Sibuk BPJS

Ketika pemerintah mengumumkan BPJS (Badan Penyelengggara Jaminan Sosial), maka RS-RS kami pun mulai sibuk mempelajari BPJS. Sosialisasi BPJS telah diselenggarakan sejak Desember lalu dan sampai sekarang masih dibahas di level penerapannya.

Program yang sebenarnya sangat bagus ini bukan tanpa kendala ketika diimplementasikan, karena ternyata banyak RS yang masih keberatan mengikuti pentarifan BPJS. Bagi RS kecil atau yang operasionalnya sangat efisien, mungkin tarif yang ditetapkan oleh BPJS masih bisa menutup biaya operasional. Namun bagi RS besar belum tentu. Jika pun RS besar mengikuti tarif ini, bisa jadi mereka mengorbankan kualitas pelayanan, atau malah melakukan manipulasi data. Walau pun konon BPJS akan bekerja sama dengan auditor untuk meng-audit jika ada penyelewengan.

Dari sisi dokter pun ada dampaknya, dimana dokter harus memahami dengan benar coding diagnosa dan prosedur/tindakan yang akan diinput ke sistem BPJS supaya RS tidak rugi. Karena jika ada kesalahan, selain bisa membuat RS rugi, dokter bisa dianggap melakukan manipulasi data. Ini yang membuat beberapa dokter resah dengan BPJS.

Namun di balik kendala lapangan ini, kita memang harus mendukung BPJS walau pun dalam awal penerapannya masih belepotan. Namun diharapkan ke depannya semakin baik dan lebih baik lagi.

Iklan