First Computer Square

Suasana kantor yang sepi bukan berarti hariku menjadi hambar. Kan sesuai dengan tag line blogku yang ingin menjadi garam dunia. Kalau garam itu terasa hambar, lalu apa gunanya? Pasti cuma akan diinjak oleh orang.

Nah, biar hidup jadi berwarna dan terasa enak, maka setelah makan siang bersama Aji dan Ari, kami jalan-jalan ke Computer Superstore yang berlokasi di Mangga Dua Square. Toko ini dklaim sebagai “1st Computer Square” dan sebagai yang “Terbesar, Terlengkap & Ternyaman.” Benarkah klaimnya? Yo wis, mari kita masuk dan lihat-lihat saja dulu.

PS: Foto menyusul diupload. Maklum, aku sedang pakai GPRS berbayar. Pinjaman GPRS sedang dipinjam Bune.
PS (20/04/2007): Foto sudah diuplad. Hihihi… maaf telat…

Terbesar?

Boleh diakui kalau Computer Square cukup besar. Tokonya sendiri didesain berbentuk U (** kok bisa disebut Square ya? **). Entah berapa kapling yang dipakainya. Tetapi jika dibandingkan dengan toko komputer lain yang pernah aku kunjungi, maka bolehlah kita akui klaimnya sebagai yang “terbesar.”

Biasanya toko-toko komputer di Mangga Dua atau di Glodok itu besarnya per kapling dan membentu sebuah area/sentra toko komputer yang besar. Kalau ini beberapa kapling sekaligus dimiliki oleh 1 toko.

Terlengkap?

Nah ini dia. Kita harus selidiki dan lihat-lihat dulu barang yang dijajakan. Begitu masuk kami langsung menemui rak-rak berisi periferal komputer seperti soundcard, network card dan kartu-kartu add-on lain. Tidak luput aku menjumpai beberapa TV Tuner, mulai dari yang internal sampai yang external via USB.

Yang unik adalah TV Tuner USB yang sangat kecil dan langsung menancap di kompie tanpa perlu kabel tambahan. Walau tidak perlu, paket penjualan juga menyertakan kabel extensionnya. Ukurannya sedikit lebih besar dari pada Flashdrive USB. Bahkan TV Tuner ini memiliki tutup untuk menutup colokan USB seperti layaknya USB Flashdrive.

Rak-rak berikutnya berisi media penyimpanan. Dari harddisk kompie biasa sampai ke harddisk notebook (2.5 inchi). Kita juga bisa menemui SAN (storage area network) di sini. Tidak lupa RAM berbagai jenis dan kapasitas. Sedangkan kartu memori seperti SD/MMC dan lain-lain ada di seberangnya. Tepatnya di area kamera. Tapi di blok yang lain kujumpai kartu memori dan flash disk tapi dari merek lain. Rupanya penempatan barang tidak terkonsentrasi dengan baik.

Di bagian tengah toko kita bisa menjumpai Ipod dan juga PDA. Wah jadi naksir Ipod nih. Sayangnya mahal. Yang mengejutkan adalah masih dijualnya DOPOD 900 yang seharusnya sudah discontinued. Sebagai catatan, Pak Solomon beberapa waktu yang lalu sempat berburu DOPOD 900 ini. Mungkin doi belum berkunjung ke sini ya?

Terus di sayap berikutnya kita bisa menjumpai rak-rak notebook dari beberapa merek. Ada Fujitsu, Lenovo, ECS, Asus, A-Note, Benq, dan beberapa yang lain (maaf lupa mencatat dengan lengkap). Sayang Acer tidak ada di sini. Mungkin karena Acer sudah punya dealer tersendiri di kawasan Mangga Dua Square atau pun di Mangga Dua? Mungkin saja.

Yang lebih asyik karena ada sebuah notebook yang sesuai dengan spesifikasi Laptop DPR. Hihihi… mereknya Asus. Sayang modelnya tidak terbaca di foto. Ukuran layarnya pas, yaitu 11 inchi dengan resolusi WXGA. Bobotnya juga sesuai dengan requirement DPR, yaitu 1,5 kg. Sayangnya sisa spesifikasinya biasa-biasa saja. Tetapi harganya masuk budget DPR, yaitu 21 jutaan. Tepatnya Rp 21,149,000. Mungkin anggota DPR mendapat diskon 149,000 sehingga harga belinya pas 21 juta.

Mahal? Dengan spesifikasi yang sesederhana itu memang tampaknya terlalu mahal. Nilai plus dari produk ini cuma adanya balutan kulit coklat bertekstur (kulit apa ya? Buaya atau ular? Semoga hanya imitasi) di penutup LCD dan di palm rest keyboardnya. Memang sih laptop jadi tampil mewah, tapi ini bukan yang tercanggih dan tercepat seperti yang disyaratkan oleh DPR.

Jangan-jangan memang benar ini laptop yang dimaksud oleh DPR. Hihihi… melihat spesifikasinya, syukurlah DPR tidak jadi membelinya.

Jangan lupa melongok ke rak ECS karena di sana ada tablet PC yang mungil (dan tengil). Coba dikecilin lagi ukurannya, pasti kategorinya bukan lagi Tablet PC tetapi UMPC (Ultramobile PC).

Tidak usah ngiler. Kalau memang sangat membutuhkan dan harus membeli, ya beli saja. Bisa dikredit kok. Bahkan ada beberapa article yang bunganya 0%. Serbu…

Banyak sekali periferal pelengkap kompie. Dari mouse sampai kabel-kabel. Ada scanner ada pula printer.

Tengok sana tengok sini, lirik sana lirik sini, akhirnya pandanganku tertempel pada sebuah piranti yang unik ini, yaitu MIMIO Digital Meeting Assistant. Membaca penjelasan dari dusnya, guna dari alat ini adalah untuk membuat “whiteboard biasa” menjadi “electronic white board.”

Di gambar diperagakan bahwa jika kita menuliskan atau menggambarkan sesuatu di whiteboard biasa yang telah dipasang alat ini, maka apa yang kita tuliskan/gambarkan akan secara otomatis tertulis/tergambar di kompie/lappie. Wah, nampaknya ini seperti cara kerja eBeam yang telah lebih dahulu aku kenal. Sayangnya dari membaca dusnya saja tidak tertangkap cara kerjanya. Mungkinkah seperti eBeam yang tetap masih memerlukan LCD Proyektor?

Mana ya penjaganya? (** longok sana, longok sini **) Karena tidak ada tempat bertanya akhirnya aku foto-foto saja alat ini. Kapan-kapan (kalau inget) akan kuajak Meneer untuk melihatnya langsung.

Benarkah klaim “Terlengkap” dari toko ini? Sayangnya tidak. Sebagian besar piranti dijual di sini. Bahkan bermacam-macam motherboard dan casing dan segala pernak-pernik jika ingin merakit komputer tersedia di sini. Monitor juga lengkap, dari CRT biasa sampai LCD. Tetapi aku tidak menjumpai Digitizer atau piranti semacam Wacom di sini. Weks… padahal piranti ini cukup penting bagi graphic designer atau artis animasi.

Jadi, masih ada yang kurang yang dijual di toko ini. Anda menemukan kekurangan yang lain? Oh iya, handphone tidak dijual di sini. Kalau PDA (dan PDA Phone) sudah ada di sini. Gapapalah. Soalnya di lantai 3 Mangga Dua Square sudah ada kawasan khusus ponsel.

Ternyaman?

Rasanya klaim “ternyaman” boleh disandang toko ini. Selain metode jualannya yang seperti department store, juga karena tidak perlu berdesak-desakan atau antri menunggu dilayani seperti layaknya toko komputer lain.

Lebih asyik lagi karena ada area layanan teknis. Mungkin ini tempat mencoba atau pun merakitnya ya? Atau tempat komplain?

Klaim “ternyaman” ini tambah lengkap karena saat aku berkunjung, toko sedang sepi. Jadi suasana toko menjadi lengang. Mau lenggang kangkung di sini juga nyaman tanpa perlu khawatir ditonjok pengunjung lain. (** Lha wong pengunjungnya bisa dhitung dengan jari **)

Yang lebih asyik karena selain penjaga (di counter tertentu), toko ini juga menyediakan konsultan. Hem… “konsultan” gitu loh. Tetapi jatuh-jatuhnya pekerjaanya ya seperti penjaga toko biasa. Yah namanya juga “gimmick.” Bisa saja mereka menyebut penjaganya sebagai konsultan. Toh saat akan membeli kita memang perlu berkonsultasi alias berdialog dengan mereka. Tapi bagaimana pun, penamaan ini bolehlah diacungi jempol.

Kesimpulan

Kesimpulannya hari ini bukan merupakan hari yang hambar bagiku. Memang kesepian, tetapi itu bukan masalah. Oh iya, hari ini bakal tambah seru karena malam ini aku akan menghadiri seminar bisnis James Gwee yang bertajuk “Change To Succeed, Succeed To Change.” Trims untuk CIO yang telah melimpahkan tiketnya padaku. Semoga aku sempat dan niat mengulas seminar ini.

Kesimpulan berikutnya, yaitu asyik juga jalan-jalan di Computer Square (Superstore) pertama di Indonesia. Konsep tokonya oke. Mungkin ini bisa menjawab kebutuhan dan keinginan para konsumen TI yang ingin belanja TI-nya nyaman dan tidak mau repot. Cukup bertandang ke satu tempat untuk memperoleh segala kebutuhannya.

Bisa jadi dalam bulan-bulan berikutnya bakal ramai jika promosi pemasarannya bagus. Mari kita tunggu perkembangannya, apakah para pembeli lebih suka berkunjung ke superstore komputer seperti ini atau masih senang berburu di sentra komputer seperti di Mangga Dua dan Glodok? Atau di Ambassador dan di mall lain?

Kalau berburu barang yang murah tentu pilihan masih mengarah ke Mangga Dua atau Glodok. Tetapi jika ingin kenyamanan dan tidak mau repot dan buang waktu, maka tentu saja Anda harus berbelanja di sini. Tentang kelengkapan, bolehlah diadu dengan sentra komputer seperti di Mangga Dua atau pun di Glodok.

Salam.