Cerita Pelecehan oleh Penjual

Judulnya mengandung kata pelecehan, tapi ini bukan tentang pelecehan seksual yaaa… Ceritanya tentang pelecehan yang dilakukan oleh tenaga sales atau pegawai toko atau penjual langsung.

Mengapa tiba-tiba saya menulis tentang hal ini? Karena tadi saya mendengar radio yang membahas cerita-cerita tentang pelecehan yang dilakukan oleh penjual. Intinya si penjual menganggap seseorang yang melihat-lihat produknya atau tanya-tanya tentang produknya itu tidak mampu membelinya. Karena Si Penjual menganggap seseorang itu tidak mampu membeli, maka Si Penjual ini bersikap/berkata tidak patut bahkan cenderung melecehkan seseorang yang sebenarnya memiliki potensi untuk membeli produknya.

Seperti cerita Harsya yang mau beli motor besar (moge) tetapi kemudian dicela penjual dengan kata-kata, “Motor yang ini mahal, Pak. Mampu beli? Kalau tidak mampu jangan di sini!”

Harsya yang kesal kemudian berkata, “Ini saya beli sekarang juga! Cash!”

Akhirnya Si Penjual melayani transaksi dengan penuh malu.

Cerita kedua tentang seorang SPG yang baru selesai menjaga pameran. Dengan masih menggunakan seragam SPG dia melihat-lihat mobil remote control. Rencananya dia mau beli untuk adik kecilnya.

Tapi Si Penjaga Toko memandang rendah SPG ini dan melayani dengan ogah-ogahan. Ketika ditanya berapa harga mobil mainan yang ditunjuknya, dia cuma menjawab, “Mahal Mbak, di atas 1 juta.”

Perlu beberapa kali didesak supaya si penjaga mengatakan harga pastinya yang akhirnya disebutkan juga, yaitu Rp 1.500.000. Si SPG mengeluarkan uangnya untuk membeli mobil mainan tersebut sekaligus membuktikan bahwa dia mampu membelinya.

Cerita ketiga tentang seorang ibu yang mengalami hal yang sama. Merasa dilecehkan, Si Ibu membeli produk yang diinginkan sambil berkata begini saking kesalnya, “Kalau kepala lu ada bandrolnya bakal gue beli sekalian!”

Dari tiga cerita di atas, ketiga orang yang dilecehkan tersebut akhirnya membeli barang tersebut walau pun dengan kesal. Alasannya karena membuktikan bahwa dia mampu membeli, sekaligus untuk mempermalukan penjual yang bersikap tidak pantas.

Namun ceritanya sedikit berbeda dengan yang saya alami. Hehehe… saya juga pernah dilecehkan oleh penjual loh!

Cerita begini, suatu saat saya mau beli lensa. Karena saya newbie, ya wajar dong jika saya banyak tanya-tanya. Lagi pula saya masih bingung mau beli lensa baru atau bekas. Maklum kan harga barunya juta-jutaan. Eh malah dilecehkan begini, “Ah bisanya cuma tanya-tanya, tapi tidak beli!”

Begitu kurang lebih katanya. Ya tentu saja saya langsung mendidih. Sebagai pembeli tentu harus memastikan apa yang mau dibelinya sesuai dengan kamera, fungsi dan kegunaannya dong. Jangan sampai sudah beli mahal-mahal ternyata tidak sesuai. Eh malah dapat pelecehan.

Walau pun keselnya sampai ubun-ubun, tentu saja saya harus bisa berpikir logis. Dan besoknya saya membeli lensa di toko yang berbeda. Buat apa saya membeli lensa di tokonya yang berarti menguntungkan dirinya? Bukankah sikapnya tidak pantas? Mending beli di toko lain. Eh ternyata di toko lain malah dapat barang baru, bagus, bergaransi dan harganya lebih murah sedikit. Hahaha…

Itulah cerita saya tanya-tanya ke pedagang lensa/kamera bekas yang kurang ajar. Jualan bekas saja kurang ajar. Mending beli baru sekalian yang jelas bagus dan ada garansinya. Eh kok harganya malah kompetitif, hahaha…

Jadi menurut saya, pelecehan oleh penjual dengan merendahkan/meremehkan calon pembeli itu kerap terjadi dan dialami oleh banyak orang. Respon orang berbeda-beda. Kalau dari sharing di radio itu kebanyakan malah membeli dengan maksud membuktikan kalau dia mampu beli sekaligus untuk mempermalukan si penjual.

Kalau saya sih ogah. Mending beli barangnya di toko lain yang lebih ramah dan baik. Syukur-syukur harganya lebih kompetitif dan dapat barang lebih bagus.

Di sisi lain, bisa saja pelecehan ini merupakan modus operandi penjual yang sengaja memicu ego pembelinya. Pembeli yang tidak terima dilecehkan akan membeli barang tanpa menawar. Hahaha…

Satu pemikiran pada “Cerita Pelecehan oleh Penjual

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.