Video Pilih no. 2 Jokowi-JK #RamePilih2

Tadi saya lihat ajakan Jokowi di akun facebook-nya untuk logout sejenak dari facebook. Saya pun mencobanya. Dan ternyata tampillah video ajakan memilih no. 2 Jokowi-JK. Keren juga Jokowi berhasil menggandeng Facebook untuk iklannya.

jokowi-fb

Saya pun mendownload video tersebut dan mengarsipkannya di youtube. Berikut video arsip-nya:

Ayo #RamePilih2…

Iklan

Cemooh Sumbangan Gotong Royong

Ini sebuah pengalaman saya pribadi ketika mendapat pesan nyinyir dari pendukung presiden sebelah. Pasalnya adalah pendukung fanatikan itu mencemooh Jokowi saat mengumumkan pembukaan rekening sumbangan gotong royong. Kalau saya menulis “mencemooh” itu karena saya memperhalus. Sejatinya tidak hanya cemoohan, tapi hinaan.

Namun mestinya pencemooh ini mencermati 2 hal, yang pertama adalah besaran jumlah sumbangan gotong royong yang terkumpul dari masyarakat. Per tanggal 1 Juli 2014, jumlah yang masuk adalah Rp 108.230.538.430,- Menurut saya itu jumlah yang fantastis. Lihat saja gambar laporan yang saya ambil dari facebook Jokowi:

10492455_338983296253790_8935206484008097428_n

Yang kedua adalah bahwa ternyata capres sebelah membuka rekening sumbangan juga (baca: Prabowo-Hatta Juga Ikut Buka Rekening Sumbangan Dana Kampanye). Saya tidak tahu motif capres tersebut ikut membuka rekening sumbangan, karena konon menurut para pendukungnya, capres sebelah tersebut amat sangat kaya raya dan didukung banyak konglomerat sehingga tidak butuh sumbangan dari masyarakat. Hemmm… sound arrogant.

Baca selebihnya »

Memilih dengan hati

Profile Picture 2

Sebenarnya saya sudah pernah membuat foto profile untuk mendukung Jokowi-JK dengan tulisan “I stand on the right side” di facebook. Namun perkenankanlah saya membuat versi baru dengan tulisan “Memilih dengan hati.” Ini bentuk dukungan saya kepada Jokowi-JK.

Memilih dengan hati
Memilih dengan hati

Dengan tegas, saya menolak kampanye hitam (black campaign) yang dapat meracuni hati bangsa ini (baca: Romo Magnis: Kampanye Hitam Meracuni Hati). Kalau kampanye negatif dengan dukungan referensi yang kredibel masih bisa ditolerir.

Gaji Sesuai UMR

Mengenai UMR DKI yang baru saja disyahkan oleh Jokowi, saya menjumpai sebuah kasus yang menurut saya cukup memprihatinkan. Jadi ceritanya ada 2 orang bekerja di tempat yang sama. Sebut saja namanya A. Dia sudah bekerja hampir 5 tahun di perusahaan tersebut. Gajinya naik setiap tahun dan sekarang gajinya 2 juta. Sedangkan B baru bekerja beberapa bulan dengan gaji 1.5 juta.

Januari ini mereka naik gaji tahunan. A mendapat kenaikan 15% sehingga gajinya menjadi 2.3 juta. Sedangkan B dinaikkan mengikuti UMR menjadi 2.2 juta.

Saya jadi prihatin melihat dua angka ini. Bagaimana menurut Anda?