Blokade YouTube Resmi Dibuka. Apa Kata Google?

Seperti yang sudah saya prediksi sebelumnya, akhirnya pemerintah membuka blokade situs Youtube.com. Seperti diberitakan di Detikinet, pemerintah menyatakan bahwa Youtube resmi dibuka dan pemerintah meminta maaf atas bius lokal untuk mengambil tumor tersebut. Hehehe… analogi yang aneh. Tapi harus diakui bahwa Menkominfo cukup pintar dalam urusan berdiplomasi.

Walau pun demikian, APJII masih memblokir beberapa situs. APJII masih akan mengevaluasi situs-situs yang sudah bisa dibuka dan yang belum bisa dibuka.

Lalu bagaimana dengan Google dalam menanggapi sepak terjang pemerintah Indonesia berkaitan dengan blocking situs-situs yang memiliki kopi film Fitna? Seperti kita ketahui, Google pun menyimpan film Fitna di servernya.

Seperti halnya YouTube yang tidak bersedia menghapus film Fitna (search film Fitna di Youtube), Google pun tidak bersedia menghapusnya. Walau pun demikian, Google menawarkan kerja sama dengan pemerintah Indonesia.

Seperti yang dimuat di Detikinet, surat dari Google yang ditandatangi Kent Walker (Vice President and General Counsel Google Inc) mengandung 3 point, yaitu:

  1. Google menghargai hukum yang berlaku di Indonesia
  2. Google menghargai kebebasan berekspresi sehingga meskipun Google tidak membuang film Fitna dari YouTube, Google akan tetap mengupayakan untuk memblokir akses-akses dari pengunjung Indonesia yang mau mengakses film Fitna.
  3. Google menawarkan kerja sama dengan pemerintah untuk memblokir konten-konten yang dianggap bertentangan dengan hukum, dimana Google kemungkinan tidak akan menerima konten tersebut untuk naik di situsnya.

Melihat surat balasan dari Google, rasanya pewujudan kerja sama ini bakal amat sangat sulit dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Seperti kita lihat di poin ke-3, ini adalah suatu tindakan preventif, artinya konten-konten yang dianggap oleh pemerintah Indonesia melanggar hukum, maka harus dicegah upload-nya. Tetapi harus diingat bahwa yang sudah terlanjur di-upload maka tidak bisa ditarik kembali kecuali oleh yang meng-upload. Hehehe… pertanyaannya adalah: “Mampukah pemerintah melakukan hal tersebut?”

Pemerintah sudah melemparkan bola ke Google dan Google telah mengembalikan bola yang lebih berat. Mampukah pemerintah menindaklanjuti balasan dari Google? Yang jelas, dengan pembukaan situs YouTube dari blokade, itu sudah cukup membuat malu masyarakat TIK Indonesia.

Mari kita amati sepak terjang pemerintah Indonesia selanjutnya.

Update 12 April 2008: Speedy Membuka Blokade ke 6 Situs. Sebenarnya ada 8 situs yang diblokir. 7 situs (termasuk YouTube) sudah dibuka. Tinggal 1 lagi yang belum dibuka, yaitu situs Fitna The Movie. Baca: “Speedy Buka Blokir 6 Situs.”

~~~

Link terkait:
“YouTube Resmi Dibuka, Pemerintah Minta Maaf” (Detikinet)
“Akhirnya, Google Respons Surat Pemerintah” (Detikinet)
“Inilah Daftar Situs dan URL yang Masih Diblokir” (Detikinet)
“Malu Jadi Warga Internet Indonesia” (Budi Rahardjo)
Cari film Fitna di YouTube
Cari film Fitna di Server Google
“Akses YouTube Via Piranti Mobile” (Dewo on Blogspot)

9 pemikiran pada “Blokade YouTube Resmi Dibuka. Apa Kata Google?

  1. :mrgreen: sukurlah pemerintah udah buka lagi. salut buat pemerintah, ternyata masih denger keluhan rahayat nya :mrgreen: sampe minta maat segala :mrgreen: . mudah2an sih kejadian kayak gini bisa jadi momen buat pemerintah dan masyarakat pengguna internet untuk bisa saling kerjasama lagi di masa depan.

  2. Google menawarkan kerja sama dengan pemerintah untuk memblokir konten-konten yang dianggap bertentangan dengan hukum, dimana Google kemungkinan tidak akan menerima konten tersebut untuk naik di situsnya

    jgn2 blok saya tergolong yg ini..

  3. Ah… menkominfo memang nggak ada kerjaan….. biar kelihatan ada gunanya dan ‘bertaring’ maka dilakukan pemblokiran “membabibuta” situs2 tertentu. Padahal situs2 tersebut juga banyak sekali manfaatnya. Yang salah yang upload kok yang diblokir YouTube. Seharusnya kalau mau “melawan” ya, seharusnya kita banyakin dong upload2 video yang bermanfaat, bukan justru memblokirnya.
    Ah, nggak tahu deh, pusing seperti ini, masyarakat kita memang belum dapat berfikiran dewasa, eh salah deh, bukan hanya masyarakatnya tapi pemerintahnya juga terutama menkominfonya….. ! :mrgreen:

  4. Hehehehehe Mas Dewo, apa pejabat di indonesia masih punya malu? blokir ya blokir, pengguna inet kelabakan ya biarin, nanti kalau kalau mau buka blokiran ya buka aja ngapain malu kekekeke

    **dari dulu kok mentalnya sama ga pernah berubah lebih baik**

  5. Ya ndak perlu merasa malu, kalok memang itu bermanfaat bagi ummat….

    Sayah sendiri meski udah nonton pilem itu, malah merasa aneh.
    Apa nyang ditayangkan sangat-sangat ngawur bin tendensius.
    Jadi ya males komen.

    Getoo….

Tinggalkan komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.