Unboxing Gitar Ibanez RG370HMZ BMT

Tempo hari saya ingin mulai main gitar lagi. Dan saya pun membeli sebuah Ampifier Blackstar ID:Core V3 Stereo 10. Hanya saja, ternyata gitar Cort saya bermasalah. Pickup humbucker belakang mati dan noise yang keluar sangat besar. Jadi tidak nyaman karena suara tidak bagus lagi. Walau pun secara playability-nya masih bagus dan enak. Apalagi string-nya masih bagus karena anti karat.

Namun kemudian terbersit keinginan untuk membeli gitar baru. Apalagi sedari dulu saya memimpikan gitar bermerek Ibanez. Sejatinya memang ada 2 gitar impian saya, yaitu Yamaha Silent Guitar dan Ibanez. Kebetulan saya sudah memiliki Silent Guitar, jadi saatnya saya menuntaskan impian saya untuk memiliki gitar Ibanez.

Saya pun mencari gitar Ibanez yang bagus dan harganya terjangkau. Pilihan akhirnya adalah Ibanez RG370HMZ BMT (Blue Moon Burst).

Berikut adalah video unboxing-nya.

Unboxing Blackstar ID:Core V3 Stereo 10

Tiba-tiba saya ingin main gitar lagi. Sayangnya amplifier Fender 15G saya sudah agak bermasalah. Potensio volume dan gain sudah tidak nyaman lagi. Sepertinya sudah kotor atau karatan korosi. Jadi kadang-kadang menjadi keras dan sulit untuk dikecilkan suaranya.

Saya pun mencari amplifier penggantinya yang sekiranya cukup untuk main gitar di apartemen. Tentu tidak perlu besar-besar watt-nya karena saya tidak akan memainkan gitar dalam volume yang keras.

Saya pun menemukan sebuah amplifier kecil yang punya harga terjangkau tapi fiturnya lumayan, yaitu Blackstar ID:Core V3 Stereo 10 yang punya kemampuan 5+5 watt.

Berikut ini adalah video unboxing-nya.

Unboxing Honor Band 6

Rasanya sudah perlu bagi saya untuk upgrade jam tangan. Sebelumnya saya pernah menggunakan Sony Smartband Talk SWR30 dan Samsung Gear Sport Smartwatch. Namun setelah bertahun-tahun sudah ketinggalan secara teknologi dan mulai menurun ketahanan baterainya. Jadi saya perlu membeli sebuah jam tangan baru untuk upgrade teknologi.

Kemudian saya memilih untuk membeli Honor Band 6. Ada beberapa keunggulan jam ini dibandingkan dengan jam tangan saya sebelumnya, yaitu punya sensor pengukuran kadar oksigen dalam darah dan yang terpenting adalah daya tahan baterainya. Jujur saja, daya tahan baterai ini sangat penting karena kita jadi tidak perlu men-charge setiap hari.

Sayangnya ada kekurangan dari jam ini, yaitu pengukuran kadar oksigen ini tidak sepanjang waktu. Kita perlu mengaktifkan sensor pengukuran ini untuk mulai mengukur kadar oksigen dalam darah.

Berikut adalah video unboxing-nya.

Unboxing Sony ICD-UX570F

Seringkali kita perlu merekam suara, misalnya suara permainan musik, suara kita saat membuat tutorial, suara meeting atau suara apa pun juga. Merekam dengan sebuah handphone memang bisa dilakukan dengan mudah. Tapi sayangnya tidak praktis dan tidak bisa cepat karena kadang kala momen untuk merekam harus segera dilakukan. Karena merekam dengan handphone perlu membuka kunci layar, mencari aplikasi voice recorder, menjalankan aplikasinya dan kemudian mulai merekam.

Nah untuk itu saya perlu sebuah piranti khusus yang bisa digunakan dengan mudah dan cepat. Karena momen yang mau direkam itu bisa berlalu dengan cepat dan kita terlambat untuk mereka. Sehingga saya pun membeli sebuah piranti khusus perekam ini, yaitu Sony ICD-UX570F.

Sebenarnya ada varian ICD-UX570 (tanpa F). Untuk veri F berarti piranti ini memiliki radio FM dan kita bisa mereka suara dari siaran radio tersebut.

Yuk mari kita lihat video unboxing-nya.

Jika Tuhan Kita Memang Sama

M : Mengapa kamu sering posting tentang perbedaan agama? Bukannya Allah kita sama? Fokuslah pada persamaannya!

D : Eh, memangnya ada persamaannya?

M : Ya pasti! Karena Allah kita kan sama, tentu banyak ajaran yang sama!

D : Aku sih tidak percaya tuhan kita sama. Karena menurutku, ajaran agama kita lebih banyak perbedaannya bahkan pertentangannya dari pada persamaannya.

M : Nah, itu karena kamu hanya fokus pada perbedaannya. Cobalah sekali-kali mencari tentang persamaannya!

D : Baiklah kalau begitu. Saya coba ajak kamu cari persamaannya. Jika ketemu, maka memang tuhan kita sama. Tapi jika tidak ketemu, maka kita harus tarik kesimpulan kalau tuhan kita beda.

M : Setuju!

D : Oke, untuk soal pertama, tolong carikan persamaan ayat berikut ini di kitabmu :

“Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.” (Matius 22:36‒40).

D : Soal kedua, tolong carikan pula persamaan ayat berikut ini di kitabmu :

“Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.” (Matius 5:44).

Catatan : Dialog ini sungguh terjadi kepada beberapa teman. Ada 3 sikap yang ditunjukkan oleh beberapa teman, yaitu :

  1. Mencari di kitabnya dan tidak ketemu. Kemudian hatinya mulai bimbang.
  2. Mencari di kitabnya dan tidak ketemu. Tapi dia berkata bahwa apa pun yang terjadi tidak akan mengubah keyakinannya.
  3. Tidak mencarinya sama sekali dan masa bodoh. Dia menegur saya hanya karena tidak ingin saya menuliskan pendapat saya tentang perbedaan ajaran agamanya.

Disclaimer:
Teman-teman terkasih. Saya menuliskan hal ini bukan karena saya punya rasa benci terhadap Anda. Bukan! Bukan pula upaya saya untuk Kristenisasi (atau Katolikisasi. Jelas untuk menjadi Katolik itu tidaklah mudah). Namun ini upaya saya dalam mengasihi Anda semua dengan menunjukkan bahwa ajaran Kristus itu benar dan berisi tentang kasih. Dan ajaran Anda justru bertentangan dengan ajaran Yesus Kristus.

Jika seolah saya tidak ada empatinya sama sekali di tengah krisis wabah Corona malah melempar polemik agama, menurut saya justru sekaranglah saat yang sangat tepat bagi saya untuk mewartakan Injil. Jika saya tidak selamat, maka tugas saya untuk mewartakan Injil Kristus telah saya lakukan walau pun dengan segala keterbatasan. Mengenai hasilnya, hanya Tuhan Yesus lah yang akan menilainya.