Kemarin saat mencuci Maruni di sebuah pencucian mobil dengan mesin, setelah selesai mencuci, daku melihat sebuah kotak di jalur keluar dengan tulisan “Kotak Tips”. Ide yang bagus ya? Tip yang diberikan bisa dibagi rata pada para pekerja di situ. Beda ceritanya kalau tip diberikan kepada seseorang saja yang mungkin akan dipakainya sendiri sementara yang lain cuma melongo.
Seringkali daku juga mikir kalau tip kadang tidak diberikan kepada orang yang tepat. Misalnya saat berkunjung ke rumah makan dan kita senang karena makanannya enak sekali. Karena puas, kadang kita tidak segan memberikan tip. Sayangnya mungkin tip tersebut salah alamat karena kita memberikannya ke pelayan atau ke kasir. Padahal mestinya kita lebih tepat kalau memberikannya ke kokinya ya?
Di lain pihak, daku pernah menjumpai papan pengumuman yang bertuliskan “Dilarang memberikan tip kepada karyawan” atau yang barusan kutemukan saat mengambil kredit di sebuah bank syariah, daku malah menandatangani sebuah pernyataan untuk bersedia tidak memberikan tip, hadiah atau apa pun kepada para karyawan yang membantu proses kredit. Benar-benar profesional ya?
Kalau Anda sering memberikan tip engga? Atau Anda punya pandangan bahwa tip itu tidak perlu karena apa yang mereka kerjakan memang sudah merupakan pekerjaan mereka?