Jakarta mulai sepi ditinggal mudik penduduknya. Jalanan jadi lengang. Inilah saat yang tepat untuk mengukur keiritan mobil saya, yaitu Hyundai Grand Avega. Disclaimer: Cara pengukuran menggunakan indikator konsumsi rata-rata BBM di dashboard, bukan metode full-to-full. Jadi tidak 100% akurat.
Kategori: Otomotif
Toyota i-Road, Kendaraan Roda Tiga
Banyak kendaraan menarik di pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show 2015. Salah satunya adalah i-Road dari Toyota.
Sangat menarik karena selain i-Road menggunakan motor listrik, juga karena dia cuma punya 3 roda. Ukurannya sangat kompak dan hanya muat 2 orang dengan posisi duduk depan belakang. Kalau belok yang bergerak membelokkan roda belakang. Sedangkan kedua roda depan akan miring atau merebah mengikuti arah belokan layaknya sepeda motor balap yang sedang belok di tikungan dengan kecepatan tinggi.
Page One di Google Search

Tadi daku membuat posting iklan untuk menjual mobil kesayangan kami di website Studewo.com. Setelah itu iseng googling dengan keyword “Dijual Daihatsu Xenia Li Deluxe”, ternyata iklanku mejeng di halaman pertama hasil pencarian google. Kalau di Kaskus istilahnya adalah pekiwan (adaptasi dari page one).
Lebih lanjut, di hasil pencarian sudah muncul foto profile-ku (xixixi)… Asyik kan? Silakan kunjungi iklan mobil kami di: “Dijual Daihatsu Xenia Li Deluxe Merah Maroon 2010 Tangan Pertama”.
Salam…
Pameran Mobil VW Kuno
Ini sebenarnya foto-foto yang saya ambil tanggal 02/12/2013 di sebuah mall depan RSAB Bekasi yang belum lama dibuka. Menyenangkan melihat karya modifikasi mobil yang menarik. Saya suka yang VW batik, Indonesia sekali, keren ya? Berikut foto-foto lengkapnya.
Usulan Strategi Mobil Listrik Dahlan Iskan
Menarik menyimak sepak terjang Dahlan Iskan (DI) dalam membangun mobil listrik nasional. Masalahnya adalah pengembangannya tidak dikelola dengan profesional, baik secara manajemen mau pun teknis dan teknologi. Bahkan DI membiarkan semua proyek mobil listrik maju satu per satu. Dan kemudian malah menimbulkan banyak polemik.
Menurut hemat saya, idealnya sih semua proyek bisa disatukan untuk membentuk sinergi membangun mobil listrik unggulan.
Itu idealnya. Masalahnya menyatukan semua idealisme masing-masing kepala tidaklah mudah. Terutama karena latar belakang setiap individu yang terlibat berbeda-beda didasari kepentingan dan ego mereka masing-masing. Sebenarnya di sini peran DI sebagai fasilitator dan kolaborator sangat penting. Lagi pula dengan kapasitasnya, DI berwenang memaksa semuanya bergerak bersinergi. Kalau sudah begitu, mestinya besaran pembiayaan pun bisa ditekan.
Jika mau mengembangkan sendiri, bentuk saja sebuah lembaga riset mobil listrik. Di sini setiap inovator dikumpulkan dan didanai. Masing-masing harus sharing pengetahuan dan teknologi. Kalau perlu melakukan studi ke produsen mobil listrik yang sudah mapan.