari. (Note: teman-teman programmer malah bisa 3-5 gelas per hari).

Jadi buat apa lagi saya minum kopi? Hingga akhirnya saya bertekad untuk mulai tidak minum kopi lagi. Dimulai hari ini. Entah sampai kapan. Kalau bisa sih tidak minum kopi lagi. Asal jangan ketemu teman ngopi cantik, bisa-bisa ngopi lagi, hahaha…

Hari pertama tanpa kopi berjalan baik. Sukses tidak ngopi. Lha tapi kok malah dapat video yang bahasannya tentang orang yang minum kopi Starbucks tidak akan masuk surga karena dianggap membantu LGBT. Kalau pun sudah terlanjur masuk surga, maka akan ditarik dari surga dan dimasukkan ke neraka. Tercyduk, hahaha…

Iklan

Satu pemikiran pada “Day #1 Without Coffee

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.