Ada 1 hal yang menarik yang saya perhatikan dari buku-buku motivasi, yaitu semakin banyaknya buku motivasional yang melampirkan hadiah atau bonus, baik langsung mau pun tidak langsung. Sependek yang saya tahu, fenomena pemberian bonus ini dipopulerkan di Indonesia oleh Tung Desem Waringin (TDW). Mohon koreksi jika saya salah (CMIIW).
Tentu saja hal ini sangat menarik bagi saya karena buku motivasi ini belum-belum sudah memotivasi kita untuk membelinya, dan tentu saja untuk kemudian membacanya. Jadi kita pun mendapatkan ilmu & motivasi plus hadiah atau bonus yang dilampirkannya. Menarik kan?
Iming-iming bonus atau hadiah ini pun tidak tanggung-tanggung karena secara mencolok menghias sampul buku-buku motivasional dan nilainya cukup menggiurkan. Bahkan ketika saya menayangkan foto buku “Percepatan Rejeki” langsung dikomentari oleh Pak Mars yang tertarik dengan bonus langsung Rp 900,000. Sampul buku karangan Ippho Santosa ini bisa jadi menipu karena buku ini tidak memberikan bonus uang sepeser pun. Harap dicatat, buku ini tidak memberikan uang sepeser pun kepada pembacanya. Sekali lagi, tidak! (*meniru gaya tulisan Ippho*)
Karena terkesan menipu, buku motivasional ini jadinya saya nilai tidak etis. Oke, sang penulis bisa saja berkelit dengan dalih apa pun, namun setiap orang yang membaca tulisan ini akan mengira kalau akan mendapatkan uang Rp 900,000 saat membeli buku ini.
Jauh berbeda dengan buku-buku karangan motivator lain yang lebih senior yang menyertakan kata-kata “SENILAI” yang bisa kita artikan kalau bonusnya bukanlah berupa uang namun apa pun yang nilainya sesuai nominal yang tercantum. Misalnya: “Bonus tiket senilai Rp 450,000”, “Bonus konsultasi senilai Rp 1,000,000”, dll. Dan kalau pun nominal bonusnya salah, paling tidak kita memiliki persepsi bahwa bonus itu dinilai sekian oleh penulisnya dan bonus bukanlah berupa uang tunai. Fair kan?

Oke kita tinggalkan buku motivasi yang terkesan tidak etis dan kita membahas buku motivasi yang baik-baik saja. Karena ada 1 hal menarik lain yang ingin saya utarakan di sini, yaitu tentang seorang pengusaha dan motivator Bong Chandra. Saya memiliki 2 buku karangan Bong Chandra, yaitu “Unlimited Wealth. 17 Hari Menuju Kebebasan Finansial” dan “The Science of Luck. 12 Rahasia Menciptakan Keberuntungan Secara Ilmiah.” (*maaf, saya belum sempat menuliskan resensi kedua buku ini & beberapa buku lainnya, hehehe*) Bong Chandra ini sama-sama berangkat dari Batam seperti halnya Ippho Santosa dan Jaya Setiabudi yang sama-sama berprofesi sebagai pengusaha dan motivator.
Kedua buku karangan Bong Chandra ini saya nilai bagus banget. Sebagian dari isinya baru dan sangat memotivasi. Namun beberapa hal yang sudah pernah saya baca sebelumnya tetap dapat disajikan dengan menarik.
Kembali ke bonus… Kedua buku ini memberikan keterangan bonus yang lugas dan tidak menyesatkan. Selain mengandung kata “senilai”, buku ini juga memperinci bonus yang akan diterima pembelinya di sampul depan. Jadi tulisan bonus di sampul tidaklah menyesatkan.
Hal lain yang membuat saya semakin menghormati Bong Chandra adalah karena kedua buku ini royaltinya disumbangkan! Sekali lagi, DISUMBANGKAN! Pada buku “Unlimited Wealth” disebutkan kalau “100% royalti buku ini akan disumbangkan.” Sedangkan buku “The Science of Luck” dituliskan “120% royalti buku akan disumbangkan.” Pasti nombok ya? Bong Chandra pasti sudah sedemikian sejahtera & makmurnya sehingga bisa memberikan ilmu plus sumbangan yang cukup signifikan.
Anggap saja 100% dan 120% royalti ini benar-benar disumbangkan kepada pihak yang memang membutuhkan, saya jadi berpikir kalau saya membeli buku ini, berarti saya pun turut menyumbang. Saya pikir, inisiatif ini benar-benar mulia, karena mengajak kita turut menyumbang selain tentu saja kita mendapatkan ilmu dan motivasi dari buku ini. Mungkin kita tidak menyumbang dalam bentuk uang karena uang yang disumbangkan adalah hak milik Bong, namun kita telah menjadi saluran dari niat baik Bong Chandra.
Ini yang membuat saya sangat mengagumi Bong Chandra!