Mencintai Indonesia itu seperti sebuah kisah romantisme sepasang insan yang dilanda kisah kasih. Seperti ketika seorang pria bertemu pandang dengan seorang gadis cantik lalu muncul cinta pada pandangan pertama. Lalu sang pria berjuang dengan sekuat tenaga menggapai cinta si gadis. Sang pria mengesampingkan kenyataan kalau dia bukan berangkat dari kalangan berada, namun dari keluarga yang sederhana saja.
Namun karena benih cintanya yang telah tumbuh subur, sang pria dengan semangat baja bertekad untuk berjuang merebut cinta sang gadis. Dia menyadari bahwa upayanya tidak akan pernah mudah. Jalan yang harus ditempuhnya tidak akan mulus, terbukti dengan begitu banyaknya halangan dan rintangan sepanjang upayanya dalam menggapai cinta sang gadis idamannya.
Gadis itu memang cantik, sangat cantik sehingga banyak pria lain berusaha merebutnya. Pria lain itu datang dari berbagai bangsa dengan berbagai bahasa. Mereka melihat gadis itu sangat cantik dan tersohor dan sangat patut untuk diperebutkan. Seperti intan yang dipotong sempurna yang berkemilau indah cemerlang, hati siapa yang tidak akan terpikat untuk memilikinya?
Namun cinta sang pria tidak pernah pudar sehingga pada akhirnya sang gadis memberikan kesempatan pada sang pria untuk menikmati cintanya. Mereka pun berpadu kasih dan sang pria tetap pada komitmennya untuk tetap mencintai sang gadis. Kisah kasih mereka tidak pernah mulus seperti ketika godaan gadis lain menghampiri sang pria. Demikian juga ketika mereka terhimpit kesulitan ekonomi saat awal mereka membina rumah tangga. Namun mereka dapat membuktikan bahwa cinta mereka jauh lebih besar dari pada segala godaan dan kesulitan yang mendera.
Seperti itulah cinta kita ketika mencintai Indonesia. Cinta itu tidak hanya sekedar kata indah yang terucap dari bibir merah. Tetapi merupakan sebuah perjuangan yang membutuhkan semangat, ketekunan, dan komitmen. Sebuah perjuangan yang harus dilakukan sepanjang hayat kita. Sebuah paradoksal dimana kita menggenggam cinta bukan karena kita menentukan dimana cinta kita berlabuh tetapi karena kita diberi kesempatan mendapatkan cinta Indonesia. Indonesia telah memilih memberikan kesempatan pada kita untuk membuktikan kalau kita benar-benar mencintainya.

Dan itu ternyata tidak mudah tetapi tidak sulit. Tunjukkan bahwa kita memang mencintai Indonesia dengan tulus melalui cara kita berperilaku, berkata, bekerja dan berpikir, seperti ketika kita memperlakukan orang yang kita cintai. Tentu saja kita tidak akan merusak, mengotori, melukai atau mencederai orang yang kita cintai. Melainkan harus kita jaga dan lindungi dengan segenap jiwa raga kita. Demikian juga ketika kita mencintai Indonesia.
Ada kalanya kita merasakan hampa dan cinta memudar, namun kembalikan romantisme cinta kita dengan cara menikmati keindahan, keelokan dan kecantikannya. Dengan diiringi alunan musik karya budaya luhur dan tarian gemulai penari tradisional kita nikmati hamparan keindahan alam dan kesejukan nafas segar alamiah yang mengibaskan rasa resah dan gundah. Dalam dekapan kehangatan sinar matahari yang setia menerangi sabuk katulistiwa dan kicauan riang burung yang berterbangan bebas di hutan, oh… sungguh menenteramkan jiwa.
Menikmati keindahan dan keelokan alam dengan ditemani saudara-saudara sebangsa dan setanah air yang ramah dan manis sungguh mempererat tali persaudaraan dan perasaan senasib sebangsa. Dengan merekalah kita menikmati kemerdekaan hidup berkat cinta kita kepada Indonesia sebesar cinta Indonesia kepada kita.
Romantisme cinta ini kadang memabokkan, namun kita harus sadari bahwa kita tidak boleh menggenggamnya untuk diri kita sendiri, tapi harus kita turunkan kepada anak cucu kita supaya mereka dapat turut merasakan indahnya cinta kepada Indonesia.
Saya mencintai Indonesia. Anda juga kan?
~~~
Artikel ini diikutsertakan pada Kontes Unggulan: Aku dan Indonesia
Selamat ulang tahun ke-5 bagi BlogCamp Group. Jaya selalu.
Terima kasih atas partisipasi sahabat dalam Kontes Unggulan :Aku Dan Indonesia di BlogCamp
Dicatat sebagai peserta
Salam hangat dari Surabaya
banyak cara mencitai indonesia ya mas
ternyata masih banyak dan banyak yang belum saya tau cara mencintai indonesia
uh tentu saya mencintai Indonesiaku…
Sepertinya belum ada alasan kuat yang bisa membuatku mengubah pasporku nih 🙂
Setuju, Mbak Imelda…
[…] ← Mencintai Indonesia […]