Review: Indosat 3G Broadband

Tulisan ini masuk ke dalam kategori Blogger’s Test & Review. Bagi vendor yang ingin me-review produknya dapat menghubungi Dewo (0819 3250 9003) atau Lina (0819 3250 9001).

Baru malam ini saya sempat menuliskan review koneksi Indosat 3G Broadband ini. Padahal saya sudah menggunakan koneksi nan gegas ini hampir seminggu.

Sebenarnya saya agak bingung dengan tulisan-tulisan yang tertera di paket Indosat 3G Broadband yang saya terima. Di paketnya tertera banyak sekali tulisan “3G”, tetapi di kartunya tertera “3.5G”. Lalu mana yang benar, 3G atau 3.5G?

Maklum, kedua istilah ini menunjukkan kecepatan yang berbeda. 3G dengan jaringan UMTS secara teoritis mampu menghantarkan data dengan kecepatan 384 Kbps, sedangkan 3.5G dengan jaringan HSDPA mampu menghantarkan data sampai 3.6 Mbps. Bahkan sekarang kecepatannya mampu mencapai 7.2 Mbps untuk download.

Nah, dari pada bingung, lebih baik kita coba saja kecepatannya secara langsung. Pengetesan kali ini masih mengandalkan pengukur kecepatan dari SpeedTest. Tetapi agak berbeda dengan test yang sudah-sudah, kali ini saya tidak menggunakan Ubuntu dengan K530, tetapi menggunakan Windows XP dengan Sony Ericsson G502 sebagai modemnya. Penggunaan G502 cukup tepat karena ponsel ini sudah dapat memanfaatkan jaringan HSDPA sehingga saya bisa mengetes kecepatan maksimal paket Indosat 3G Broadband.

Yang masih sama dengan tes-tes yang lalu adalah Lenovo-nya. Tadi siang mau mengetes dengan Acer 6292 tapi ternyata plugin Flash di Firefox tidak bisa jalan dengan baik. Kayaknya saya salah instal pluginnya. Maklum, di Ubuntu ada beberapa pilihan plugin Flash. Kapan-kapan deh dibenahi lagi.

Dengan paket unlimited, saya tidak segan-segan mengetesnya berkali-kali. Beda dengan saat mengetes koneksi Axis mau pun Fren. Kali ini saya tidak khawatir kantong jebol.

Saya sudah mengetesnya di 2 lokasi, yaitu di Mangga Dua Square dan di Tanjung Duren. Di kedua lokasi ini sinyal 3G terdeteksi full 5 bar. Sayang hasil tes angkanya sangat fluktuatif. Naik-turun tidak stabil. Bahkan kesenjangannya cukup jauh. Di saat sial saya cuma mendapatkan kecepatan 200an kbps download dan 100an untuk upload.

Berbeda dengan ketika saya menggunakan Axis atau pun Fren yang relatif stabil angka-angkanya. Gemingan angkanya cuma sedikit di Axis dan Fren. Tapi Indosat 3G benar-benar jauh jaraknya. Mungkin karena rasio share-nya terlalu tinggi. Jika demikian, maka bisa jadi paket ini sedang laris-manis dipakai oleh banyak orang.

Dari hasil tes beberapa kali, saya mendapati angka terbaik sebagai berikut: 611 kbps untuk download dan 254 kbps untuk upload.

Menurut saya kecepatan ini sudah cukup cepat. Bahkan sudah melampaui barrier 384 kbps untuk download. Sayang kecepatan uploadnya mentok di 254 kbps. Kurang lebih rasio kecepatan download:uploadnya adalah 2:1. Cukup bagus menurut saya, karena koneksi alternatif yang lain rata-rata rasionya 4:1.

Bandwidth Meter Dari Indosat 3G

Untuk melengkapi tes, saya juga mencoba menggunakan utility test yang disediakan oleh Indosat 3G, yaitu di Bandwidth Meter. Beberapa kali saya menggunakan utility ini dan hasilnya membuat saya kecewa karena kecepatannya di bawah 150 kbps.

Bahkan setelah beberapa kali mengetes, hasil akhir dari beberapa tes membuat saya melongo karena hasilnya adalah 68.36 Mbps. Angka yang benar-benar luar biasa. Atau angka yang benar-benar ngawur? Saya sampai menekan link “Ulang” beberapa kali untuk memastikannya. Dan akhirnya saya benar-benar pasti bahwa hasilnya adalah ngaco.

Saya sampai bolak-balik menggunakan Firefox dan IE. Hasilnya selalu sama, pertama-tama angkanya 40.96 Mbps dan selalu berakhir tragis di angka 68.36 Mbps.

Jelas saja saya tidak percaya dengan angka ini karena kecepatan tercepat 3.5G masih di kisaran 7.2 Mbps. Hem… ada yang salah dengan alat pengukur kecepatan dari Indosat ini.

Penutup

Dengan harga berlangganan cukup murah, yaitu Rp 100.000, kita sudah mendapatkan paket unlimited 3G. Konon kecepatan akan diturunkan menjadi 64 kbps ketika pemakaian data sudah melampaui 2 GB. Mirip-mirip dengan kebijakan yang diterapkan oleh kompetitornya, yaitu Telkom Flash.

Dari pengalaman menggunakan beberapa hari ini, saya merasakan adanya delay yang cukup mengganggu ketika koneksi beralih dari status idle ke hidup kembali. Dan delay ini cukup terasa mengganggu. Bahkan beberapa kali harus refresh untuk memaksa supaya koneksi lancar kembali. Tapi begitu koneksi sudah up, kecepatannya cukup bisa diandalkan.

Solusi yang cukup dapat dipertimbangkan.