Tempo hari saya menuliskan kalau saya memesan PCB (outsourcing) dari pada membuatnya sendiri. Setelah seminggu lebih menanti, akhirnya PCB pesanan tiba di meja saya. Hanya saja setelah melihat hasilnya, saya jadi kecewa berat. PCB dibuat ala kadarnya. Banyak lubang yang tidak tercover sempurna, bahkan kebanyakan rusak lingkarannya. Mungkin karena pengeboran yang tidak sempurna sehingga mengakibatkan ring rusak.
Ketika saya layangkan protes, pemiliknya meminta maaf dan mengakui kalau PCB tersebut terpaksa dia bikin sendiri, bukan oleh karyawannya, karena ada masalah internal di organisasi mereka. Dan pemilik usaha tersebut menawarkan diri untuk menggantinya.
Namun saya sudah terlanjur kecewa berat. Pertama, saya kecewa dengan lamanya pembuatan PCB ini. Sebelumnya mereka berjanji hanya membutuhkan waktu 4 hari saja. Tapi kemudian molor menjadi lebih dari 6 hari. Setiap hari saya cek tapi progres tidak jelas. Mungkin pada akhirnya PCB dikerjakan pemiliknya sendiri dengan tergesa-gesa.
Kedua, kok ya teganya memberikan hasil yang buruk kepada pelanggannya. Saya bilang hasilnya buruk bin jelek bukan karena saya tidak menghargai hasil kerja mereka, tetapi karena selain tidak rapi, PCB ini tidak bisa dipakai. Catat: TIDAK BISA DIPAKAI. Selain karena ring hole yang rusak, ada jalur yang rusak atau tidak tersambung, juga karena pengeboran yang tidak rapi sehingga komponen semacam IC tidak bisa masuk dengan sempurna kecuali dengan membengkokkan kaki-kakinya.
Ketiga, ini sangat fatal, ternyata PCB yang dihasilkan adalah mirror. Jadi terbalik hasilnya. Weks… betul-betul tidak bisa dipakai.
Keempat, dengan melihat cara mereka menjalankan bisnis, saya tidak yakin pembuatan berikutnya menjadi lebih baik. Jelas ini kesimpulan sesaat dari saya saja, dan mungkin bisa salah. Tapi melihat poin 2 dan 3, rasanya saya tidak perlu memberikan kesempatan lagi kepada mereka.
Mungkin pengalaman outsourcing saya ini juga banyak dialami oleh rekan-rekan lain. Dari sini saya belajar beberapa hal, yaitu:
1) Harga menentukan kualitas. Terus terang saya memilihnya berdasarkan harga yang murah. Dan saya salah. Lebih baik saya mengeluarkan uang sedikit lebih banyak dari pada kehilangan semua uang yang saya anggap murah itu.
2) Memilih vendor yang proven. Kadang kala mahal itu perlu kalau memang hasilnya baik & terjamin. Walau ada alternatif murah, buat apa jika kemudian hasilnya tidak bisa dipakai? Jadinya malah membuang uang, waktu dan opportunity.
3) Memilih vendor yang membuat PCB dengan mesin. Bukannya saya tidak menghargai hasil kerja manusia, tetapi harus diakui bahwa kemampuan manusia itu sangat terbatas. Termasuk dalam membuat PCB dengan jalur yang kecil dan lubang yang berdempetan, yang semuanya butuh kejelian mata dan keterampilan khusus yang tidak semua orang miliki. Lebih baik jika semua kerumitan itu diserahkan kepada mesin yang baik dengan akurasi yang tinggi.
Sementara ini saya masih akan mencari vendor pembuat PCB lagi. Ada beberapa kandidat yang di iklannya menyebutkan kalau mereka membuat dengan teknologi tinggi, termasuk dengan CNC, dan menampilkan beberapa foto hasil produksinya. Menarik. Lebih mahal sih. Ah, jangan bicara masalah harga lagi. Takutnya membuat kecewa lagi.