“Saya punya uang 100 ribu. Siapa mau?” Kata Romo sambil melambai-lambaikan selembar uang Rp 100.000.
“Saya mau…” Seru beberapa orang.
“Kalau uang ini saya remas-remas, siapa yang mau uang ini?” Kata Romo sambil meremas-remas uang itu. Tampak uang itu jadi kucel banget.
“Saya mau…” Seru beberapa orang.
“Bagus. Kalau uang ini terjatuh di got, berwarna kecoklatan, bau, dan terinjak-injak, siapa yang mau uang ini?” Kata Romo lagi sambil memperagakan seolah-olah uang itu terjatuh di got dan terinjak-injak.
“Saya mau…” Seru beberapa orang masih bersedia menerima uang itu.
“Anda masih mau uang ini karena Anda mata duitan!” Kata Romo diiringi tawa umat.
“Namun jika uang ini adalah manusia, apakah Anda masih mau menerimanya? Jika ada seseorang pendosa, penjahat, atau orang dengan penyakit seperti HIV, dll, apakah Anda masih mau menerimanya?”
Sejenak umat terdiam.
“Jika Anda menerimanya, maka Anda memandangnya dengan mata Iman. Tetapi jika tidak, maka Anda hanya memandang manusia dengan mata fisik yang hanya menilai orang lain berdasarkan apa yang Anda lihat.”
{ Sekelumit khotbah Romo di Gereja Santo Bartolomeus }