Sebagai seorang pekerja IT, saya sangat tergantung pada yang namanya gadget, mulai dari laptop, smartphone, tablet, iPod, dll. Semuanya menunjang pekerjaan saya dan juga sarana untuk mengisi waktu luang. Namun jika ditantang sehari tanpa gadget, maka sontak saya akan bersorak, karena berarti saya tidak perlu bekerja, horeee…

Tidak bekerja berarti libur. Dan seperti biasa, kalau liburan saya akan pulang kampung, yaitu ke Semarang berkumpul bersama keluarga. Jelas ini sangat menyenangkan. Dan tantangan sehari tanpa gadget ini menjadi alasan bagi saya untuk tidak menerima komunikasi yang berhubungan dengan pekerjaan. Horeee…
Lalu apa yang akan saya lakukan di kampung halaman? Wooo… banyak donk… Saya bisa mengajak anak-anak bermain, karaoke, dan jalan-jalan. Seperti tempo hari ketika kami berlibur sekeluarga ke Yogyakarta dan menginap di hotel, padahal ada rumah keluarga di Kaliurang. Benar-benar serasa turis, xixixi…
Selain berlibur bersama anak-anak, saya juga ingin mencoba menggantikan tugas istri saya yang berhubungan dengan anak-anak, yaitu mulai dari membangunkan anak-anak, memandikan, menyiapkan makan, mengantar sekolah dan menjemputnya, mengantar dan menunggu saat mereka les, menyiapkan makan siang dan malam dan membantu mereka mengerjakan pekerjaan rumah.
Ehm, bisa enggak ya? Kalau menang di kontes Sehari Tanpa Gadget juara 1 pasti akan saya usahakan mencobanya. Hehehe… Yang pasti berat sih, karena saya biasa bekerja di dunia IT yang banyak memerlukan gadget. Sedangkan tugas-tugas ibu rumah tangga di atas lebih banyak ke fisik di kehidupan nyata. Sedangkan saya banyak beraktivitas di dunia digital dan maya.
Jadi… jangan mendoakan atau mendukung saya untuk memenangkan kontes ini ya? Para juri juga tidak boleh memenangkan saya, apalagi juara 1. Soalnya pertaruhannya berat, saya harus menjadi ibu rumah tangga analog (tanpa gadget), hahaha…
Oh iya, tulisan ini ikutan GA keren Sehari Tanpa Gadget di blog Keajaiban Senyuman lhooooo…